Ajakan Jokowi ke Prabowo-Sandi, Pengamat: Bisa Dimaknai Tawaran Koalisi 02 Ada di Pemerintahan
Pak Jokowi akan menerima koalisi Prabowo-Sandi untuk masuk dalam pemerintahan," papar Hendri Satrio
Jauh lebih baik bagi bangsa ini juga, tetap ada partai-partai politik mengambil posisi sebagai oposisi dari pemerintahan yang terpilih.
"Ajakan itu jauh lebih baik jika Jokowi bisa mengadopsi ide-ide bagus Prabowo-Sandi pada saat kampanye Pilpres lalu. Jadi bukan sekedar tawaran bagi-bagi kursi Menteri. Tapi bisa mengadaposi ide-ide bagus dari Prabowo-Sandi untuk membangun bangsa ini kedepannya," katanya
Hendri Satrio menilai rakyat akan sangat dirugikan jika pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin tanpa hadirnya oposisi.
"Buat rakyat jika tanpa oposisi tak enak. Karena tidak ada yang mengawal pemerintahan melalui masukan-masukan kritis yang membangun yang bisa diperankan oleh oposisi," tegasnya.
Demikian juga bagi pemerintahan Jokowi- Maruf Amin akan dipertanyakan jika tanpa ada oposisi.
"Bagaimana menjaga marwahnya demokrasi dan pemerintahan untuk tetap berada di jalur yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, kalau tanpa oposisi? Karena kan tidak ada yang mengkritisi," ujarnya.
Ajakan Jokowi kepada Prabowo
Calon presiden terpilih Jokowi Widodo mengajak rivalnya dalam Pilpres 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan, usai dirinya dan Maruf Amin itetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih oleh KPU RI.
"Saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Jokowi sadar, Indonesia sevbagai negara besar tidak bisa hanya dibangun lewat satu-dua orang atau sekelompok tertentu saja.
Jokowi yakin, dua sosok tersebut adalah patriot yang menginginkan negara Indonesia makin kuat dan maju, serta adil dan makmur.
"Beliau berdua adalah patriot yang menginginkan negara kita makin kuat, makin maju dan adil dan makmur," sambungnya.
Dirinya dalam kesempatan itu juga mengajak segenap rakyat Indonesia melupakan perbedaan-perbedaan pilihan politik semasa kampanye kemarin.
Katanya, jangan ada lagi perbedaan di tengah masyarakat. Bangsa Indonesia harus bersatu kembali, berdiri kokoh di atas dasar negara pancasila.