Begini Nasib Anak-anak Soeharto setelah Jokowi Menang Pilpres 2019, Rekam Jejak 2004 s/d Kini
Anak-anak Soeharto memiliki perahu partai di Pemilu 2019. Bagaimana nasib mereka setelah kubunya kalah?
Anak-anak Soeharto memiliki perahu partai di Pemilu 2019. Bagaimana nasib mereka setelah kubunya kalah?
TRIBUNJAMBI.COM -Menjelang Pemilu 2029, partai ini disebut-sebut bakal berkembang.
Partai Berkarya disebut-sebut sebagai Partai Keluarga Cendana.
Ini lantaran anak-anak Presiden RI ke-2, Soeharto, ada di partai nomor 7 peserta Pemilu 2019.
Tercatat ada Sigit Harjojudanto, Siti Hardiyanti Indra Rukmana ( Mbak Tutut ), Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Sebelumnya, partai bernuansa keluarga Soeharto yang pernah berpartisipasi pada pemilu adalah Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), yaitu pada 2004 dan 2009.
Baca Juga
Pegawai PTPN IV di Sumut Disetubuhi dan Dibunuh Bocah 14 Tahun, Pelaku Masih Pelajar
Eks Rumah Sakit PTPN IV di Kerinci akan Disulap jadi Rumah Sakit Tipe D
Chat Mesum via WhatsApp Dua Orang Bocor di Medsos, Sabar, Minta Tunggu Suami Cerai
Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, 2 Hari Bertempur Karena Permintaan Evakuasi Helikopter Ditolak
Deretan Menteri-menteri yang Kena Tegur Jokowi saat Rapat Kabinet Paripurna, Siapa Saja Mereka?
Pada 2004 ,PKBP meraih dua kursi.
Namun partai ini gagal menempatkan perwakilan di DPR pada 2009.
Pada 2004, PKBP secara terang-terangan berniat mengusung putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut, menjadi presiden.
Rencana itu gagal karena PKBP tak mencapai batas ambang pencalonan presiden.
Dua partai lain yang pernah didirikan anggota keluarga Cendana adalah Partai Karya Republik dan Partai Nasional Republik.
Dua partai itu tidak pernah mengikuti pemilu.
Target 80 Kursi
Partai Berkarya menargetkan meraih 80 kursi calon anggota legislatif di DPR RI pada Pemilu 2019.
Sejumlah publik figur akan diajak bergabung untuk mencapai target tersebut.
Ini merupakan target yang dicanangkan di perayaan Hari Ulang Tahun ke-2 Partai Berkarya pada 15 Juli 2018 yang digelar di Kantor DPP Partai Berkarya, Jakarta Selatan, Minggu (15/7/2018).
"Tidak ragu-ragu, kami ingin katakan mohon izin Partai Berkarya menargetkan 80 kursi DPR RI," ujar Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, di Kantor DPP Partai Berkarya, Jakarta Selatan, Minggu (15/7/2018).
Untuk mencapai target itu, Partai Berkarya melakukan sejumlah cara, satu dia mengajak publik figur.

Di antaranya, yaitu Dony Kusuma, Annisa Tri Hapsari, Paramitha Rusadi, Sultan Djorghi, Raslina Rasidin, dan Andi Arsyl.
"Sudah tentu bergabungnya tokoh, kami beruntung dan percaya diri bisa merebut 80," kata dia.
Sejauh ini, dia mengaku, pihaknya sudah memasukkan data calon legislatif melalui Sistem Informasi Pencalonan (Silon) yang dipergunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk memasukkan data caleg di berbagai tingkatan.
Priyo menjelaskan, proses pemasukan data ke Silon itu sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, sekitar 400 nama sudah dimasukkan ke sistem itu. Rencananya, pada pekan depan data caleg akan diserahkan langsung ke kantor KPU RI.
"Jadi Partai Berkarya akan mengajukan 575 dari semua dapil se-Indonesia. Dari 80 dapil yang ada dan tidak yang kosong satu pun," tambahnya.

Tak lolos?
Sebelumnya,Partai Berkarya diprediksi takkan lolos dari ambang batas parlemen, senasib dengan tiga partai yang didirikan trah Cendana pada beberapa pemilu sebelumnya.
Ketua Umum Partai Berkarya, Neneng Tutty, menyebut Tommy Soeharto sebagai tokoh sentral organisasinya.
Ia mengatakan menjelang pemilu Tommy akan intensif mengkampanyekan program yang pernah dijalankan Soeharto.
"Dia adalah ketua dewan pembina partai kami. Jadi dia pasti akan mengikuti ayahnya. Trilogi pembangunan, ekonomi kerakyatan, swasembada pangan, akan kami teruskan," ujar Neneng kepada BBC Indonesia, Senin (19/02).
Trilogi pembangunan Orde Baru yang disebut Neneng terdiri dari stabilitas nasional dinamis, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan pemerataan pembangunan.
Merujuk data Komisi Pemilihan Umum, Partai Berkarya memiliki 409.022 anggota dengan tingkat keterwakilan perempuan mencapai 36,36%.
Jumlah anggota Partai Berkarya lebih tinggi dibandingkan sejumlah partai lama, antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang hanya beranggotakan 339.224 orang.
Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa juga berada di bawah Partai Berkarya, masing-masing dengan 300.158 dan 375.254 anggota.
Meski demikian, pengajar ilmu politik di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mada Sukmajati, menyebut Partai Berkarya hingga saat ini belum pernah memaparkan program politik secara gamblang ke publik.
Mada menilai partai itu hanya akan menggantungkan nasib mereka pada Tommy Soeharto sebagai simbol Orde Baru dan tidak menawarkan program nyata.
"Masih sumir, pernyataan Partai Berkarya akan menjual program Orde Baru. Masyarakat juga belum melihatnya. Mereka hanya menjual Orde Baru lewat Tommy dan simbol beringin dan warna kuning," kata Mada kepada BBC Indonesia.
Dalam situs resminya, Partai Berkarya menyatakan misi mereka adalah meningkatkan partisipasi politik dan memperjuangkan kepentingan masyarakat serta memperjuangkan ideologi partai.
Terkait ideologi partai, Mada menyebut diferensiasi partai di Indonesia hanya berbasis Pancasila dan agama.
Partai yang berideologi Pancasila, kata dia, termasuk Partai Berkarya, tidak memiliki perbedaan satu sama lain.
"Partai baru ini tidak menawarkan ideologi, visi, misi dan program baru. Yang mereka tawarkan adalah improvisasi program, hanya mood atau keinginan publik saat ini," tutur Mada.

Bagaimana nasib partai besutan anak-anak Soeharto itu setelah Pemilu 2019?
Dalam Pemilu 2019, Partai Berkarya tidak lolos ke Senayan. Menurut KPU, partai itu mendapatkan 2.929.495 atau 2,09 persen dari suara nasional.
Partai Berkarya menggugat KPU ke MK. Kemudian MK mengabulkan permohonan dan menetapkan hasil perolehan suara pemohon untuk Pemilihan DPR RI sebesar 4.582.150 suara.
Ramalan Zodiak Cinta 9 Juli 2019 Hari Ini, Aries Jangan Banyak Berharap, Virgo Egomu Lagi Tinggi
Link untuk Buka Pengumuman SBMPTN 2019, dari UI, UGM sampai Unja
Chat Mesum via WhatsApp Dua Orang Bocor di Medsos, Sabar, Minta Tunggu Suami Cerai
Ignasius Jonan dan 3 Menteri Dapat Teguran Jokowi saat Rapat Kabinet Paripurna, Dapat Peringatan
Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, 2 Hari Bertempur Karena Permintaan Evakuasi Helikopter Ditolak