Diserang Tiga Ekor Beruang, Warga Batanghari Jambi Ini Lolos Dari Maut Kendarai Sepeda Motor
Empat ekor beruang yang berada di kebun sawit tersebut menerkam dan mencakar tubuh Syafi'i hingga pria tersebut luka parah.
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI.COM - Ahmad Syafi'i (29) warga RT 16 Desa Bukit Harapan, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Selasa (16/7) diserang empat ekor beruang saat tengah berada di kebun sawit miliknya.
Meski diserang oleh kawanan beruang, Syafi'i berhasil selamat meski mengalami sejumlah luka-luka di sana-sini.
Empat ekor beruang yang berada di kebun sawit tersebut menerkam dan mencakar tubuh Syafi'i hingga pria tersebut luka parah.
Korban berhasil selamat setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Luka-luka yang dialami diantaranya yakni luka di wajah akibat diterkam oleh beruang.
Ahmad Syafi'i sempat dirawat secara intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Ahmad terpantau masih terbaring lemah akibat banyaknya pendarahan di sekujur tubuhnya.
Tak hanya di wajahnya, kaki dan lengan korban juga terluka akibat serangan beruang tersebut.
Baca: Keluarga Syok Lihat Perubahan Gaya Hidup Rey Utami Usai Dinikahi Pablo, Sepupunya Sampai Bilang Ini
Baca: Buka Komputer, Ibu Dokter Ini Kaget Temukan 5 Video Mesum Suaminya, Rumah Tangga Retak Sejak 2018
Baca: Puput Nastiti Devi Hamil? Banjir Doa Agar Lancar hingga Lahiran, Tapi Kenapa Sang Ayah Tak Tahu?
Dari informasi, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa kemarin sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu Ahmad tengah melakukan pengukuran tanah kebun sawitnya di daerah Desa Sengkati Baru.
Saat korban berjalan mencari titik ujung tanahnya, tiba-tiba datang empat ekor beruang yang langsung menyerang Ahmad.
Istri korban, Iin Ulifah (23) saat dikonfirmasi mengatakan empat ekor beruang itu satu di antaranya dewasa dan tiga ekor lainnya masih anakan.

"Beruang tu datang tiba-tiba saja langsung menyerang suami saya," ujar saat dikonfirmasi di Rumah Sakit Hamba Muara Bulian.
Iin juga menjelaskan, pada saat kejadian tersebut, suaminya berjalan sendirian mencari titik ujung lahan sawitnya.
Sementara rekannya dari petugas BPN menunggu di motor.