Khazanah Islam
Jasad Ulama Indonesia di Mekkah Masih Utuh saat Makam Dibongkar, Ternyata Bukan Orang Biasa
TRIBUNJAMBI.COM - Ada kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi bahwa jenazah yang telah dikubur selama
TRIBUNJAMBI.COM - Ada kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi bahwa jenazah yang telah dikubur selama beberapa tahun makamnya harus digali.
Tulang belulang jenazah kemudian diambil dan disatukan dengan tulang belulang mayat lainnya.
Selanjutnya semua tulang itu dikuburkan di tempat lain demi efisiensi pemakaman.
Lubang kubur yang telah dibongkar akan dibiarkan tetap terbuka hingga datang jenazah berikutnya terus silih berganti.
Baca: Bandingkan dengan Amerika Serikat, Salim Said Sarankan Periode Masa Jabatan Presiden RI Tujuh Tahun
Kebijakan ini dijalankan tanpa pandang bulu.
Siapapun dia, baik pejabat atau orang biasa, saudagar kaya atau orang miskin, sama terkena kebijakan tersebut.
Inilah yang juga menimpa makam Syaikh Nawawi Al-Bantani.
Satu Ulama yang mengharumkan nama Indonesia di tanah suci.
Baca: Berhadiah Rp1 Miliar, Gubernur Jambi Ajak Masyarakat Jambi, Partisipasi Dilomba Gapura Cinta Negeri
Datanglah seorang petugas dari pemerintah kota Makkah untuk menggali kuburnya.
Namun yang terjadi adalah hal yang tak lazim.
Para petugas kuburan itu tak menemukan tulang belulang seperti biasanya.
Yang mereka temukan adalah satu jasad yang masih utuh.
Tidak kurang satu apapun, tidak ada lecet atau tanda-tanda pembusukan seperti umumnya jenazah yang telah lama dikuburkan.
Baca: Selebriti Tanah Air Pamer Age Challenge, Kamu Juga Bisa Pose Menawan Bak Lansia Begini Caranya!
Bahkan kain putih kafan penutup jasad beliau tidak sobek dan tidak lapuk sedikit pun.
Sontak kejadian ini mengejutkan para petugas yang sedang membongkar makamnya.
Mereka lari berhamburan mendatangi atasannya dan melaporkan apa yang telah dilihatnya.
Setelah diteliti, sang atasan kemudian menyadari bahwa makam yang digali itu bukan makam orang sembarangan.
Langkah bijak lalu diambil.
Baca: Harga Suzuki All New Jimny yang Jadi Sorotan di GIIAS 2019, Hadir 2 Varian Warna, Ini Spesifikasinya
Pemerintah Arab Saudi melarang membongkar makam Syekh Nawawi Al-Bantani.
Jasad beliau lalu dikuburkan kembali seperti sediakala.
Hingga sekarang makam beliau tetap berada di Ma'la, Makkah.
Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani (1813-1898)
Baca: Musim Kemarau dan Ada 16 Titik Hotspot, Kabupaten Sarolangun Tetapkan Status Siaga Karhutla
Nama lengkapnya ialah Abu Abdul Mu'thi Muhammad Nawawi bin `Umar bin Arabi al-Jawi al-Bantani.
Ia dilahirkan di Tanara, serang, Banten, pada tahun 1230 H/1813 M.
Ayahnya seorang tokoh agama yang sangat disegani.
Ia masih punya hubungan nasab dengan Maulana Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati (Cirebon).
Baca: Berdiri di Atas Tanah 1 Hektare, Intip Rumah Mewah Uya Kuya nan Elegan Bernuansa American Classic
Pada usia 15 tahun, Nawawi muda pergi belajar ke Tanah Suci Mekkah, karena saat itu Indonesia -yang namanya masih Hindia Belanda- dijajah oleh Belanda, yang membatasi kegiatan pendidikan di Nusantara.
Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke Indonesia untuk menyalurkan ilmunya kepada masyarakat.
Tak lama ia mengajar, hanya tiga tahun, karena kondisi Nusantara masih sama, di bawah penjajahan oleh Belanda, yang membuat ia tidak bebas bergiat.
Ia pun kembali ke Makkah dan mengamalkan ilmunya di sana, terutama kepada orang Indonesia yang belajar di sana.
Baca: Media Asing Sebut Timnas Indonesia Bisa Mengejutkan di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Satu Grup dengan
Banyak sumber menyatakan Syekh Nawawi wafat di Makkah dan dimakamkan di Ma'la pada tahun 1314 H/1897 M.
Namun menurut Al-A'lam dan Mu'jam Mu'allim, dua kitab yang membahas tokoh dan guru yang berpengaruh di dunia Islam, ia wafat pada 1316 H/1898 M.
Syekh Nawawi Al-Bantani adalah satu dari tiga ulama Indonesia yang mengajar di Masjid Al-Haram di Makkah Al-Mukarramah pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Baca: Age Challenge Buat Wajah Bak Lansia Dipopulerkan Selebriti, Yuk Intip Siapa Aja Ya?
Dua yang lain ialah muridnya, Ahmad Khatib Minangkabau dan Syekh Mahfudz Termas.
Ini menunjukkan bahwa kealiman dan ilmunya sangat diakui tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di semenanjung Arab.
Syekh Nawawi sendiri menjadi pengajar di Masjid al-Haram sampai akhir hayatnya yaitu sampai 1898.
Lalu dilanjutkan oleh kedua muridnya itu.
Baca: Siapakah Fadli, Bocah di Boyolali Dibunuh Ibu Kandung? Seluruh Tubuh Luka-luka Biru dan Lebam
Wajar, jika ia dimakamkan berdekatan dengan makam istri Nabi Muhammad, Sayyidah Khadijah ra di Ma'la Makkah.
Syekh Nawawi Al-Bantani mendapatkan gelar Sayyidu Ulama' al-Hijaz yang berarti Sesepuh Ulama Hijaz atau Guru dari Ulama Hijaz atau Akar dari Ulama Hijaz.
Yang menarik dari gelar di atas adalah beliau tidak hanya mendapatkan gelar Sayyidu `Ulama al-Indonesia sehingga bermakna, bahwa kealiman beliau tidak hanya diakui di semenanjung Arabia, namun juga di tanah airnya sendiri.
Baca: Tak Keluar Kamar Hotel 2 Hari, Janda Ini Rela Pergi Jakarta-Jambi untuk Main sama Berondong 17 Tahun
Selain itu, beliau juga mendapat gelar al-imam wa al-fahm al-mudaqqiq yang berarti Tokoh dan pakar dengan pemahaman yang sangat mendalam.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Allahu Akbar! Jenazah Ulama Indonesia di Mekkah Masih Utuh Ketika Dibongkar Pemerintah Arab Saudi,
Baca: Ramalan Zodiak Jumat 19 Juli 2019 Cek Peruntungan dan Cintamu Disini, Taurus Stres, Virgo Soal Cinta
Baca: Giliran SD di Sungaipenuh Tolak Kepseknya Diganti, Murid Segel Pintu Gerbang dan Tulis Penolakan
Baca: SEDANG TAYANG LIVE STREAMING Persela Lamongan vs Bali United, Kebangkitan Laskar Joko Tingkir