Kriminalitas

Bocah 7 Tahun Dipukul Ibu Tiri Pakai Besi Hingga Tewas, Sang Ayah Tak Mampu Selamatkan Nyawa-Nya

Sebuah kisah pilu terjadi pada bocah 7 tahun asal Provinsi Shandong, Tiongkok, yang tewas di tangan sang ibu tiri

Editor:
Istimewa
Ilustrasi penganiayaan anak. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah kisah pilu terjadi pada bocah 7 tahun asal Provinsi Shandong, Tiongkok, yang tewas di tangan sang ibu tiri.

Seorang ibu tiri tega memukuli bocah 7 tahun itu menggunakan batang besi.

Seorang bocah 7 tahun itu dipukuli oleh ibu tiri selama satu jam hingga tewas.

Baca: SADIS - Usai Hubungan Intim di Semak-semak, Remaja 18 Tahun di Bandung Ditusuk Pacar Hingga Tewas

Baca: Jadwal Lengkap Liga Inggris Pekan Pertama, Liverpool vs Norwich City Jadi Laga Pembuka, Cek Lainnya

Kekerasan tersebut dilakukan sebagai hukuman atas sang anak yang makan terlalu lama.

Dilansir China Press, peristiwa itu terjadi di Provinsi Shandong, Tiongkok.

Gadis yang tewas tersebut bernama Guo Muo.

Awalnya, Guo sedang makan siang bersama keluarganya.

Baca: Menyambut HUT Ke-74 Kemerdekaan RI, Jasa Raharja Jambi Bersih-bersih 70 Rambu Lalu Lintas

Baca: Dinkes Imbau Masyarakat Jambi Waspadai Penyakit Ini di Musim Kemarau

Saat makan siang, ibu tiri Guo mengancamnya.

"Jika kamu makan terlalu lambat, aku akan memukulmu," kata sebuah sumber, mengikuti perkataan ibu tiri Guo, dikutip Tribunnewswiki.com dari Tribunnews.com.

Namun, entah kenapa Guo makan dengan lambat, sehingga membuat ibu tirinya kesal.

Sesampainya di rumah, ibu tiri Guo membawa gadis itu ke kamar tidurnya dan menutup pintu dari dalam.

Di dalam kamar, ibu tiri Guo melancarkan aksinya, dengan memukuli anak tirinya tersebut dengan batang besi.

Ayah Guo yang berada di luar kamar tak berani untuk membela anaknya.

Dia terlalu takut untuk ikut campur, karena sebelumnya ia pernah mengalami pelecehan fisik oleh istrinya itu.

Tak tahan, ayah Guo pun membuka pintu kamar, namun ia menemukan putrinya terluka parah.

Baca: Kajari Sarolangun Dimutasi, Ikhwan Nul Hakim Terkesan dengan Program Salat Subuh Berjamaah

Baca: Anggota Polresta Jambi Ditangkap Usai Transaksi Narkoba di Pulau Pandan, Begini Nasibnya Sekarang

Guo menderita luka lebam parah di sekujur kaki akibat pukulan bertubi-tubi dari ibu tirinya.

Tak terima anak kandungnya mendapat perlakuan kejam, ayah Guo pun cekcok dengan istrinya.

Ayah Guo meminta istrinya untuk membawa Guo ke rumah sakit.

Lantas, ia meninggalkan rumah untuk merokok dan menenangkan diri.

Baca: Tantri Kotak Tiba-tiba Muncul Saat Lampu Gelap, Kerabat Kotak di Sarolangun Dibuat Heboh

Baca: Siti Badriah Berkeluh Kesah Saat Suaminya Lakukan Ini di Ranjang: Krisjiana Meraih Tangan Sibad

Saat kembali ke rumah, ternyata ibu tiri Guo masih menolak permintaan suaminya untuk mengirim Guo ke rumah sakit.

Akhirnya, Guo berada dalam kondisi kritis.

Sang ayah segera melarikan Guo ke rumah sakit.

Namun, sudah terlambat untuk menyelamatkan anaknya tersebut.

Guo dinyatakan meninggal dalam sepuluh menit.

Sebelumnya, ayah dan ibu kandung Guo diketahui cerai saat Guo berusia dua bulan.

Setelah Guo beranjak besar, sang ayah merasa, anaknya membutuhkan sosok ibu untuk menemaninya.

Lantas, ia menikah lagi dengan perempuan lain yang kini menjadi istrinya.

Kematian Guo adalah sesuatu yang paling memilukan dalam hidupnya.

Hal itu dikarenakan istrinya yang sekarang dikenal sebagai pelaku kekerasan fisik.

Ayah Guo mengatakan, istrinya sering memukul putrinya karena alasan sepele.

Namun, aksi istrinya kini adalah hal terparah yang pernah dia lakukan.

Kini, ibu tiri Guo telah ditahan oleh polisi.

Kasus ini pun masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Baca: Resmi Pamit dari Noah, Uki Tulis Pesan Haru dan Kenang Persahabatan 24 Tahun dengan Ariel

Baca: Podomoro University

Kasus Serupa di Indonesia

Setelah mendekam di tahanan Polresta Samarinda, sejak jumat (21/10) silam, Rusni (33), ibu tiri yang memukul anak tirinya 9 tahun bernama Ajeng, dengan menggunakan palu, akhirnya selesai menjalani proses pemeriksaann.

Dari pengakuan pelaku kepada penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda, dirinya memarahi Ajeng karena menilai anak tersebut tidak patuh kepadanya, pasalnya apa saja yang dikerjakan oleh anak tersebut, tidak pernah beres.

Misalnya, saat Ajeng menyapu lantai rumah, dan mencuci piring, yang hasilnya tidak bersih.

"Jadi, pelaku memarahi lalu memukul dan mencubit, karena anak ini dia nilai tidak sungguh-sungguh dalam membersihkan rumah hingga mencuci piring, hal itulah yang membuatnya marah," tutur Kanit PPA Satreskrim Polresta Samarinda, AKP Sekar Wijayanti, Senin (24/10), dikutip dari Bangka Pos.

Lanjut dia menjelaskan, hingga saat ini pelaku tidak mengakui jika dirinya telah memukul korban dengan menggunakan palu, yang mengakibatkan jari-jari tangan dan kaki korban mengalami memar.

Kendati demikian, pelaku mengakui telah memukul korban, namun tidak menggunakan palu, melainkan menggunakan tangan kosong.

"Dia (pelaku) tidak mengakui kalau telah memukul korban dengan palu. Tapi, kami tetap menunggu hasil visum dari rumah sakit, apakah benar tidak ada pemukulan dengan menggunakan alat, karena dari pengakuan korban, dia dipukul dengan menggunakan palu," ungkapnya.

Penyiksaan yang diderita Ajeng bukan baru-baru saja terjadi, namun telah diterima sejak tahun 2010 silam, dan sudah tidak terhitung lagi berada banyak pukulan yang dideritanya.

"Kalau pengakuan pelaku, baru lima kali dia lakukan pemukulan, namun dari pemeriksaan yang ada, sudah dari tahun 2010 korban ini dianiaya," kata Sekar.

Diakatakannya, awalnya kami mengira kalau emosi pelaku ini karena dipengaruhi kondisinya yang sedang hamil, namun karena tindak kekerasan tersebut telah dilakukanya sejak 2010 silam, sehingga polisi akan rujuk pelaku ke psikolog, untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku.

Kondisi Ajeng perlahan-lahan mulai membaik, saat ditemui di salah satu ruangan anak di RSUD AW Syahranie, tampak Ajeng didampingi oleh ibu kandungnya, sudah mulai membaik, kendati sejumlah bagian tubuh Ajeng masih dililit perban.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved