Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia, Simak Profil dan Karya Maestro Budaya Indonesia Ini!
Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun, kabar duka datang, Arswendo Atmowiloto meninggal dunia.
TRIBUNJAMBI.COM - Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun, kabar duka datang dari maestro budaya Indonesia, yakni Arswendo Atmowiloto meninggal dunia.
Arswendo Atmowiloto dikabarkan meninggal dunia hari ini, Jumat 19 Juli 2019.
“Berita duka: telah meninggal dunia dengan tenang pak Arswendo Atmowiloto hari Jumat, 19 Juli 2019 pukul 17.50 di rumah kompleks kompas jalan damai, pesanggrahan, jakarta. Kabar pemakaman dll menyusul,” bunyi pesan singkat yang diterima TribunWow.com.
Baca: Razia Hotel dan Kosan, Petugas Gabungan Ciduk 7 Pasangan Bukan Pasutri, & Temukan Benda Ini Dihotel
Baca: Sinopsis Film Salt Hari Ini Jumat 19 Juli 2019 Trans TV 21.00 WIB, Tonton via Live Streaming
Baca: Download Lagu MP3 Via Vallen Terbaru Senorita, Sungguh Ku Merasa Resah, Lily Dangdut Koplo Lengkap

Arswendo Atmowiloto dirawat karena mengalami penurunan kesehatan akibat penyakit kanker prostat.
Arswendo Atmowilotodi rawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.
Arswendo Atmowiloto merupakan penulis dan wartawan Indonesia yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar seperti Hai dan Kompas.
Ia menulis cerpen, novel, naskah drama, dan skenario film. (TribunWow.com)
Baca: WACANA Jabatan Presiden 8 Tahun, Mahfud MD Beri Tanggapan Sisi Positif dan Negatif Jabatan 5 Tahun
Baca: Jonatan Christie Kalah, Tuan Rumah Gagal Kirim Tunggal Putra ke Semifinal Indonesia Open 2019
Baca: Memilih Tak Berkomunikasi Lagi dengan Veronica Tan, Ini 2 Tuduhan Mantan Istri Kepada Ahok BTP
Dua hari belakangan ini penulis dan seniman Arswendo Atmowiloto (70) dikabarkan meninggal dunia, setelah berjuang melawan penyakit kanker prostat.
Tentu kabar tersebut membuat publik geger, karena nama besar Arswendo Atmowiloto di industri perfilman dan seni.
Banyak orang yang mengagumi karya-karyanya.
Sebutlah judul buku Senopati Pamungkas (1986/2003) yang bestseller Gramedia, Pacar Ketinggalan Kereta (skenario dari novel "Kawinnya Juminten") (1985), Keluarga Cemara dan ratusan karya lainnya, bahkan film.
Dalam karirnya Arswendo dikenal sebagai pemain, produser, dan sutradara film Keluarga Cemara seperti Nirina Zubir, Widi Mulia, Widuri Puteri, Anggia Kharisma, dan Glenn Fredly menghadiri acara sykuran film Keluarga Cemara tembus satu juta penonton, di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Melansir wikipedia, Arswendo Atmowiloto lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 November 1948.
Arswendo merupakan penulis dan wartawan yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar seperti majalah Hai dan Kompas.
Budayawan ini juga menulis cerpen, novel, naskah drama, dan skenario film.
Arswendo pernah kuliah di IKIP Solo (tidak tamat).
Dia juga pernah memimpin Bengkel Sastra Pusat Kesenian Jawa Tengah, di Solo (1972).
Pada 1979 dia mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, Amerika Serikat.
Sosok pria ini juga pernah mengelola tabloid Bintang Indonesia setelah menemui Sudwikatmono, penerbitnya.
Arswendo berhasil menghidupkan tabloid itu.
Tapi, Arswendo hanya bertahan tiga tahun. Ia kemudian mendirikan perusahaannya sendiri, PT Atmo Bismo Sangotrah, yang memayungi sedikitnya tiga media cetak: tabloid anak Bianglala, Ina (kemudian jadi Ino), serta tabloid Pro-TV. Saat ini selain masih aktif menulis ia juga memiliki sebuah rumah produksi sinetron.
Karier Arswendo Atmowiloto tersandung pada 1990.
Ketika itu dia menjabat sebagai pemimpin redaksi tabloid Monitor.
Dia ditahan dan dipenjara karena satu jajak pendapat.
Tabloid Monitor memuat hasil jajak pendapat tentang siapa yang menjadi tokoh pembaca. Arswendo terpilih menjadi tokoh nomor 10, satu tingkat di atas Nabi Muhammad yang terpilih menjadi tokoh nomor 11.
Sebagian masyarakat Muslim marah dan terjadi keresahan di tengah masyarakat.
Arswendo kemudian diproses secara hukum sampai divonis hukuman 5 tahun penjara.
Ganti nama
Arswendo bukanlah nama sebenarnya pria ini.
Nama aslinya adalah Sarwendo, dengan nama baptis Paulus.
Nama itu diubahnya menjadi Arswendo karena dianggapnya kurang komersial dan pop.
Lalu di belakang namanya itu ditambahkan nama ayahnya, Atmowiloto, sehingga namanya menjadi apa yang dikenal luas sekarang.
Kakaknya, Satmowi Atmowiloto, adalah seorang kartunis.
(Arie Puji Waluyo)
Dikompilasi dari artikel Wartakotalive berjudul Keluarga Sanggah Kabar Arswendo Atmowiloto Berpulang dan sumber lain
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Arswendo Atmowiloto, https://wow.tribunnews.com/2019/07/19/innalillahi-wainna-illaihi-rojiun-kabar-duka-datang-dari-arswendo-atmowiloto.