Kerusuhan di Manokwari
Fakta-fakta Kerusuhan di Manokwari Papua, dari Protes Warga atas Dugaan Persekusi hingga Pembakaran
Dalam tayangan Kompas TV terlihat api bercampur kepulauan asap menyelimuti gedung wakil rakyat di Papua Barat.
Sebagian berjaga di objek vital seperti bank, pusat perbelanjaan dan lainnya.
"Sejumlah ruas jalan ditutup setelah pembakaran gedung DPRD ini," kata Budi melaporkan ke Kompas TV.
Selain itu, massa juga melemparkan pecahan botol dan merobohkan papan reklame, serta tiang lampu lalu lintas di pinggir jalan Yos Sudarso.
Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani kepada Kompas TV menyebutkan, massa menutup hampir semua ruas jalan di Manokwari.
Bahkan ia tidak bisa mendekati gedung DPRD Papua Barat yang jaraknya cukup dekat dengan kantornya.
Hal itu karena massa masih beringas.
3. Kesaksian Warga
Evi, salah satu warga yang tinggal di dekat Gedung DPRD Papua Barat menggambarkan kondisi di sekitar lokasi kerusuhan.
"Saya lihat banyak yang terbakar ini. Kerusuhannya kami sudah panik sekali di sini," kata Evi saat dihubungi Kompas.com.
Wanita yang juga bekerja sebagai staf humas Polda Papua Barat ini mengatakan, ia dan keluarga tak dapat beraktivitas di luar rumah.
"Iya saya sekitar kerusuhan. (Rumah) saya posisinya di tengah-tengah keramaian. Saya di dalam rumah. Cuma kita lihat itu DPRD lagi kebakaran itu," ujarnya.
"Ada suami, anak (di dalam rumah). Anak tidak sekolah, diliburkan. Saya juga tidak di kantor karena takut," tambahnya.
4. Negosiasi Gagal, Pangdam dan Kapolda Diserang Massa
Aparat kepolisian, TNI dan pimpinan daerah di Papua Barat berusaha untuk melakukan negosiasi dengan pemimpin massa dalam peristiwa kerusuhan di Manokwari, Senin (19/8/2019).
Namun negosiasi awal yang dilakukan aparat belum membuahkan hasil.
Kontributor Kompas TV, Budy Setiawan melaporkan, pertemuan kapolda dan pangdam dengan demonstran awalnya berlangsung aman.
