Kisah Motif Loreng Darah Mengalir Milik Kopassus, Ternyata Pernah Jadi Seragam Korps Marinir AS

Keterampilan dalam taktik dan intelektualitas pasukan Kopassus menjadi bekal mereka untuk terjun langsung di medan pertempuran.

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota Kopassus TNI AD 

Kisah Motif Loreng Darah Mengalir Milik Kopassus, Ternyata Pernah Jadi Seragam Korps Marinir AS

TRIBUNJAMBI.COM - Komando Pasukan Khusus atau sering dikenal dengan Kopassus merupakan salah satu pasukan elit militer dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pasukan ini kerap diterjunkan di berbagai medan pertempuran terutama untuk menjaga garis depan pertahanan Negara Indonesia.

Keterampilan dalam taktik dan intelektualitas pasukan Kopassus menjadi bekal mereka untuk terjun langsung di medan pertempuran.

Baca: Kesal karena Diintip hingga Pernah Ajak Istri Pelaku Berhubungan Intim, Kakak Bunuh Adik Ipar

Baca: Diduga Selewengkan Dana Desa, Warga Desa Bukit Minta Kadesnya Dicopot

Baca: Sinopsis Film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur Malam ini di ANTV Luna Maya Berperan Jadi Sundel Bolong

Dengan identitas seragam khasnya yang memiliki corak loreng darah dan juga topi baret merah, mencerminkan keberanian dan kegagahan salah satu pasukan elit TNI ini.

Ternyata dibalik identitas seragam khas Kopassus, tersimpan makna yang mendalam dari coraknya.

Kompas.com
Kompas.com ()

Corak seragam yang memiliki motif loreng darah mengalir memiliki cerita yang cukup panjang dan makna yang mendalam.

Mengutip dari Wartakotalive.com, motif tersebut dibahas dalam buku berjudul 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto.

Perubahan seragam loreng 'darah mengalir' menjadi pakaian dinas lapangan (PDL) Kopassus terjadi saat Kolonel Moeng Pahardimulyo menjadi Danjen Kopassus, pada 1958-1964.

Baca: Honda X-ADV 150 Siap Jegal Yamaha NMAX, Perkiraan Harga, Spesifikasi, Launching di GIIAS 2019?

Baca: Hotman Paris Kepincut Pedangdut Bella Nova yang Nyanyikan Cinta Suami Orang, Singgung Farhat Abbas?

Dalam sejarah Kopassus, seragam loreng darah mengalir pernah melegenda saat Kopassus yang waktu itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) melakukan operasi pembersihan pemberontakan DI/TII.

Awalnya, pasukan Komando menggunakan seragam loreng dengan corak khusus yang dikenal dengan sebutan seragam loreng ‘Macan Tutul.’

Sementara itu, pakaian loreng itu merupakan pakaian buatan Amerika yang diproduksi pada masa Perang Dunia II dalam jumlah besar dan digunakan oleh U.S.Marines.

Pada saat usainya Perang Dunia II, pakaian tersebut dibagi-bagikan ke tentara Kerajaan Belanda dan akhirnya diwariskan kepada angkatan perang Indonesia yang kemudian menjadi seragam khusus prajurit-prajurit Komando.

,

Pakaian loreng Macan Tutul ini cukup terkenal sebagai ciri khas prajurit prajurit Baret Merah kala itu, utamanya di kalangan masyarakat Jawa Barat.

Namun, di tahun-tahun kemudian bahan untuk membuat pakaian loreng macan tutul sudah tidak di produksi lagi, kemudian dilakukan upaya untuk membuat sendiri pakaian khusus bagi prajurit Baret Merah.

Baca: Fakta Salmafina Sunan, Selebgram yang Pernah Nikah Muda hingga Tulis Biografi

Baca: Kader JKN - KIS Jambi Raih Prestasi nomor 3 se- Wilayah Sumbagteng Jambi

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved