Tiga Jenderal Berpengaruh 'Didikan' Sintong Panjaitan, Sang Guru Merupakan Kolonel Keras

Sintong Panjaitan mengalami masa di saat Kolonel Moeng menjadi komandan. Pendidikan keras dialaminya.

Editor: Duanto AS
Kolase
Sintong Panjaitan 

Banyak jasa Sintong terhadap Korps Baret Merah.

Dia merupakan prajurit tempur yang menjabat sebagai Danjen Kopassus ke -10.

Sintong menjabat sebagai Danjen Kopassus pada Mei 1985 hingga Agustus 1987.

Dia menggantikan Brigadir Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar.

Kedekatan dengan BJ Habibie

Pengalaman tempur Sintong Panjaitan sangat banyak.

Selain itu, Sintong Panjaitan juga dikenal dekat dengan BJ Habibie.

Sintong diminta untuk menjadi penasihatnya.

Sintong Panjaitan menjadi orang kepercayaan Habibie semenjak Dia menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di Era Presiden Soeharto.

Menristek Bacharuddin Jusuf Habibie menunjuk Sintong sebagai penasihat bidang militer di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 1994.

Sejak saat itu Sintong menjadi penasihat kepercayaan Habibie hingga Habibie menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1998 di mana Sintong duduk sebagai Penasihat Presiden di bidang Militer.

Bahkan saat Sintong dipojokkan dan dikritik habis-habisan karena buku yang ditulis Sintong, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Habibie satu di antara tokoh yang membela Sintong.

BJ Habibie dan Sintong Panjaitan
BJ Habibie dan Sintong Panjaitan (Kolase/Tribunnews/wikipedia)

Habibie mengatakan, Sintong Panjaitan merupakan orang baik dan tidak pernah berbohong.

Di dalam buku tersebut, Sintong sempat menyinggung nama dua orang jenderal.

Secara umum, buku tersebut menceritakan kiprahnya selama berkarier di dunia militer, termasuk saat peralihan pemerintahan Presiden Soeharto ke BJ Habibie.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved