KISAH Kopassus, Kopaska dan Denjaka Bergabung Tumpas Perompak Somalia hingga Garis Pantai
TRIBUNJAMBI - Sederet cerita kehebatan gabungan pasukan Kopassus, Kopaska dan Denjaka dalam operasi
Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.
Namun, keberhasilan fifty-fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.
Baca: Begini Reaksi Mengejutkan Asisten Rumah Tangga Ashanty dan Anang Saat Ditraktir Belanja Rp 20 Juta!
Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.
Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.
Akhirnya, pada 30 April, PT Samudera Indonesia melakukan pembayaran kepada para perompak.
Namun, di tengah waktu itu, para perompak terjadi perselisihan.
Baca: Ingat Maria Simorangkir Indonesia Idol 2018? Lama Tak Muncul di TV, Netizen Minta Duet Marion Jola
Baca: Apakah Agnez Mo Makan Ind*mie? Foto Perut yang Seksi Banjir Komentar
Pembebasan kapal dan ABK menjadi kian tak pasti.
Ada kemungkinan setelah dibebaskan akan ada kelompok perompak lain yang menyandera.
Saat itu, pasukan Denjaka (Detasemen Jalamangkara) segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.
Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan. Para perompak juga dihabisi.
Satgas Merah Putih melakukan operasi militer dan melakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia, setelah para sandera dibebaskan
Baca: Merasa Dihantui, Pembunuh Bocah 8 Tahun Berpindah-pindah Kota Hingga Menyerahkan Diri ke Polisi
Baca: Giliran Barbie Kumalasari Serang Pablo Benua dan Rey Utami, Buntut Skandal Ikan Asin
Atas keberhasilannya membebaskan seluruh ABK, Kolonel Laut (Pelaut) Achmad Taufiqoerrochman diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Laksamana Pertama TNI.
Presiden juga memberikan tanda jasa Santi Dharma.
Tanda jasa itu untuk Letkol (Infanteri) Sabri (Danton Ban Sat-801/Gultor), Kolonel (Marinir) Suhartono, (Dandenjaka) dan Letkol (Penerbang) Ronald Lucas Siregar (Pilot Boeing 474-400) yang bertugas dalam misi pembebasan itu.
Kemampuan Denjaka