Alumni IPB Dibunuh Sopir Angkot, Sang Paman Sempat Duga Itu Pembunuhan Berencana
Gunalan mengatakan misteri terbunuhnya Amelia Ulfa Supandi sempat simpang siur. Semula, keluarga menduga itu merupakan pembunuhan berencana.
Gunalan mengatakan misteri terbunuhnya Amelia Ulfa Supandi sempat simpang siur. Semula, keluarga menduga itu merupakan pembunuhan berencana.
TRIBUNJAMBI.COM - Alumni IPB ( Institut Pertanian Bogor ) menjadi korban pembunuhan.
Perempuan bernama Amelia Ulfa Supandi (22) itu merupakan alumni IPB program D3, ternyata dibunuh seorang sopir angkot. ( alumni IPB dibunuh )
Sopir angkot berinisial RH itu dengan kejam menghabisi nyawa Amelia.
Dia berhasil ditangkap di wilayah Cianjur.
Baca Juga
Paling Misterius, Isi Candi Borobudur Bila Dibongkar Ternyata Bukan Batu, Rahasia Terungkap
Istri Tewas Terpanggang di Tangerang, Tragedi Pengantin Baru Korban Kebakaran saat Listrik Padam
Begal Naik Honda Jazz Ngebut Dikejar Polisi, Tembak-tembakan Lalu Bawa Kabur Mobil Polisi
8 Artis Cantik Indonesia yang Tinggi Badan Kisaran 150 Cm, Mengapa Penampilan Terlihat Beda?
Penangkapan tersangka pelaku pembunuhan Amelia mendapat respon positif dari keluarga korban.
Sementara itu, jasad Amelia telah dimakankan pihak keluarga tak jauh dari rumah orang tuanya di Cianjur.
Paman Amelia, Gunalan (40), sangat mengapresiasi kepolisian Polresta Sukabumi yang telah berhasil menangkap pelaku yang menhabisi nyawa keponakannya.
"Apresiasi tinggi untuk jajaran Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik termasuk tim IT, karena kasus ini mempunyai petunjuk awal yang buram tapi mereka bisa mengungkap motif siapa pelakunya," ujar Gunalan, Senin (5/8/2019).
Gunalan mengatakan, misteri terbunuhnya Amelia sempat membuat simpang siur.
Menurutnya, semula keluarga menyangka bahwa ini adalah pembunuhan berencana.
Namun, setelah pelakunya terungkap pihaknya mendapat keterangan yang terang-benderang tentang sosok pelaku RH tersebut.
"Luar biasa kinerja kepolisian Polresta Sukabumi. Keluarga sempat bingung dengan misteri terbunuhnya Amelia, banyak dugaan dan prediksi yang membuat simpang siur. Semula kami menduga pembunuhan berencana," kata Gunalan mengutip Tribun jabar.

Mewakili keluarga, kata Gunalan, berharap pelaku dapat hukuman seberat-beratnya.
"Saya melihat ada juga pasal maksimal hukuman mati, polisi sudah menyiapkan pasal berlapis, kalau bisa seberat-beratnya ini perlakuan biadab dan bajingan," kata Gunalan. ( alumni IPB dibunuh )
Ia juga berharap semua media membantu mengawal ke persidangan sampai jatuh vonis hukuman.
"Hari ini keluarga diminta datang ke Sukabumi untuk melengkapi keterangan berkas untuk naik ke kejaksaan," katanya.
Ia mengatakan, sepengetahuannya pelaku merupakan aktor tunggal dalam pembunuhan tersebut ada juga beberapa orang yang ditangkap masih terkait dengan kasus.
"Pelaku hanya satu karena yang lain penadahan penjualan telepon selular, katanya sudah berpindah tangan beberapa kali," kata Gunalan.
Gunalan melanjutkan, pihaknya bersama orangtua Amelia diminta datang ke Polresta Sukabumi untuk melengkapi berkas dan keterangan dari pihak keluarga siang ini.
Seperti diketahui, jasad Amelia Ulfa Supandi ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Kampung Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (22/7/2019) lalu.
Informsi yang dihimpun, saat itu korban hendak pulang ke rumahnya di kawasan Cianjur usai mendaftar kuliah untuk melanjutkan S-1 di sebuah kampus di Bogor.
Mengaku membunuh
Kapolres Kota Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo Candro mengungkapkan, jika jajarannya berhasil mengamankan terduga pelaku pembunuhan gadis cantik alumni IPB tersebut.
Menurut Kapolres, pelaku merupakan seorang pria yang diduga telah menghabisi nyawa korban dengan keji.
Saat dilakukan penangkapan oleh polisi, pelaku berusaha melakukan perlawanan kepada petugas.
Sehingga, petugas terpaksa melumpuhkannya menggunakan timah panas.
Ia ditembak di bagian kaki kirinya.

Adapun pelaku pembunuhan Amelia adalah seorang pria berinisial RH.
Pria berusia 25 tahun itu ditangkap dikawasan Cianjur, jawa Barat.
"Alhamdulillah dalam waktu 10 hari kami telah berhasil mengungkap dan menangkap pelakunya, RH di Cianjur," ujar AKBP Susatyo Purnomo Condro dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku menghabisi nyawa korban di wilayah Kecamatan Sukaraja.
Ia menghilangkan nyawa Amelia dengan cara yang sesuai pada hasil autopsi yang didapatkan polisi dari kedokteran forensik.
Namun, polisi masih mendalami motif dan modus pelaku.
"Pelaku satu orang, antara tersangka dengan korban tidak saling kenal. Juga tersangka mengakui aksinya (pembunuhan) dilakukan di wilayah Sukaraja," katanya.
Hasil autopsi
Hasil otopsi, dokter forensik RSUD R Syamsudin Sukabumi, Nurul Aida Fatia menjelaskan, kematian korban diperkirakan sekitar 12 hingga 18 jam sebelum diotopsi.
Perkiraan waktu itu ditarik mundur terhitung sejak dimulainya otopsi, bukan waktu ditemukan pertama kali.
"Hasil pemeriksaan luar ditemukan beberapa luka memar dan lecet, terutama di wajah dan tangan. Kalau luka memar dan luka lecet pasti akibat kekerasan tumpul," kata Aida kepada wartawan selesai melakukan otopsi, Senin (22/7/2019) malam. ( alumni IPB dibunuh )
Menurut dia, kekerasan tumpul yang ada di wajah dan sekitar rahang itu terkesan pada saat pemeriksaan, jenazah itu kekurangan oksigen.

Namun, dia mengatakan tidak mengetahui ada tindakan pembekapan atau tidak.
Aida juga menuturkan hasil pemeriksaan di sekitar alat kelamin korban sejak dari tempat kejadian perkara (TKP) sudah ditemukan banyak darah.
Pihaknya pun sudah mengirimkan sampel ke laboratorium untuk pembuktiannya terkait darah yang ditemukan disekitar kemaluan korban.
Pemeriksaan laboratorium masih di rumah sakit, sekitar 2 x 24 jam.
"Tapi nanti menunggu hasil laboratorium, untuk mengetahui darah itu darah menstruasi atau bukan. Kemudian adakah kecurigaan persetubuhan," ujarnya.
Rudapaksa
Sebelumnya, jasad Amelia Ulfah Supandi (22) dibuang ke pematang sawah terlebih dahulu korban dipaksa berhubungan intim oleh pelaku.
Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) warga Cianjur, Amelia yang ditemukan meninggal dipastikan sebagai korban pembunuhan yang dilakukan tersangka RH (25).
Korban dicekik bagian lehernya di dalam angkutan umum colt mini jurusan Bogor-Cianjur di wilayah Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (21/7/2019) malam.
Sebelum akhirnya dibuang ke pematang sawah pinggir Jalan Sarasa Kampung Bungbulang Seulaeurih, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, tersangka RH melakukan perbuatan asusila terhadap korban.
"Antara tersangka dengan korban tidak saling kenal. Tersangka RH adalah sopir angkutan umum dan korban adalah penumpang," kata Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro dalam konferensi pers di tempat penemuan mayat Jalan Sarasa, Cibeureum, Senin (5/8/2019).
Dia menuturkan, aksi tersangka RH ini berawal dari niat mengambil dan menguasai barang-barang milik korban seperti ponsel.
Saat itu, korban merupakan satu penumpang yang tersisa hingga Cianjur.
Korban Amelia ini naik angkutan umum jurusan Bogor-Cianjur berwarna putih plat biru dari Ciawi, Bogor.
Para penumpang pun naik turun hingga Cipanas.
Namun, akhirnya hingga Cianjur, penumpang hanya tinggal korban yang duduk di kursi depan, samping supir.
"Karena niatnya mengambil ponsel namun mengingat kondisi korban masih sadar, tersangka RH akhirnya berusaha melumpuhkan korban dengan cara membekap saluran pernapasan sampai dengan pingsan," tuturnya.
Setelah korbannya pingsan, lanjut Susatyo, tersangka mengambil barang-barang milik korban. Lalu perjalanan kendaraannya melaju ke arah Sukabumi.
Sebelum sampai Sukaraja, tersangka membuang tas milik korban di wilayah Gekbrong.
Korban sempat berontak
Dalam perjalanan menuju Sukabumi, di Sukaraja korban mulai bergerak dan mulai sadar.
Tersangka RH pun melakukan perbuatan asusila terhadap korban.
Namun, karena berontak akhirnya korban dicekik hingga meninggal dunia.
"Untuk menghilangkan barang bukti, korban dibuang di tempat ini di sekitar Cibeureum pada Minggu sekitar pukul 23:00 dan Senin pagi jenazah korban ditemukan warga," paparnya.
Saat ini perkaranya masih terus dalam pengembangan, tersangka RH masih diperiksa penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota.
Selain itu penyidik juga telah meminta keterangan dari para saksi sebanyak 15 orang.
Sebelumnya diberitakan sosok mayat perempuan ditemukan pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).
Keterangan dihimpun Kompas.com, mayat tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB. ( alumni IPB dibunuh )
Saat itu, warga yang hendak menuju sawah melihat jenazah korban dalam keadaan nyaris telanjang.
Penemuan jasad perempuan tersebut langsung dilaporkan ke ketua RT setempat.
Setelah dicek bersama sejumlah warga lainnya, penemuan mayat dilaporkan ke Polsek Cibeureum.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Sopir Angkot Bunuh Alumni IPB karena Ingin Ambil Ponsel Korban" dan tribunnewsbogor.com berjudul Pengakuan Sopir Angkot Pembunuh Gadis Cantik Alumi IPB, Keluarga Sempat Menduga Pembunuhan Berencan
Subscribe Youtube
Begal Naik Honda Jazz Ngebut Dikejar Polisi, Tembak-tembakan Lalu Bawa Kabur Mobil Polisi
Paling Misterius, Isi Candi Borobudur Bila Dibongkar Ternyata Bukan Batu, Rahasia Terungkap
Istri Tewas Terpanggang di Tangerang, Tragedi Pengantin Baru Korban Kebakaran saat Listrik Padam
Kondisi Ibu Kandung Gading Marten Sesungguhya, sudah Sepuh Tapi Anggun Cantik, Bukan Anna Maria
Senyum Susi Pudjiastuti jadi Lampu Hijau Nadine Kaiser dan Gading Marten? Ini Sosok Ayahnya
Kesalahan Terbesar Gading Marten Selama Menikah dengan Gisel Terungkap, Akhirnya Bercerai