Kisah Motif Loreng Darah Mengalir Milik Kopassus, Ternyata Pernah Jadi Seragam Korps Marinir AS
Keterampilan dalam taktik dan intelektualitas pasukan Kopassus menjadi bekal mereka untuk terjun langsung di medan pertempuran.
Dirancanglah pakaian dengan corak khusus yang dikenal dengan nama loreng "Darah Mengalir".
Pakaian ini resmi diperkenalkan kepada publik untuk pertama kali pada acara parade dan defile pasukan di lapangan parkir Senayan dalam Hari Ulang Tahun Angkatan Bersenjata tanggal 5 Oktober 1964.
Namun awalnya, pakaian ini digunakan untuk seluruh kesatuan TNI AD.
Lalu pada tahun 1992, dirintis kembali untuk penggunaan seragam khusus loreng Darah Mengalir diberlakukan kembali untuk Kopassus dengan mempertimbangkan kepentingan pembinaan korps.
Disamping itu, seragam loreng loreng darah mengalir kopassus juga memiliki makna yang cukup mendalam.
Hal ini sempat diungkapkan oleh panglima TNI Hadi Tjahjanto melalui twitternya saat memperingati HUT ke-67 kopassus kemarin.
"Loreng darah mengalir bukan sekadar corak desain belaka, namun punya makna filosofis mendalam. Prajurit Baret Merah tak pernah gentar menghadapi musuh negara, walau harus bersimbah darah." tulis Hadi Tjahjanto.
Selain seragam corak darah mengalir, satu lagi yang menjadi ciri khas kopassus adalah pisau komando.
Kopassus memang identik dengan pisau komando yang memiliki dua bilah ini.

Beberapa literatur menyebut bahwa pisau komando ini diperkenalkan di masa-masa awal Kopassus saat masih menyandang nama Kopassandha.
Yang jelas, pisau komando ini telah menjadi simbol tangguhnya pasukan baret merah di dalam perjalanan bangsa ini. (Gridhot.ID, Nicolaus Ade)