TERSESAT 18 Hari di Hutan Papua, Prajurit Kopassus Melihat Alam Lain: Diikuti 3 Sosok Gaib
TRIBUNJAMBI.COM - Baret Merah merupakan kebanggaan Komando Pasukan Khusus. Untuk memperolehnya,
Saat menyeberang, ada prajurit berpangkat kopral masuk ke pusaran air dan hanyut.
Melihat itu, sang komandan menyelam untuk menolongnya.
Baca: Foto Polosnya Nampang di Majalah Dewasa, PNS Cantik Ini Akhirnya Memutuskan Mengundurkan Diri
Sampai suatu titik, alur sungai itu hilang dan menjadi air terjun.
Sang komandan kemudian menepi di tengah hutan Papua, yang berada di ketinggian 4.000 Mdpl (meter di atas permukaan laut).
Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan sang komandan hanyut bersama dengan si kopral.
Karena terus berusaha mencari prajuritnya yang hilang, sang komandan tersesat di dalam hutan belantara Papua yang masih rapat.
Dia berusaha mencari arah untuk kembali ke Timika dengan harapan melaporkan anak buahnya yang hilang kepada atasan untuk selanjutnya mencari kembali.
Baca: SELESAI Makan dan hendakTidur, Tiba-tiba Pria Ini Ditebas Anaknya dengan Kapak hingga Lehernya Putus
Tiba hari keenam, lokasi yang dicari tak juga ditemukan.
Prajurit ini sudah berada di ambang sadar.
Semua perlengkapan, termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.
Pada hari keenam, prajurit Kopassus ini mengalami pengalaman yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Ia mengaku melihat alam lain.
Antara kondisi sadar dan tidak, prajurit tersebut merasa masih terus berjalan.
Di hari kesebelas, dia berhasil menyeberangi sungai yang lebarnya 200 meter sebelum akhirnya tiba di Timika.
Selama 18 hari tersesat di dalam hutan, akhirnya prajurit tersebut ditemukan oleh warga pedalaman dalam kondisi selamat.
Baca: Begini Respon Partai Demokrat saat AHY Dinilai Jadi Menteri Milenial Presiden Jokowi di Periode II
Saat itu, kondisi tubuhnya hanya tinggal tulang berbalut kulit. Matanya terus berputar liar dan telapak kaki yang bengkak akibat tertancap potongan kayu.