Demokrat Tunjukkan Sinyal Ingin Gabung Koalisi Jokowi, Politisi PDI-P Nilai Sudah Terlambat

"Seharusnya ini sudah dilakukan sebelum pilpres. Sudah sangat terlambat apabila baru sekarang diekspresikan," kata Andreas saat dihubungi, Selasa (13/

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.COM
Presiden RI, Jokowi atau Joko Widodo. 

Demokrat Tunjukkan Sinyal Ingin Gabung Koalisi Jokowi, Politisi PDI-P Nilai Sudah Terlambat

TRIBUNJAMBI.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menilai bahwa keinginan Partai Demokrat untuk bergabung dengan koalisi pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sudah terlambat.

Apalagi, keinginan ini baru diungkap Partai Demokrat setelah hasil Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 diketahui.

"Seharusnya ini sudah dilakukan sebelum pilpres. Sudah sangat terlambat apabila baru sekarang diekspresikan," kata Andreas saat dihubungi, Selasa (13/8/2019).

Baca: Bila Partai Demokrat Bergabung dengan Pemerintah, Jokowi Dinilai Tak akan Untung, Ini Alasannya

Baca: Kemarahan Rocky Gerung, Benturkan Mikrofon saat Pernyataannya Diinterupsi, Bully Politisi Nasdem

Baca: Kronologi Pembunuhan Gadis dalam Karung, 5 Teman Dekat Ditangkap hingga Pengakuan Pembunuh

Andreas menduga bahwa keinginan Partai Demokrat dalam mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf karena berharap pembagian kekuasaan dalam Kabinet Kerja Jilid II.

"Pernyataan ini juga bisa diartikan bahwa Partai Demokrat ingin mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, tentu dengan harapan ada power sharing dalam kabinet nanti," ujarnya.

Selanjutnya, mantan Ketua DPP PDIP ini menilai, Presiden terpilih Joko Widodo tentunya mencermati dukungan yang semakin mengalir usai kemenangan Pilpres 2019.

Jokowi dan Megawati
Jokowi dan Megawati (PDIP)

"Presiden Jokowi akan lebih jeli melihat kemungkinan-kemungkinan dukungan yang mengalir pasca-kemenangan dan mengelola dukungan tersebut, sehingga pemerintahan lima tahun ke depan tetap efektif," ucap Andreas.

Sebelumnya, Partai Demokrat disinyalir akan memberikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Ya itu sikap resmi dan opsi terdepan. Tapi semua kembali ke Pak Jokowi," kata Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Senin (12/8/2019).

Akan tetapi, Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan bahwa belum ada sikap resmi dari partai.

Syarief mengakui bahwa mayoritas kader Partai Demokrat memang menginginkan bergabung dengan koalisi pemerintah.

Baca: Sisi Baik & Buruk 12 Zodiak, Gemini Tukang Gosip, Leo Ratu Drama, Scorpio Sangat bergairah

Baca: Tak Perlu Operasi, Ini 10 Tips Agar Pipi Tirus Seperti Wajah Syahrini, Luna Maya dan Maia Estianty

Namun, ada juga yang menolak usul mendukung pemerintah.

"Ya belum diputuskan sama Majelis Tinggi, Memang kan pembicaraan kan di antara kader kan ada yang mau masuk ada yang tidak," kata Syarief saat dihubungi, Senin (13/8/2019).

Kendati demikian, menurut Syarief, komunikasi yang dibangun bersama Jokowi sangat baik.

Namun, partainya masih mempertanyakan apakah partai-partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) mau menerima penambahan partai. (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Politisi PDI-P Nilai Demokrat Terlambat Ingin Gabung Koalisi Jokowi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved