Reuni Sekolah Berujung Selingkuh, Rubiyem Gagal Cerai, Bambang Murka, Petasan dan Paku Jadi Senjata
Berawal dari reuni sekolah, pria dan wanita ini terlibat cinta terlarang hingga akhirnya memutuskan selingkuh
Usai reuni sekolah, hubungan antara Bambang dan Rubiyem semakin intim.
Mereka pun sempat berjanji untuk meninggalkan keluarga masing-masing.
Singkat cerita, Bambang menuturkan telah meninggalkan keluarganya di Jakarta.
Dia memilih kembali pulang ke rumah orangtuanya di Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Upaya itu, lanjut Bambang, demi memenuhi keinginan Rubiyem yang sempat mengatakan ingin hidup bersama Bambang.
Sebagai informasi, Rubiyem juga telah berkeluarga.
Memiliki seorang suami dan dua anak.
"Dia pernah bilang pilih hidup dengan saya. Saya disuruh kembali ke Klaten. Tetapi kok sekarang dia rujuk lagi dengan suaminya.
Padahal saya sudah mengakhiri hubungan dengan istri," ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Kamis (8/8/2019).
Merasa dikhianati, Bambang memutuskan untuk meneror keluarga Rubiyem.
Aksi teror memanfaatkan sisa petasan yang dibeli Bambang saat perayaan malam takbiran lalu.
"Saya beli petasan harganya Rp 120 ribu, masih ada. Tidak jadi saya ledakkan, karena waktu itu bapak saya sakit jantung. Akhirnya hanya saya simpan untuk teror itu," ucapnya sembari menundukkan kepala.
Beberapa petasan dimodifikasi menjadi alat peledak mirip bom.
Bambang merakit alat itu menggunakan potongan pipa paralon, paku usuk dan obat petasan.
"Pakai paku biar pas meledak kena jendela kaca sampai pecah. Supaya mereka semakin takut," ujarnya.
Aksi teror dilakukan tiga kali, pada hari yang berbeda.