SEMPAT 'Nyalip' Soeharto, Saat Orde Baru Nasib Jenderal Ini Pun Berakhir Menyedihkan

TRIBUNJAMBI. COM - Soeharto pernah memiliki pengalaman dalam suasana yang menegangkan dengan seorang

Editor: ridwan
Facebook/Indonesia Jaman Dulu
Omar Dhani dan Soekarno 

TRIBUNJAMBI. COM - Soeharto pernah memiliki pengalaman dalam suasana yang menegangkan dengan seorang Jenderal.

Momen tersebut mewarnai perjalanan sejarah Indonesia yang tidak akan pernah terlupakan selanjutnya.

Jenderal tersebut pada saat itu bahkan sempat 'menyalip' dan membawahi Mayor Jenderal Soeharto pada saat Operasi Mandala.

Seperti apa cerita selengkapnya? Simak seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJambi.com.

Sosok Omar Dhani, adalah jenderal yang masuk dalam kancah Operasi Trikora dalam upaya pembebasan Irian Barat (Papua).

Baca: Kambing Bantuan Pemerintah Mati, Zulkarnain: Kambing Itu Kebanyakan Makan Rumput

Kejadian terjadi sekitar tahun 1960-1963.

Saat itu, Omar Dhani menjadi KASAU menggantikan Laksamana Suryadharma.

Naiknya Laksamana Madya Udara Omar Dhani yang dikenal sangat loyal kepada Soekarno pada saat itu sangat kental dengan intrik politik sekaligus menimbulkan keguncangan di tubuh AURI.

Pasalnya di bawah kepemimpinan Suryadharma, Angkatan Udara dianggap gagal melindungi kapal-kapal Angkatan Laut.

Baca: TERUNGKAP Identitas Korban Mutilasi di Banyumas Ternyata Sosok Tak Terduga Ini!

Dalam konfrontasi antara pihak AL Indonesia dengan AL Belanda di Perairan Aru, Pihak AU disalahkan karena dianggap tidak memberi perlindungan pada iring-iringan kapal yang hendak melakukan infiltrasi ke Irian Barat.

Akibatnya terjadi pertempuran yang tidak seimbang dan puncaknya adalah tragedi Aru yang menewaskan Komodor Yos Sudarso pada 15 Januari 1962.

Atas desakan sejumlah perwira dari angkatan lain dan tanggung jawab pribadi, Suryadharma kemudian memilih mengundurkan diri.

Baca: Pablo Benua, Rey Utami & Galih Ginanjar Pakai Baju Tahanan, Netizen Terwakili Oleh Pertanyaan Ini

Kontroversi penyebab gugurnya Yos Sudarso sendiri tetap menimbulkan polemik hingga saat ini.

Pasalnya AURI yang saat itu tidak dilibatkan dalam operasi rahasia tersebut merasa dikambinghitamkan.

Omar Dhani yang bersifat lembut diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi KSAU dan meneruskan kiprah AU mendukung Operasi Trikora.

Karena sifatnya yang pendiam tersebut ditambah usianya yang masih relatif muda saat menjadi puncak pimpinan AU, banyak kontroversi seputar dirinya.

Baca: Keperawanan Dijual Rp 70 Juta, Remaja Putri Ini Diselamatkan Polisi Lalu Dibawa ke Psikolog

Omar Dhani terus berusaha menyadarkan adanya ketidakberesan koordinasi ketika operasi rahasia yang melibatkan empat kapal perang ALRI itu digelar.

Yang unik, Omar Dhani tetap loyal kepada Soekarno meskipun presiden ini pernah menyalahkan AURI (Suryadarma) terkait dengan tragedi tenggelamnya Matjan Tutul.

Maka tak mengherankan jika oleh para pendukungnya, ia disebut sebagai loyalis sejati terhadap Bung Karno .

Ia selalu mendukung sikap-sikap si Bung Besar bahkan hingga saat-saat kejatuhannya.

Baca: Siapa Sebenarnya Wika Salim? Pengganti Ayu Ting Ting di Pesbuker yang Pernah Heboh di Instagram

Di sisi lain, Omar Dhani dianggap sebagai penjilat, terutama oleh perwira-perwira dari angkatan lain.

Sedikit banyak hal itu dipicu oleh keberanian Omar Dhani mempertanyakan hal ihwal terjadinya tragedi di Laut Aru itu.

Kepada Bung Karno, ia mensinyalir adanya pengkhianatan sehingga rencana itu bocor ke pihak Belanda.

Tapi karena fokus militer Indonesia pada saat itu sedang berupaya secepatnya mengembalikan Irian Barat ke pangkuan RI, intrik mengenai siapa yang salah dan benar dalam tragedi Laut Aru untuk sementara terlupakan.

Baca: Man Utd vs Perth Glory, Siaran Langsung Uji Coba Mulai Pukul 18.00 WIB, Prakiraan Susunan Pemain

Omar Dhani melanjutkan misi Suryadharma untuk mengembangkan AURI.

Cerita berujung pada saat akhirnya Irian Barat diserahkan dan berhasil jatuh ke tangan Indonesia dalam Penentuan Pendapat Rakyat (Perpera).

Karena AURI dianggap berhasil dalam Operasi Mandala tersebut, Omar Dhani diangkat menjadi Panglima dalam Operasi Dwikora yang diproklamasikan Bung Karno di tahun 1964.

Baca: Denny Darko Ramal Pernikahan Ahok & Puput Nastiti, Ungkap Masih Ada Beban hingga Terjun ke Politik

Dalam struktur pinpinan Operasi Dwikora tersebut, Omar Dhani justru membawahi Mayor Jenderal Soeharto yang menjadi Panglima Tertinggi dalam Operasi Mandala.

Akibatnya friksi antara AU dan AD lebih khusus Omar Dhani dengan Soeharto semakin tajam.

Friksi ini mewarnai perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.

Sejarah akhirnya mencatat Omar Dhani jatuh akibat loyalitas totalnya terhadap Soekarno meskipun alasannya sangat benar, tentaralah yang bertanggung jawab atas keselamatan presiden.

Baca: Turun ke Seberang, Komisi III DPRD Kota Jambi Cek Ganti Rugi Lahan Warga

Tapi karena presiden sedang terkait masalah yang sangat sensitif saat itu,yakni G-30-S-PKI, di masa pemerintahan Soeharto, Omar Dhani yang secara ksatria rela menanggung kesalahan yang ditimpakan AURI.

Ia harus menjalani kehidupan di penjara selama puluhan tahun.

Mantan KASAU yang pernah mendapat Bintang Sakti itu wafat setelah 14 tahun menghirup udara bebas (24 Juli 2009).

Karena sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) mencabut semua pangkat dan bintang jasa Omar Dhani, ia dimakamkan di pemakaman umum secara sipil.

Baca: Ramalan Zodiak Sabtu 13 Juli 2019, Aries Tampak Ragu-ragu, Gemini Cukup Emosional, Zodiak Lainnya?

Satu ucapan Omar Dhani yang patut diteladani adalah,"Saya bertanggung jawab atas segala tindakan anak buah saya selama menjadi Panglima AURI".

Baca: KISAH 2 Polwan Nyamar jadi PSK, Bongkar Kasus Besar:AKP Rochana Diminta Layani Brondong

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sosok Jenderal yang Sempat 'Nyalip' Soeharto, Saat Orde Baru Nasibnya Pun Berbeda,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved