Total Utang BUMN Mencapai Rp 2.394 Triliun? Akhirnya Terungkap Digunakan untuk Apa Saja
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas dari berbagai sumber selama tiga pekan terakhir, peningkatan utang paling signifikan dilakukan BUMN Karya ...
Total Utang BUMN Mencapai Rp 2.394 triliun? Digunakan untuk Apa Saja
TRIBUNJAMBI.COM - Sebenarnya berapa lonjakan utang BUMN saat ini?
Benarkah utang BUMN mencapai ribuan triliun?
Melansir dari kompas.com, berikut ini reportase tentang lonjakan utang BUMN dan pembiayaan pembangunan.
Biaya pembangunan proyek infrastruktur selama empat tahun terakhir, sebagian dibebankan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Akibatnya, utang BUMN melonjak sehingga menimbulkan risiko dari aspek pembiayaan serta manajemen.
Baca Juga
Istri Tewas Terpanggang di Tangerang, Tragedi Pengantin Baru Korban Kebakaran saat Listrik Padam
Siap-siap, Mulai Hari Ini PLN Padamkan Listrik di Kerinci dan Sungai Penuh, Selama 2 Hari
Begal Naik Honda Jazz Ngebut Dikejar Polisi, Tembak-tembakan Lalu Bawa Kabur Mobil Polisi
Warganet Kaget, Ibu Ini Setrika Seragam Sekolah Anaknya Pakai Panci, Akibat Pemadaman Listrik
Siapa Sebenarnya Sripeni Inten Cahyani? Jokowi Marah dan Langsung Pergi dari Kantor PLN
Total biaya pembangunan infrastruktur pada 2015-2019 diperkirakan sebesar Rp 5.500 triliun.
APBN hanya mampu menanggung 42 persen.
Data Kementerian BUMN menunjukkan, total utang perusahaan BUMN pada 2018 sebesar Rp 2.394 triliun.
Utang itu di luar dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 3.219 triliun.
Utang perusahaan BUMN tahun 2018 itu meningkat dibandingkan utang 2017 yang sebesar Rp 1.623 triliun.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas dari berbagai sumber selama tiga pekan terakhir, peningkatan utang paling signifikan dilakukan BUMN Karya atau bidang konstruksi.
Setelah itu, BUMN yang bergerak di sektor kepelabuhan, bandara, dan kelistrikan.
Lonjakan utang tertinggi, yakni PT Waskita Karya Tbk dari Rp 3,2 triliun tahun 2014 menjadi Rp 61,7 triliun tahun 2018 atau naik nyaris 20 kali lipat.