Viral

Kisah Haru: Anak Tukang Ojek Jadi Perwira TNI, Sebelumnya Tak Dikabari Jika sang Ibu Meninggal Dunia

Yusuf yang merupakan anak seorang tukang ojek ini menjadi perwira TNI dengan perjuangan yang berliku.

Editor: Tommy Kurniawan

Yusuf yang merupakan anak seorang tukang ojek ini menjadi perwira TNI dengan perjuangan yang berliku.

Bahkan, Yusuf harus rela kehilangan dan tak menghadiri pemakaman ibunya.

Melansir dari Surya.co.id, Rabu (24/7/2019), Yusuf Maulana Abdullah baru saja lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019.

Awalnya, anak tukang ojek itu hanya ingin menjadi bintara yang menurutnya sudah bisa membahagiakan orangtua.

Baca: Ali Sera Usul Perampingan Besar-besaran Menteri Kabinet Jilid II, Jokowi: Peluang Besar Anak Muda

Baca: Menantu dan Anak Jokowi Disebut Bakal Maju Pilkada Sumut dan Solo, Pengamat Ingatkan Politik Dinasti

Baca: Siapa Sebenarnya Soedjono Hoemardani, Jenderal Nyentrik Yang Buat Soeharto Menangis Kala Tutup Usia

Baca: Pegang Status Janda, Tubuh Kiki Amalia Tetap Segar Kini Jadi Pekerja Malam Pakai Baju Tak Biasa

Namun nasib berkata lain, Yusuf yang memiliki nilai terlalu bagus malah dialihkan ke sekolah perwira.

Kisah inspiratif Yusuf ini diulas dalam video yang diunggah di kanal Youtube TNI AD, Jumat (19/7/2019).

Keinginan Yusuf menjadi tentara berawal saat melihat kerja keras ayahnya, Anda Sunarto yang seorang tukang ojek.

Yusuf mengaku prihatin melihat sang ayah yang bekerja keras setiap hari.

Dulu setiap pulang sekolah, Yusuf Maulana kerap mampir ke tempat ayahnya mangkal.

Ia melihat sang ayah kerap mengejar penumpang untuk mencari nafkah.

Baca: Berawal Sakit Perut, Sampai Dokter Terkejut ada 7.500 Batu di Empedu Wanita Ini, Penyebab Hal Sepele

Baca: Truk Kayu Sering Melebihi Tonase, Karang Taruna Sungai Bahar Tuntut PT RHM

"Kalau saya pulang sekolah, saya mampir ke tempat bapak saya 'Ya Allah bapak saya kejar-kejar cari penumpang', dari situ saya nekat pasti bisa saya masuk (TNI), apa pun saya mau," ujarnya.

Awalnya, Yusuf mendaftar Tamtama TNI AL tanpa pikir panjang karena keinginannya kuat untuk menjadi anggota TNI.

Pada 2015, Yusuf langsung mendaftar di mana usianya merupakan batas akhir dari pendaftaran Tamtama TNI AL.

"Pada 2015 saya daftar Tamtama AL dengan pikiran umur saya udah terakhir, ya udah lah yang penting jadi tentara yang bisa bahagian bapak dan mama juga. ya udah saya tekad apa pun hasilnya saya terima," katanya.

Sayangnya, Yusuf ditolak masuk pendidikan Tamtama TNI AL karena nilainya terlalu tinggi.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved