Tak Tahan Kerap Dipaksa Berhubungan Intim dan Dicekoki Sabu, Remaja 17 Tahun Nyaris Bunuh Diri
Ide kabur pun dimulai dengan berpura-pura beli shampo sampai akhirnya ia berhasil kabur namun ada niatan bunuh diri.
TRIBUNJAMBI.COM - AF (17) hampir saja kehilangan nyawa setelah mencoba loncat dari atas jembatan penyeberangan orang ( JPO) di depan Mall Ramayana, Pancoran Mas, Kota Depok.
Seorang remaja 17 tahun itu tak tahan kerap dipaksa berhubungan intim dengan teman ibu hingga dicekoki sabu.
Ide kabur pun dimulai dengan berpura-pura beli shampo sampai akhirnya ia berhasil kabur namun ada niatan bunuh diri.
Baca: Sudah Ada Sejak Lama, Hydrant di Tanjab Timur Terbengkalai, Damkar tak Tahu Apakah Masih Berfungsi
Baca: FOTO-Foto 13 Gedung Pencakar Langit Dunia Paling Menakjubkan & Unik, yang Melihatnya Terpukau
Baca: Sindir Fahri Hamzah Akan Jadikan Garbi Parpol, Mardani Ali Sera: Bikin Partai itu Berat, Kami Saja
Sejumlah Satpol PP Kota Depok yang berjaga di JPO itu berhasil mencegahnya.
Setelah tak jadi bunuh diri, Satpol PP membawanya ke Kantor Dinas Sosial Kota Depok.
Di sanalah, AF menceritakan kisah hidupnya yang perih.
Saat diwawancarai awak media, AF mengaku depresi.
Baca: Ngamar di Hotel Dengan Pria Misterius, Pramugari Cantik Tewas di Bak Mandi, Siapa Pelakunya?
Baca: Alasan Mie Instan Berbahaya bagi Kesehatan, Berisiko Sakit Jantung Hingga Stroke
Baca: VIRAL Kasus Ikan Asin Rey Utami dan Pablo Benua Ditahan Kamis (11/7) Esok
Dia mengaku baru saja kabur dari sebuah rumah kontrakan di kawasan Citayem, Kota Depok.
Di kontrakan itulah dia tinggal setahun belakangan ini bersama seorang pria berinisial SBR.
SBR ini yang mencecoki sabu padanya dan memaksa berhubungan badan dengannya
SBR merupakan teman ibunya. Ibunya menitipkannya kepada SBR.
Tak pernah terbayangkan oleh AF, selama tinggal bersama SBR dirinya kerap dicekoki narkotika seperti sabu.
"Awalnya saya pikir itu obat flu, tapi malah obat terlarang. Terus juga saya sering dicekoki sabu, sambil diancam kalau saya berani melawan," ujar AF, Rabu (10/7/2019).
Tak hanya dicekoki narkoba, cobaan pun semakin berat ketika ia harus merelakan kesuciannya direnggut oleh SBR.
"Setiap habis makai (sabu), saya selalu dipaksa melayani dia. Bahkan, teman-temannya pun ikutan," ujar AF.
AF mengatakan, dirinya bisa kabur dari rumah kontrakan tersebut usai berpura-pura hendak membeli shampo untuk keramas.
Ketika ada celah dan kesempatan, ia pun langsung melarikan diri dari rumah kontrakan tersebut hingga sampai di JPO tersebut.
"Saya sudah gak tahu harus gimana lagi, masa depan saya sudah gak ada sudah direnggut sama dia," kata AF.
Terakhir, AF pun dibawa ke Mapolresta Depok untuk membuat laporan setelah pihak Dinas Sosial Kota Depok berkoordinasi dengan Polresta Depok.
Karyawan loncat
Terpisah, tak lama ini, seorang pegawai depot 'Hongkong' mengakhiri hidup dengan cara loncat dari lantai empat gedung pertokoan Kedungdoro 36-46 Surabaya, Sabtu (27/4/2019).
Insiden itu terjadi pukul 01.15 WIB. Sebelum jatuh menghujam permukaan paving, tubuh korban sempat membentur sebuah mobil Suzuki Splash bernopol L-1981-ZX yang terparkir tepat di depan Hotel Nite & Day.
Korban seorang remaja yang bernama Muhammad Noval (17).
Polisi masih mencari identitas lengkap terkait domisili asal korban.
Namun, berdasarkan penuturan saksi, Noval terhitung sudah bekerja di depot tersebut selama enam bulan.
Kanit Reskrim Polsek Sawahan AKP Haryoko Widhi menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal karena loncat dari lantai empat, korban diketahui sudah dua hari tak masuk kerja.
Dugaan sementara penyeban korban memutuskan untuk bunuh diri, karena memiliki masalah.
"Dugaan sementara hasil penuturan saksi dia punya masalah sehingga membuatnya memutuskan bunuh diri," kata Haryoko Widhi, Sabtu (27/4/2019).
Haryoko Widhi menambahkan, korban dikenal pendiam oleh rekan-rekan kerjanya.
Bahkan, cenderung memiliki sifat tertutup. Dan jarang bercerita bila menghadapi sebuah masalah.
"Dikenal pendiam dan kayak menutup diri Gak pernah cerita kalau ada masalah," lanjutnya.
Sejauh ini polisi masih mengandalkan penuturan para saksi, guna menguak penyebab pasti korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
"Tak ada yang tau alamatnya berasal. Anggota masih lidik tempat tinggal pelaku untuk mencari dugaan penyebab bunuh diri," jelasnya.
Menurut keterangan pemilik depot Frengky (45), korban bekerja di depotnya sejak enam bulan lalu, karena diajak oleh seorang karyawannya yang lebih dulu bekerja.
Lantaran iba, Frengky menerima korban bekerja di depotnya tanpa perlu menyetorkan persyaratan berkas seperti surat lamaran, Curriculum Vitae, ataupun fotocopy KTP.
"Karena si pemilik kasian, korban diterima saja tanpa harus menyetorkan CV atau KTP," tandasnya. (Tribun Bogor)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Awalnya Dicekoki Sabu lalu 'Digilir' para Pria Teman Ibunya, Remaja Putri Ini Nekat Loncat dari JPO, https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/11/awalnya-dicekoki-sabu-lalu-digilir-para-pria-teman-ibunya-remaja-putri-ini-nekat-loncat-dari-jpo?page=all.