Ahok BTP dan Mantan Istrinya, Veronica Tan, Digadang Maju di Pilkada, Ahok di Surabaya

Ada alasan yang membuat Ahok cenderung menarik diri dari peluang terjun kembali ke dunia pemerintahan.

Editor: Nani Rachmaini
Kolase
Mantan Istri Basuk Tjahaja Purnama (Ahok), Verinica Tan 

Ahok BTP dan Mantan Istrinya, Veronica Tan, Digadang Maju di Pilkada, Ahok di Surabaya

Dengan tegas, Ahok mengatakan bahwa dia tak mungkin jadi menteri pada pemerintahan Jokowi - Maruf Amin periode 2019-2024.

"Saya tidak mungkin jadi menteri. Saya kan sudah cacat di Republik ini. Bukan pesimistis, tapi saya memberi tahu fakta dan kenyataan," kata Ahok beberapa waktu lalu.

TRIBUNJAMBI.COM, SURABAYA -  Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP diwacanakan jadi calon wali kota Surabaya, Jawa Timur.

Tak hanya Ahok, bekas istrinya yakni Veronica Tan juga diusulkan jadi wali kota Medan, Sumatera Utara.

Sama dengan Ahok, Veronica Tan didorong untuk menjadi calon Wali Kota  dalam pemilihan kepala daerah tahun 2020.

Ahok dicalonkan

Beberapa waktu lalu muncul spanduk di Surabaya bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP disebut sebagai salah satu kandidat potensial Wali Kota Surabaya menggantikan Tri Rismaharini pada Pilgub 2020 mendatang.

Menanggapi isu tersebut, Ahok BTP mengatakan bahwa tidak mungkin ia menjadi Calon Wali Kota Surabaya.

"Saya bilang, enggak mungkin saya ditugaskan (PDIP) menjadi wali kota Surabaya," kata Ahok, ketika ditemui di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Senin (19/8/2019).

Sebab, Ahok menilai, PDIP yang menjadi partai pemenang pada Pemilu Legislatif 2019, memiliki banyak kader mumpuni yang bisa dicalonkan di Pilwali Surabaya 2020 mendatang.

Spanduk Ahok di Surabaya
Spanduk Ahok BTP di Surabaya

Menurut Ahok, sekalipun dirinya mendapat restu dan sambutan baik oleh sebagian warga Kota Surabaya, dia merasa tidak akan bisa masuk ke ranah politik.

Ahok menyatakan bahwa dirinya akan berkonsentrasi pada pemberdayaan masyarakat.

"Bukan soal sambutan (warga Surabaya). Saya melaksanakan, pertama bisa menolong banyak masyarakat, yang kedua saya sebagai kader partai tentu saya ikut perintah partai," tutur Ahok.

Menurut Ahok, PDIP memberinya tugas untuk mengajar sekolah politik, terutama tentang penganggaran, hibah, dan pekerjaan daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved