Calon Menteri Jokowi

Bersaing Jadi Calon Menteri Jokowi,Grace Natalie & Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),Ini Rekam Jejaknya

Pasca penetapan KPU terkait Presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Maruf Amin, santer beberapa nama calon menteri yang akan duduk di kabinet Jok

Penulis: andika arnoldy | Editor: andika arnoldy
kolase/istimewa
AHY dan Grace Natalie 

TRIBUNJAMBI.COM- Pasca penetapan KPU terkait Presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Maruf Amin, santer beberapa nama calon menteri yang akan duduk di kabinet Jokowi-Maruf.

Beberapa nama yang diusulkan diantaranya Grace Natalie dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Bagaiaman sepak terjang keduanya dan peluang menjadi menteri. 

sebaiknya kita lihat rekam jejam Grace Natalie dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Baca: Pasca Pilpres 2019, Nama Ketua Umum PSI Grace Natalie Mencuat Jadi Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin

Baca: Proyeksi Calon Menteri Jokowi-Maruf, AHY Bakal Mendapat Posisi Strategis, Sandiaga Uno?

Baca: Begini Jawaban Yusril Ihza Mahendra Saat Namanya Disebut Sebagai Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin

Nama Grace Natalie memang kerap menjadi bahan perbincangan. Dia pernah menyampaikan beberapa gagasan dan lontaran tajam. Semisal “normalisasi intoleransi”.

Melansir Tribunstyle.com, di balik sosoknya yang kerap jadi perbincangan, ada sejumlah fakta menarik tentang Grace Natalie.

1. Awal karier

Grace Natalie memiliki karir di dunia jurnalistik.

Awal perkenalannya dengan dunia jurnalistik adalah saat dirinya mengikuti kompetisi SCTV Goes To Campus.

Perempuan yang mengenyam pendidikan menengahnya di SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta ini berhasil meraih kemenangan untuk wilayah Jakarta.

Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia masuk lima besar.

Sejak itulah, perempuan yang berkuliah di jurusan akuntansi di IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia) itu, masuk masuk ke dunia pertelevisian.

PSI Lolos di Jakarta dan Aceh, Grace Natalie: Semua Hasil Ini Tak Terduga (Instagram)
2. Karier dunia jurnalistik

Karier Grace Natalie di dunia jurnalistik dimulai melalui jalan SCTV Goes to Campus ini.

Tak hanya di satu media atau satu program, karir Grace Natalie berpindah-pindah.

Lulus kuliah, dia menjadi salah satu penyiar Liputan 6.

Kariernya makin menanjak dalam waktu tiga tahun dan ia sempat berpindah-pindah stasiun TV.

Dari SCTV ia pindah ke ANTV, dan tak lama kemudian dari ANTV ia pindah lagi ke TVOne mengikuti seniornya, Karni Ilyas.

Pada bulan Januari hingga April 2009, Grace Natalie mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda.

Kursus itu ditempuhnya ketika bekerja di TVOne.

Kehebatannya di dunia jurnalistik tak perlu diragukan lagi.

Dia pernah beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti misalnya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros, dll.

Saat ditugaskan di dalam studio, Grace juga masih sering turun ke lapangan melakukan peliputan.

Bahkan, ia meliput peristiwa-peristiwa yang berisiko seperti tragedi tsunami Aceh pada akhir 2004, meletusnya Gunung Talang di Sumatera Barat yang saat itu tengah berstatus "Awas", dan konflik horizontal di Poso, Sulawesi Tengah.

Saat terjadi penggerebekan teroris di Temanggung pada Agustus 2009, Grace Natalie juga meliput di sana.

Pada penggerebekan teroris di Jawa Tengah itu, terjadi tembak menembak antara polisi dengan teroris.

3. Prestasi Grace Natalie

Grace Natalie
Grace Natalie ((Instagram Gracenat))

Perempuan pernah menjadi salah satu pembawa acara berita terfavorit.

Dia sempat menyabet gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.

Bahkan, Grace Natalie juga terpilih sebagai salah satu dari 100 wanita terseksi 2009 versi FHM Indonesia.

Grace Natalie resmi meninggalkan tvOne pada bulan Juni 2012 untuk menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting.

4. Terjun ke dunia politik

Keputusan Grace Natalie pada 2014 untuk banting setir ke dunia ke dunia politik sempat jadi perbincangan.

Awal ketetarikannya mendirikan sebuah partai adalah saat dirinya mulai bergabung di lembaga konsultasi politik.

Mulai saat itu Grace Natalie bertekad untuk menciptakan partai yang bebas korupsi.

Grace Natalie mengatakan, ia ingin mengajak anak muda Indonesia untuk mengisi lembaga pemerintah.

"Saya jadi CEO di sebuah konsultan politik, itu membuat saya ingin membuat partai yang bebas dari korupsi," ujar Grace Natalie dalam sebuah program di NET tv.

5. Istri seorang CEO

Suami dari Grace Natalie ternyata bukan merupakan orang sembarangan.

Adalah Kevin Osmond, pria yang berhasil menaklukkan hati Grace Natalie.

Kevin Osmond merupakan CEO dan Founder dari Pinterous.

Pinterous adalah sebuah aplikasi yang sengaja diciptakan untuk mempermudah orang-orang yang ingin mendesain dan mencetak langsung hasil cetakannya.

6. Keluaga dan anak

Grace Natalie telah menjadi seorang ibu.

Hal ini terlihat dari unggahan di akun Instagram-nya.

Dua anak laki-lakinya itu ia bernama Kenzo dan Kael.

Dilansir dari Kompas.com Keputusan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) mundur dari dunia militer pada 2017 cukup mengejutkan.

Awal karier AHY lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978, putra pertama Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiana Herawati.

Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019) sore.
Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019) sore. ((Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden))

Pendidikan dasar dan menengah dijalani Agus Yudhoyono di Bandung, Timor Timur, Jakarta serta Amerika Serikat. Lokasi sekolah berpindah-pindah karena mengikuti penugasan ayahnya.

Pada 1994, AHY masuk SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik dengan mendapatkan penghargaan Tri Saktiwiratama dan Adhi Makayasa pada tahun 2000.

elanjutnya, AHY masuk Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 2002, setelah berhasil menamatkan sekolah kecabangan Infanteri.

Agus mengawali kariernya dengan menjadi Komandan Peleton Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad.

Berangkat dari Komandan Peleton, namanya terus melejit hingga pada 2008 membantu Kementerian Pertahanan untuk merealisasikan pendirian Universitas Pertahanan Indonesia.

Aktif di dunia militer, Agus juga melanjutkan pendidikan master di Nanyang Technological University dan Harvard University.

Ia juga sempat mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikat, dan menjadi lulusan terbaik.

Setelah kembali ke Indonesia, ia ditugaskan sebagai Kepala Seksi 2 Operasi di Satuan elit Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17.

Pada Juni 2014, AHY bertolak ke Amerika Serikat untuk melanjutkan Sekolah Staff Komando Angkatan Darat (Seskoad). Dan saat kembali ke Indonesia, menjadi Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved