Berita Muarojambi
Kondisi Hutan Pematang Damar Surga Anggrek di Jambi Pasca Kebakaran 2015, Restorasi Perlu Waktu Lama
Tak hanya pernah menjadi surganya anggrek, Kawasan hutan pematang damar merupakan daerah gambut yang terbentuk sejak ribuan tahun lalu.
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: bandot
Kondisi Hutan Pematang Damar Surganya Anggrek di Jambi Pasca Kebakaran 2015, Restorasi Perlu Waktu Lama
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tak hanya pernah menjadi surganya anggrek, Kawasan hutan pematang damar merupakan daerah gambut yang terbentuk sejak ribuan tahun lalu.
Hal ini berdasarkan penelitian Asmadi Saad, kelompok Ahli Badan Restorasi Gambut (BRG) saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (2/7/2019).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Asmadi Saad, gambut di hutan pematang damar memiliki kedalaman satu hingga dua meter.
"Kedalamannya ada yang semeter dan ada yang dua meter," kata Asmadi Saad yang juga akademisi Universitas Jambi itu.
Pasca kebakaran yang terjadi di tahun 2015 memang menghilangkan banyak potensi kekayaan alam di sana.
Termasuk kerusakan biodiversity yang ada di hutan seluas 240 hektar yang berada di tiga desa di kecamatan Muara Sebo, Kabupaten Muarojambi.
"Pasca kebakaran kondisi hutan memang mengalami rusak parah," katanya.
Baca: Kondisi Agung Hercules Kian Drop, Keluarga Bawa Pulang Setelah Tak Memungkinkan Kemoterapi!
Baca: Masih Berusia 22 Tahun, Nama Tsamara Amany Alatas Mencuat Jadi Calon Menteri Pemuda dan Olahraga
Baca: VIDEO: Bocah 2 Tahun Tinggal Tengkorak Setelah Jatuh ke Kandang Puluhan Buaya Peliharaan Sang Ayah
Meski kehilangan potensi keanekaragaman hayati, namun kawasan hutan tersebut harus didorong masuk dalam kawasan konservasi.
Apa lagi keberadaannya sebagai daerah resapan yang juga menjadi sumber air bari sekitar 500 hektar sawah di tiga desa.
Sehingga harus dipertahankan keberadaannya.
"Fungsi pematang damar sebagai daerah tangkapan air atau resapan harus dipertahankan apa lagi menyimpan nilai penting kekayaan alam," katanya.
Ia juga mengatakan jika hutan pematang damar masih bisa direstorasi meski butuh waktu yang cukup lama.
"Masih bisa direstorasi, tapi kanal yang membelah Pematang Damar harus ditutup dengan cara backfilling," katanya.
Baca: Polda Jatim Periksa Kejiwaan Purwanto, Perias Pengantin yang Telah Berhubungan Intim Dengan 50 Pria
Baca: Siapakah Tukang Fitnah yang Dimaksud Politisi Gerindra Andre Rosiade Menggoreng Foto Dengan Jokowi?
Baca: Bandingkan Hina Jokowi Lebih Gawat dari Hina Nabi, Tersangka Menyesal, Saya Cuma Posting Ulang
Apa lagi dengan potensi 500 sawah yang bergantung sumber air dari pematang damar setidaknya bisa menghasilkan 2.400 ton padi dalam dua kali panen setiap tahunnya.