Pemadaman Listrik PLN
Saat Listrik Padam, 5 Pejabat di Dunia MenguNdurkan Diri, Ini Sosoknya Baca di Sini!
Peristiwa pemadaman listrik masal di Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa serentak pada Minggu (4/8) lalu menjadi perbincangan
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa pemadaman listrik masal di Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa serentak pada Minggu (4/8) lalu menjadi perbincangan.
Peristiwa pemadaman listrik masal dengan waktu terlama, hingga lebih dari 6 jam berakibat pada aktivitas jutaan masyarakat dan industri ekonomi yang terganggu.
Bahkan sampai presiden Jokowi menegur pihak PLN, akibat pemadaman listrik masal tersebut.
Baca: Ternyata Mentimun Kaya Manfaat Bagi Kesehatan, Yuk Baca 10 Manfaat Timun yang Luar Biasa!
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 6 Agustus 2019, Cancer Butuh Ketulusan, Acara Menyenangkan Aries!
Baca: Ramalan Zodiak Selasa 6 Agustus 2019, Leo Alami Masalah Kesehatan, Pisces Penuh Ide Kreatif

Selain itu, kerugian materi yang diakibatkan padamnya listrik juga tidak sedikit.
Jokowi meminta perusahaan PLN untuk segera mengganti kerugian atau kompensasi atas terjadinya pemadaman yang merugikan banyak pihak.
Selain di Indonesia, peristiwa padamnya listrik dalam waktu yang lama dan mencakup wilayah yang luas juga pernah terjadi di beberapa negara lain.
Bahkan, peristiwa insiden mati listrik sejumlah pejabat negara yang bertanggung jawab dilaporkan harus meninggalkan jabatannya.
Ada yang sengaja mengundurkan diri, ada pula yang memang diberhentikan dari jabatannya.
Tribunstyle.com merangkum daftar pejabat negara-negara di dunia yang yang berhenti dari jabatannya karena insiden mati listrik, berikut daftarnya:
Baca: LIVE STREAMING PSM Makasar Vs Persija Jakarta, Leg 2 Final Piala Indonesia 2019, Klik di Sini!
Baca: Tata Cara dan Niat Mandi Wajib yang Benar Sesuai Tuntunan Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!
Baca: DOA Keselamatan dan Mohon Perlindungan Allah SWT, di Dunia dan Akherat, Baca di Sini!
1. Menteri Kelistrikan Irak, Karim Waheed
Karim Waheed, Menteri Kelistrikan Irak mengundurkan diri pada 2010.
Mengutip dari bbc.com, Karim mengundurkan diri karena banyaknya protes masyarakat Irak yang tak puas atas layanan listrik di Irak.
Irak diketahui saat itu memang sedang kekurangan listrik, Karim Waheed mengatakan rakyat Irak tidak sabar dengan kondisi saat itu.
Ditambah lagi, dana untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik memang kurang.
Dalam pidatonya pengunduran diri, Karim mengatakan, "Karena rakyat Irak tidak mampu bersabar dalam penderitaan mereka, yang akan diringankan oleh proyek yang saya sebutkan yang akan menghilangkan kekurangan listrik, dan karena masalah ini telah dipolitisasi di semua sisi, saya menyatakan di depan Anda dengan berani pengunduran diri saya,"