Ini yang Terjadi Bila Susi Pudjiastuti Tak Jadi Menteri, Prediksi Gus Mus dan Survei Litbang Kompas

Menteri Susi Pudjiastuti berada di posisi paling tinggi dalam survei Litbang Kompas. Gus Mus pun mendukungnya jadi menteri lagi. Namun apa yang akan

Editor: Duanto AS
Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, saat menggunakan gaya rambut anak muda. (Dok. istimewa) 

Menteri Susi Pudjiastuti berada di posisi paling tinggi dalam survei Litbang Kompas. Gus Mus pun mendukungnya jadi menteri lagi. Namun apa yang akan terjadi bila Susi tidak menjabat lagi?

TRIBUNJAMBI.COM, SEMARANG - Sejumlah tokoh penting hadir dalam acara "75 Tahun Gus Mus: Persembahan Sahabat dan Santri untuk Kiaiku" di Sam Poo Kong, Semarang, Rabu (14/8/2019) malam.

Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, berulang tahun.

Dia mengatakan media sosial dapat dijadikan sebagai salah satu tempat untuk menimba ilmu. Hal itu karena media sosial juga banyak berisi orang pandai dan orang baik.

"Saya ini aktif di media sosial. Facebook aktif Instagram punya, follower saya 2 juta lebih. Niat saya itu silaturahmi dan menimba ilmu," kata Gus Mus saat itu.

"Sosial media itu sangat banyak orang-orang yang pandai, orang alim dari berbagai disiplin ilmu. Pak Mahfud misalnya di bidang hukum," tambah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin ini.

Baca Juga

 Video Vina Garut 3 Lawan 1 di Kamar Hotel Tersebar, Pemerannya Ketahuan Jelas

 Testimoni Penonton Video Vina Garut 1 Lawan 3, Yana sudah Menonton, Posisinya Aneh dan Unik

 Viral Video Vina Garut, Puluhan Adegan Disebar Hingga Whatsapp, Begini Nasib Pemerannya

 FOTO-FOTO Putri Birru Shafa (10) di Puncak Carstensz Dihantam Hujan Es, Selesaikan Seven Summit

Bocah 10 Tahun Asal Jambi sampai Puncak Puncak Carstensz, Putri Birru Shafa Dihantam Hujan Es

Di usia yang ke-75, Gus Mus mengaku masih terus belajar. Ia mengaku tidak pernah mengenyam pendidikan formal.

Ketika kecil, Gus Mus belajar di sekolah rakyat (SR).

Kemudian di tingkat SMP, Gus Mus masuk ke sekolah agama (madrasah). Itu pun setengah jalan.

"Kelas 1 MTs itu drop out. Pendidikan saya kacau, maka strategi saya, orang yang saya ajak kenalan dijadikan sebagai guru," tambahnya.
Dijelaskan Gus Mus, semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan.

Seseorang pasti punya ilmu atau keunggulan yang dapat dipelajari.
Dalam kesempatan ini, Gus Mus berterima kasih kepada salah satu gurunya di sekolah rakyat. Namanya Rifai.

"Guru saya yang langsung mengajari saya dicari-cari tidak ada, hanya satu guru sekolah rakyat dan saya minta untuk dihadirkan di sini. Saya ingin mengucapkan terima kasih. Namanya Pak Rifai. Ini guru saya yang formal satu-satunya," tambahnya.

Sejumlah tokoh hadir dalam perayaan ulang tahun Gus Mus, antara lain Mahfud MD, Ganjar Pranowo, Susi Pudjiastuti, Sudhamek, serta sejumlah seniman dan budayawan tanah air.

Satu lembar dari Gus Mus

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut menghadiri peringatan 75 tahun KH Mustofa Bisri atau Gus Mus di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2019) malam.

Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah KH Mustofa Bisri atau Gus Mus saat berbicara di forum ulang tahun tahun ke 75 di Sam Poo Kong, Semarang, Rabu (14/8/2019) malam.
Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah KH Mustofa Bisri atau Gus Mus saat berbicara di forum ulang tahun tahun ke 75 di Sam Poo Kong, Semarang, Rabu (14/8/2019) malam. ((KOMPAS.com/NAZAR NURDIN))

Secara khusus, Susi turut membacakan satu puisi dalam forum persembahan sahabat dan santri untuk kiaiku tersebut.

Sebelum Susi membaca puisi, Gus Mus mengundang menteri nyentrik itu naik ke atas panggung untuk bersama-sama memotong tumpeng.
Susi yang malam itu mengenakan baju merah itu pun dipanggil.

Di saat Susi berjalan ke panggung, Gus memuji perempuan asal Jawa Barat tersebut.

"Kalau Bu Susi diganti mungkin laut rusak lagi. Tolong sampaikan ke Pak Jokowi, orang yang dekat Pak Jokowi, Gus Mus mendukung bu Susi," tambahnya dari atas panggung.

Kebanggaan Gus Mus kepada Susi cukup beralasan. Susi patut diidolakan atas aksi-aksi nyentriknya dan juga kebijakan tegas di bidang kelutan.

"Saya kagumi Bu Susi bukan sebagai menteri, saya kagumi sebagai perempuan Indonesia, yang bangga Indonesia, mencintai rakyat Indonesia," tambahnya.

Jika pun nantinya tidak dipilih lagi menjadi menteri, Gus Mus akan memberinya pekerjaan.

"Kalaupun tidak jadi menteri, saya kasih gawean (kerjaan)," candanya.
Susi sendiri dalam kesempayan itu turut membacakan puisi karangan Gus Mus di depan ribuan warga yang hadir.

"Saya dapat kiriman 1 lembar ditulis Gus Mus, dan saya diminta bacakan," ucap Susi.

Sejalan Litbang Kompas

Susi Pudjiastuti menjadi juara bertahan sebagai menteri paling populer di berbagai survei, termasuk Litbang Kompas.

Peneliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas, mengatakan berdasarkan hasil surveinya, Susi lima kali berturut-turut dinobatkan sebagai menteri yang paling berhasil.

Rumah Gedong Uyeng milik Susi Pudjiastuti di Pangandaran. sfsf s
Rumah Gedong Uyeng milik Susi Pudjiastuti di Pangandaran. sfsf s ((Idea))

Kemungkinan, hal ini disebabkan aksi Susi mengimplementasikan program-program KKP untuk menjaga laut.

Artinya, kata Toto, persepsi masyarakat kepada Susi sangat bagus sebagai pelaksana nomenklatur tugasnya.

"Kabinet ke depan kita tidak tahu apakah Susi dipertahankan tidak. Kalau susi di-drop, saya yakin masyarakat banyak yang patah hati," ujar Toto di Kantor LAN, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Susi dikenal dengan slogan "tenggelamkan".

Ia dikenal memiliki aturan tegas terhadap kapal asing ilegal yang mencoba mencuri ikan di perairan Indonesia.

Sanksi terberatnya yakni meneggelamkan kapal-kapal tersebut.

Aksi heroik tersebut, kata Toto, yang memikat masyarakat Indonesia sehingga menganggapnya sebagai menteri "selebritis".

Susi juga mengajak masyarakat untuk banyak mengonsumsi ikan karena kaya gizi.

"Kalau enggak makan ikan, saya tenggelamkan," demikian kata-kata yang sering Susi ucapkan dalam beberapa kesempatan.

Selain itu, Susi populer di media sosial karena engagement-nya yang tinggi dengan para pengikutnya.

"Itu dinarasikan bagus sekali oleh masyarakat, sangat masuk. Ini menggambarkan bagaimana menteri ketika menjalankan programnya," kata Toto.

Jika cara yang dipakai dalam mengimplementasikan programnya cocok di masyarakat, akan dengan mudah diterima publik. Begitu pula sebaliknya.

Padahal, kata Toto, menteri lainnya juga sama-sama "berkeringat", tetapi prosesnya tak banyak diketahui masyarakat.

"Ini soal persepsi. Kalau tidak ada unsur demonstratifnya, kurang menarik. Kan publik tidak bisa melihat prosesnya di mana," kata dia.

Bagaimana menurut Anda, bisakah Susi Pudjiastuti dipertahankan di kabinet berikutnya.

Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Usia ke-75, Gus Mus Mengaku Masih Terus Belajar" ""Tolong Sampaikan ke Pak Jokowi, Gus Mus Mendukung Bu Susi..."" "Peneliti: Kalau Susi Tak Jadi Menteri Lagi, Banyak yang Patah Hati"

Subscribe Youtube

 Testimoni Penonton Video Vina Garut 1 Lawan 3, Yana sudah Menonton, Posisinya Aneh dan Unik

 Video Vina Garut 3 Lawan 1 di Kamar Hotel Tersebar, Pemerannya Ketahuan Jelas

 Hamil Muda, Istri Baru 16 Tahun Dijual Suami Untuk Goyang Diranjang 3 Lelaki, Dibayar Rp 100 Ribu

 Asik Joget di Atas Panggung, Ritsleting Gadis Ini Melorot hingga Kelihatan Bagian Belahan Dalamnya

 Hasil Pertandingan Liverpool vs Chelsea Tadi Malam, Liverpool Juara Piala Super Eropa 2019

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved