Kabar Gembira bagi Para Hacker, Apple Siapkan Rp 14 Miliar Bagi yagn Bisa Retas Keamanan Mereka
Ada kesempatan menarik bagi Anda untuk mendapatkan uang sebesar Rp 14 Miliar dari perusahaan teknologi raksasa Apple.
Semua ini berasal dari kecemasan CEO Apple sendiri, Tim Cook.
Baca: Bocoran Terbaru Sinopsis Film Joker Tayang Oktober 2019, Kisah yang Tidak Berdasarkan Komik?
Baca: Siapa Sebenarnya Vina Garut? Video Panas 1 Lawan 3 Beredar di WhatsApp
Tim Cook menyerukan privasi digital termasuk hak asasi manusia, dan dia menunjukkan bahwa Apple serius dalam melindungi data-data 2 miliar pelanggannya di dunia dari serangan hacker.
"Ini bukan sesuatu yang baru kita lakukan minggu kemarin, ketika kita melihat sesuatu terjadi".
"Kami (Apple) sudah melakukan ini selama bertahun-tahun," ucap Tim Cook.
Hadiah yang diberikan Apple ini, ternyata juga jauh lebih besar dibandingkan tawaran dari rival mereka, Google.
Jika Apple janji berikan Rp 14 miliar, pada bulan Juli Google hanya mau mengupahi hacker yang mampu meretas sistem keamanan mereka sebesar Rp 425 juta.
Hacker Indonesia Bobol Keamanan Google
Secanggih-canggihnya sistem keamanan Google akhirnya jebol juga.
Adalah Muhammad Nosa Sandi Prasetyo yang berhasil mengungkap kelemahan sistem Google dibalik kecanggihannya.
Nosa Sandi Prasetyo langsung dapat hadiah besar dari Google.
Baca: Usai Umumkan Pacaran dengan Jihyo TWICE, Video Kang Daniel Tampil di Publik
Nasib mujur dialami Muhammad Nosa Sandi Prasetyo.
Sebab, pemuda asal Desa Bukir, Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur itu, justru mendapatkan hadiah dari Google sebesar 7.500 USD atau senilai Rp 112,5 juta (kurs Rp 15 ribu per USD) lantaran berhasil membobol sistem keamanan Google.
Ilustrasi hacker ()
Dalam rekaman wawancara yang diunggah channel youtube @WartaBromoTV; Nosa menceritakan awal ketertarikannya dengan dunia Informasi Teknologi (IT).
Sejak kecil, Nosa mengaku sudah mengenal dan tertarik dengan IT, terbatas hanya pada pembuatan video game.
Namun, menginjak usia remaja, tepatnya ketika dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Nosa mengaku tertarik virus komputer.