Siapa Sebenarnya Iwan Cepi Murtado? Kisah Pembunuh Bayaran Terbengis di Indonesia Tobat
Iwan Cepi Murtado mempunyai cara sendiri dalam melaksanakan tugas. Orang yang membayarnya tak boleh ikut campur untuk urusan eksekusi.
Iwan Cepi Murtado mempunyai cara sendiri dalam melaksanakan tugas. Orang yang membayarnya tak boleh ikut campur untuk urusan eksekusi.
TRIBUNJAMBI.COM - Kehidupannya berubah 180 derajat, pria ini telah meninggalkan dunia hitam.
Puluhan tahun lalu, nama Iwan Cepi Murtado sangat disegani.
Orang-orang di dunia gelap segan begitu mendengar namanya.
Kini, Iwan Cepi Murtado tidak lebih dari seorang pria 76 tahun yang wajahnya keriput.
Pria ini sedang berusaha berserah diri kepada Tuhan atas segala yang telah diperbuat saat masih muda.
Di masa lalu, Iwan punya kehidupan begitu kelam di masa lalu.

Iwan dulunya seorang pembunuh bayaran yang bengis saat beraksi.
Malah, Iwan disebut-sebut sebagai pembunuh bayaran paling ditakuti di Indonesia.
Baca: Siapakah Suami Nella Kharisma? Banyak Fans Tak Percaya Cak Malik Menikahi Si Jaran Goyang
Baca: Daftar Lagu dan Cara Download MP3 Nella Kharisma Dangdut Koplo Full Album 2019, Asyik Didengarkan
Baca: Verrel Bramasta Tulis 151217, Mengenang Pelukan Natasha Wilona Unggah Single Perdana di Youtube
Baca: Postingan Ketus Natasha Wilona Diunggah Bersamaan Kevin Sanjaya Juara, Sindiran Halus?
Baca: VIRAL VIDEO Jendral TNI AD Bintang 1 Dituduh Curi HP Perwira Polri Berpangkat AKBP
Baca: Polisi di Bandung Terseret di Kap Mobil Saat Hentikan Mobil, Kronologi dan Yang Terjadi Pada Pelaku
Dalam sebuah wawancara tayangan On The Spot Trans 7 pada November 2017, Iwan menjelaskan gambaran masa lalunya dan bagaimana sekarang menjalani hidup.
Anak jawara Betawi
Sebagai informasi, Iwan merupakan anak dari Murtado, seorang jawara Betawi yang dikenal dengan sebutan 'Macan Kemayoran'.
Sebelum menjadi pembunuh bayaran, Iwan pernah menjadi seorang tentara selama delapan tahun.
Dia kemudian memutuskan keluar karena merasa tidak disiplin.
"Kalau keluar, saya memang lupa dengan kedisiplinan saya," kata Iwan dalam wawancara di tayangan On The Spot.
Pekerjaan sebagai pembunuh bayaran pun dilakoninya.
Segala pengalamannya saat jadi tentara membuat Iwan tidak begitu kesulitan dalam menghilangkan nyawa orang lain.
Cara mengincar korban
Dalam wawancaranya, Iwan menjelaskan bagaimana tekniknya saat mendapat orderan untuk membunuh seseorang.
Iwan selalu melakukan pengamatan terhadap calon korban selama beberapa hari, bisa sampai satu minggu.
Dia mempunyai cara sendiri dalam melaksanakan tugas, tidak mau orang yang memerintahnya ikut campur untuk urusan eksekusi.
Menurut On The Spot, target Iwan biasanya adalah orang-orang kaya yang dianggap menjadi pesaing orang yang memberikan orderan.
"Itu ada satu perjanjian. Kalau saudara menyuruh saya, di lapangan jangan ikut campur," kata dia.
Saat itu, Iwan mengaku tidak memikirkan soal nyawa orang lain, yang ada di benaknya hanyalah bayaran.
"Melihat bayaran, apa yang saya pikirkan sudah tidak pikirkan lagi," kata Iwan.
Adapun jumlah bayaran Iwan untuk sekali membunuh, harganya tidak menentu.
Mulai Rp 2 juta hingga Rp 25 juta.
Kendati dikenal sebagai pembunuh bayaran, Iwan tidak melabeli diri dengan predikat tersebut.
Menurutnya, sebutan pembunuh bayaran berasal dari teman-temannya.
Ketika ditanya sudah berapa nyawa yang telah dihabisinya, Iwan enggan menjawab.
Matanya langsung berkaca-kaca ketika mengingat masa kelam tersebut.
"Saya udah nggak mau mengungkap lagi. Karena yang saya kerjakan ini bukan mencuri, nyawa orang yang saya habisi," ujar Iwan.
Ketika ditanya untuk kedua kalinya oleh pewawancara soal total orang yang dibunuhnya, Iwan kembali enggan memberikan jawaban.
"Jangan ditanya lagi. Kalau saya ditanya sampai ke situ (membunuh), hati saya terenyuh," ujarnya menambahkan.
Menurut Iwan, ada satu pembunuhan yang begitu melekat di kepalanya.
"Yang paling saya ingat adalah yang terakhir, karena dia adalah seorang perempuan, perasaan saya ada, tidak teganya, karena ia perempuan, karena itulah saya menyesal," tutur Iwan.
Perubahan kehidupan di Cipinang
Kehidupan Iwan mulai berubah ketika mendekam di penjara Cipinang selama 10 tahun.
Hal yang mengejutkan adalah ketika dipenjara, Iwan begitu disegani.
Malah, dia mengaku menjadi pemimpin para narapidana di sana.
Saat keluar penjara, Iwan mulai menata kembali hidupnya.
Ia bertobat dan menyesali segala perbuatannya.
"Apakah saya bertobat ini ada ampunan Allah? Saya serahkan kepada Allah," ujarnya. (Tribunjabar/Indan Kurnia Efendi/*)
Baca: Gading Marten dan Nadine Kaiser Sah Pacaran? Go Public Foto Berdua Senyum Gigi Putih Terlihat
Baca: Keistimewaan Tempat Kuliah Nadine Kaiser, sudah Sah Jadi Pacar Gading Marten?
Baca: Mengungkap Misteri Generasi Kelima Susi Pudjiastuti dan Pindahnya Sang Kakek ke Pangandaran
Baca: Siapa Sebenarnya Kakek Gading Marten? Rahasia Keturunan Keluarga Semua Jadi Orang Sukses
Baca: Verrel Bramasta Tulis 151217, Mengenang Pelukan Natasha Wilona Unggah Single Perdana di Youtube