Pak Harto Tak Terima Bisnis Anak-anaknya Disentil: Benny Moerdani Dicopot dari Panglima ABRI

TRIBUNJAMBI.COM - Gara-gara memberanikan diri memberi sumbang saran kepada atasannya, sang jenderal

Editor: ridwan
(cdn.radionetherlands.nl)
Benny Moerdani dan Soeharto 

Soeharto memang sangat mengagumi Benny Moerdani karena piawai dalam strategi tempur dan memecahkan masalah secara intelijen.

Sehingga masalah rumit baik di dalam maupun di luar negeri selalu dipercayakan kepada Benny Moerdani yang dikenal sangat loyal terhadap Soeharto.

Baca: Teguran Benny Moerdani Bikin Soeharto Menyesal Telah Mengabaikannya: Terbukti 14 Tahun Kemudian

Misalnya saja ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia (1964).

Soeharto merasa kalau penyelesaian secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu ia memutuskan untuk mengambil langkah intelijen serta diplomasi.

Tugas yang sebenarnya sangat berat dan tidak dikehendaki oleh Presiden Soekarno itu, diam-diam diserahkan kepada Benny Moerdani dan berhasil gemilang.

Baca: Hadapi Musim Kemarau, PDAM Tirta Pengabuan Kerja Estra hingga Siapkan Mobil Tangki

Indonesia dan Malaysia pun kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa sangat merugikan kedua negara.

Kisah tentang Presiden Soeharto saat berkuasa 32 tahun memang tidak habis-habisnya. Misalnya ketika Pak Harto membentak seorang jenderal TNI jebolan Kopassus, hanya gara-gara ia mengungkapkan sarannya ke Presiden ke-2 RI itu.

Dikutip dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, jenderal TNI jebolan kopassus itu tak lain adalah Sintong Panjaitan.

Baca: Download Lagu MP3 Dangdut Koplo Korban Janji Nella Kharisma vs Via Vallen, Chord Gitar Guyon Waton

Mayjen TNI Sintong Panjaitan kena bentak Soeharto saat ia menjabat sebagai Panglima Kodam IX/Udayana.

Saat itu hari Minggu tanggal 23 Juli 1989, jenderal TNI jebolan kopassus itu tengah mendampingi Menteri Hankam Benny Moerdani menghadap Soeharto yang sedang berkunjung ke Bali.

Dalam pengarahannya, Soeharto mengatakan bahwa Sintong harus mempersiapkan diri menghadapi Timor Timur sebagai daerah terbuka

Kemudian Soeharto bertanya, "Kamu sebagai panglima operasi di sana, apakah saran-saranmu supaya masalah Timor Timur lebih cepat selesai?"

Baca: Diskon 20 Persen, Bebas Makan Sepuasnya di Angkringan Swiss-Belhotel Jambi

Sintong langsung menyampaikan aspirasi rakyat Timor Timur yang dikatakan oleh Uskup Diosis Dili, Carlos Filipe Ximenes Belo

"Mereka minta agar Timor Timur dijadikan daerah istimewa seperti Aceh. Ini permohonan Uskup Belo gubernur atas nama rakyat Timor Timur" kata Sintong

Sesudah Soeharto mendengar saran itu, wajahnya menjadi cemberut

Baca: 12 Pejabat Eselon III dan IV Jambi Baru Dilantik, Berikut Daftar Namanya

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved