Suhu Bandung Drop, Kerinci Jambi Hujan Es, Dieng Minus 11 Derajat, Bromo Frozen, Ini Penjelasan BMKG

Sebelum Bandung, Suhu udara di Dieng, juga turun drastis bahkan mencapai minus 11 derajat Celsius, di Kerinci Provinsi Jambi hujan es

Editor: bandot
Tribun Travel
Cuaca Dingin 

Suhu Bandung Drop 15 Derajat Celcius, Kerinci Jambi Hujan Es, Dieng Minus 11 Derajat, Bromo Frozen, Ini Penjelasan BMKG

TRIBUNJAMBI.COM - Suhu di wilayah Bandung mencapai 15,4 derajat celcius pada Rabu (17/7/2019) dini hari tadi.

Memasuki musim kemarau beberapa daerah di Indonesia dilaporkan mengalami penurunan suhu udara.

Sebelum Bandung, Suhu udara di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah juga turun drastis bahkan mencapai minus 11 derajat Celsius, di Kerinci Provinsi Jambi bahkan terjadi hujan es.

Hujan es terjadi di Di Desa Pendung Talang Genting (Pentagen), Kecamatan Danau Kerinci diguyur hujan es.

Informasi yang didapatkan hujan es yang mengejutkan warga setempat terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Hujan ini cukup mengejutkan warga, karena menyebabkan suara yang keras di atap rumah.

Baca: Honorer di Jambi Nyambi Jadi PSK Online, Layani Pelanggan di Hotel Berbintang, 1 Kamar Untuk Giliran

Baca: Diserang Tiga Ekor Beruang, Warga Batanghari Jambi Ini Lolos Dari Maut Kendarai Sepeda Motor

Baca: PSK di Kota Jambi, Pilih Hotel Berbintang Jalani Bisnis Esek-esek, Ini Tanggapan Kasat Pol PP

Angga, pengendara yang melintas di kawasan tersebut, mengaku kendaraannya seperti dilempari dengan batu saat hujan es terjadi.

“Rasanya seperti dilempari orang satu kampung. Yang turun dari langit bukan air, tapi sudah menjadi batu,” kata Angga, Selasa (9/7/2019).

Hujan es terjadi di Kerinci, Jambi.
Hujan es terjadi di Kerinci, Jambi. (IST)

Warga Pendung Talang Genting, Rudi juga mengakui adanya hujan es yang mengguyur desanya.

“Ini baru kali pertama terjadi, di Desa kami,” ucapnya.

Bahkan Hujan es tersebut mengakibatkan satu rumah warga ambruk.

“Rumah yang roboh itu rumah tua, tidak lagi dihuni. Setelah hujan reda, kami lihat rumahnya sudah ambruk,” katanya, Selasa (9/7).

Ia mengatakan, hujan es yang terjadi pada awalnya berasal dari bukit Siru.

Satu rumah warga Desa Pentagen ambruk saat terjadi hujan es disertai angin kencang.
Satu rumah warga Desa Pentagen ambruk saat terjadi hujan es disertai angin kencang. (Tribunjambi/Heru)

Masyarakat terkejut dengan suara hujan yang keras. Namun akhirnya malah menjadi hiburan.

“Banyak yang turun ke jalan, dan menampung batu es yang sedang turun dari langit. Warga terlihat gembira,” ucapnya.

Fenomena hujan es yang terjadi di Desa Pentagen, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci merupakan kejadian langka yang menyita perhatian banyak warga.

Mengenai fenomena alam ini Harry Taufik, Forcaster (Prakirawan) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulthan Thaha Jambi menjelaskan bahwa Hujan es adalah salah satu fenomena yang sering terjadi pada masa pancaroba.

Atau pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Atau bisa juga sebaliknya dari musim kemarau ke musim hujan.

"Salah satu penyebab hujan es adanya kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer," terangnya saat dikonfirmasi Tribunjambi.com di ruang kerjanya, Selasa (9/7/2019).

Ia menjelaskan lebih lanjut, puncak awan yang paling atas suhunya lebih rendah dari 0° drajat celsius, pada masa pancaroba biasanya terbentuk awan hujan yang masa udaranya terangkat ke atas.

Baca: Perbandingan Harga Motor Matic Honda X-ADV 150, Yamaha NMAX, Honda PCX, Mana yang Paling Murah?

Baca: Misteri Mayat Mahasiswa Terbungkus Selimut Winnie The Pooh Terungkap, Ini 5 Faktanya

Baca: Hari Pertama Sekolah Anak-anak Orang Rimba Suku Pedalaman di Jambi, Bepanau Sebut Ingin Jadi Dokter

Sehingga membentuk awan yang puncaknya melebihi freezing level, atau bagian atas awan yang mengandung es.

Hujan es disertai angin puting beliung atau angin kencang biasanya berawal dari awan hujan yang sering disebut awan Cumulonimbus (CB).

"Biasanya hujan es ini terjadi tidak lama, berkisar antara tiga sampai lima menit. Namun ada juga terjadi sampai 10 menit, kondisi ini jarang terjadi," ungkap Taufik.

Suhu Drop di Wilayah Indonesia

Di Malang, Jawa Timur BMKG menyebutkan suhu udara turun di titik terendah yakni mencapai 14 derajat celcius, atau kembali seperti 20 tahun yang lalu.

Penurunan suhu yang drastis juga dilaporkan terjadi di Semeru dan Gunung Bromo di Jawa timur.

Akibat udara yang dingin bahkan terjadi fenomena frost atau embun yang membeku seperti es.

Frozen atau embun upas di tenda pendaki menuju Puncak Gunung Semeru
Frozen atau embun upas di tenda pendaki menuju Puncak Gunung Semeru ((Dok. Humas TNBTS))

Di Yogyakarta juga terjadi penurunan suhu udara dampak dari masuknya musim kemarau.

Suhu pada malam hari hingga dini hari lebih rendah, sedangkan pada siang hari suhu rata-ratanya antara 30 hingga 31 derajat celcius.

Pagi hari tadi tercatat di kita suhu minimumnya sekitar 18 derajat celsius. Kalau rata-rata umumnya atau normalnya sekitar 20 hingga 21 derajat celsius.

Suhu Dingin di Bandung Menurut Penjelasan BMKG

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung Toni Agus Wijaya mengatakan, suhu dingin itu disebabkan cuaca cerah yang membuat sinar matahari yang menyinari permukaan bumi sebagian besar terpantulkan ke angkasa.

Sehingga radiasi panas matahari yang tersimpan di permukaan bumi saat dini hari, sangat sedikit.

"Suhu yang dingin dalam beberapa hari terakhir di Bandung Raya maupun secara umum di Jawa Barat merupakan fenomena yang biasa atau wajar yang menandakan datangnya periode musim kemarau," ujar Toni saat dihubungi Kompas.com via pesan singkat, Rabu.

Faktor musim kemarau Untuk Jawa Barat, kata Toni, periode musim kemarau datang pada bulan Juni dengan terlebih dahulu masuk di wilayah sekitar pantura, kemudian bergerak ke arah selatan.

Pada saat musim kemarau angin bertiup yang melewati Jawa Barat merupakan pasat tenggara atau angin timuran dari arah Benua Australia.

Pada bulan Juli, Agustus, September di Australia sedang mengalami puncak musim dingin, sehingga suhunya relatif lebih dingin dibandingkan musim penghujan.

Ia melanjutkan, kondisi saat ini dipengaruhi juga dengan masih adanya kelembapan pada ketinggian permukaan hingga 1,5 km di atas permukaan laut.

Sehingga pada sore hari masih terlihat adanya pembentukan awan.

Akan tetapi pada ketinggian 3 km di atas permukaan laut yang relatif kering sehingga potensi awan yang terbentuk untuk terjadi hujan relatif kecil dan dampaknya kondisi kelembapan pada malam hingga pagi hari menambah kondisi suhu udara menjadi dingin.

Suhu dingin di Lembang "Dari pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung tercatat selama bulan Juli 2019 ini, suhu udara terendah tercatat sebesar 16,4 derajat celcius pada tanggal 12 Juli 2019.

Sedangkan di lokasi dengan elevasi yang semakin tinggi seperti di pos observai geofisika Lembang (1.241 meter) tercatat 13,0 derajat Celcius pada tanggal 16 Juli 2019," paparnya.

Toni menjelaskan, puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus-September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering.

Dengan karakteristik cuaca seperti ini, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit, salah satu di antaranya, saat bepergian ke luar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket dan mengonsumsi buah-buahan serta sayuran.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved