Kemampuan 'Tak Terlihat' yang Dimiliki Gus Dur, Ternyata Ditemui Tokoh Besar sebelum Jadi Presiden

Satu di antaranya tentang kemampuan khusus yang dimiliki Gus Dur. Banyak yang hingga kini meyakini sosok ini memiliki kemampuan di luar nalar manusia.

Editor: Duanto AS
(KOMPAS / TOTOK WIJAYANTO)
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendengarkan pertanyaan wartawan saat menyampaikan "Catatan Kritis Akhir Tahun" di Jakarta, Selasa (26/12/2006). 

Satu di antaranya tentang kemampuan khusus yang dimiliki Gus Dur. Banyak yang hingga kini meyakini sosok ini memiliki kemampuan di luar nalar manusia.

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Presiden RI yang suka mengenakan kain sarung ini memang menarik.

Selain memiliki pendukung yang banyak, Gus Dur juga kerap melontarkan guyonan-guyonan segar.

Orang-orang masih membicarakannya, guyonan dan wejangannya, meskipun Gus Dur telah berpulang.

Berbicara tentang Gus Dur, akan lebih seru jika mendengar langsung cerita dari orang-orang terdekatnya.

Baca Juga

 Pak Tarno Sering Ditelepon Pramugari Cantik jadi Tak Bisa Tidur, Nikah Tapi Anaknya Tak Mirip

 Ingat dengan Lulu Tobing? Cerai dengan Cucu Soeharto lalu Ketemu Bos Kapal, Begini Nasibnya

 Ramalan Gus Dur tentang Kejadian akhirnya Terbukti, Tokoh-tokoh Ini Menyaksikan Langsung

 Bingung Bagaimana Anak Anda Bisa Lebih Tinggi Lagi? Coba Lakukan Cara-cara Berikut Ini!

 Sindiran Keras Nikita Mirzani Soal Liburan Bulan Madu Syahrini dan Reino Barack: Basi Basi!

Banyak sisi lain dari pemilik nama lengkap Abdurrahman Wahid tersebut yang menarik untuk diketahui.

Satu di antaranya tentang kemampuan khusus yang dimiliki Gus Dur.

Kemampuan ini bukan cuma soal kepemimpinan atau cara Presiden keempat RI itu dalam menyelesaikan masalah.

Lebih dari itu, ada kemampuan Gus Dur yang sulit dipahami oleh pikiran biasa.

Banyak warga Nahdlatul Ulama yang hingga saat ini percaya bahwa Gus Dur memiliki kemampuan gaib, alias kemampuan luar biasa yang aneh tapi nyata.

Mohammad Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Setahun Bersama Gus Dur (2003), menceritakan sedikit tentang kemampuan khusus yang dimiliki Presiden keempat RI tersebut.
Keingintahuan Mahfud tentang hal-hal gaib di sekitar Gus Dur mendorongnya untuk bertanya kepada orang-orang dekat Gus Dur.

Salah satunya kepada Marsillam Simanjuntak, Sekretaris Kabinet di era pemerintahan Gus Dur.

"Saya menanyakan tanggapan Marsillam tentang kegaiban yang sering dikaitkan dengan Gus Dur," tulis Mahfud dalam bukunya.

Gus Dur pada 1960-an. (wikipedia)
Gus Dur pada 1960-an. (wikipedia) ()

Pilihan Mahfud untuk bertanya kepada Marsillam ternyata pilihan yang tepat.

Mimik serius wajah Marsillam menjadi pengantar cerita tentang pengalaman yang ia rasakan pada tahun 1999 bersama Gus Dur.

Kejadian aneh tapi nyata

Peristiwa ini terjadi pada pertengahan 1999, kelompok Forum Demokrasi (Fordem) mengadakan rapat.

Rapat ini rencananya untuk mengganti Gus Dur, yang saat itu memimpin Fordem.

Menurut Marsillam, anggota Fordem mengeluh karena Gus Dur dianggap lupa dengan Fordem dan lebih mementingkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal menarik, sebelum diminta mundur, Gus Dur lebih dulu menyatakan pengunduran diri.

Gus Dur sempat mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapat isyarat soal itu.

"Lagi pula, kemarin saya didatangi Mbah Hasyim yang memberitahu bahwa bulan Oktober ini saya akan jadi presiden. Jadi saya tidak bisa terus di Fordem," ujar Gus Dur seperti yang ditulis Mahfud dalam bukunya.

Alasan pengunduran diri karena akan menjadi presiden itu sempat mengundang tawa.

Menurut Mahfud, ada yang menganggap serius kata-kata Gus Dur, tapi ada juga yang menganggapnya sudah tidak normal.

Terlebih lagi, saat itu nama Gus Dur belum muncul sebagai calon presiden yang signifikan.

Bahkan, Poros Tengah, kelompok partai yang diinisiasi Ketua Umum PAN Amien Rais dan kemudian mengusung Gus Dur, saat itu belum lahir.

Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid (Kompas/Totok Wijayanto)

Namun, percaya atau tidak, Gus Dur benar-benar menjadi Presiden RI pada Oktober 1999.

Rasa penasaran Mahfud kemudian mengantarnya kepada Irwan David Hadinata, mantan tentara dan alumnus Institut Teknologi Bandung.

Irwan bercerita bahwa delapan bulan sebelum jadi presiden, Gus Dur mengatakan kepadanya bahwa ia akan menjadi presiden pada bulan Oktober.

Awalnya, ia tak menanggapi serius kata-kata Gus Dur.

Namun, kenyataan yang terjadi meyakinkan Irwan bahwa Gus Dur memiliki kemampuan khusus.

Bukan hanya soal dirinya yang bakal jadi presiden yang diceritakan Gus Dur kepada orang-orang dekatnya.

Informasi tentang kejatuhan Presiden Soeharto, telah jauh-jauh hari ia ceritakan kepada teman-temannya.

Guru Besar Hukum Tata Negara dari Universitas Brawijaya, Mukthie Fajar, pernah bercerita tentang kemampuan Gus Dur yang tidak biasa itu.

Mukthie bercerita bahwa ia pernah bertemu Gus Dur di Kediri, Jawa Timur, pada 1997.

Saat itu, Gus Dur berpesan agar Mukthie menyampaikan kepada kakaknya, Malik Fadjar, agar tidak dekat-dekat dengan Soeharto.
Malik saat itu sebagai salah satu direktur jenderal di Kementerian Agama.

"Sampaikan pada Pak Malik Fadjar, agar tidak usah dekat-dekat dengan Pak Harto. Sebentar lagi Pak Harto itu akan jatuh," ujar Gus Dur kepada Mukthie.

Tepat setahun setelah kata-kata itu disampaikan Gus Dur, Soeharto lengser dari jabatannya pada Mei 1998.

Berita ini sudah dipubikasikan di Kompas.com, dengan judul: Cerita Orang Dekat tentang Kemampuan Gaib Gus Dur

Baca kisah-kisah tokoh nasional dan sejarah Indonesia di Tribunjambi.com.

Subscribe Youtube

 Kondisi Prabowo Subianto Pagi Ini setelah Putusan MK Keluar, BW akan Lapor Peradilan Internasional

 Ingat dengan Lulu Tobing? Cerai dengan Cucu Soeharto lalu Ketemu Bos Kapal, Begini Nasibnya

 Ramalan Zodiak Jumat (28/6) - Libra Beruntung, Scorpio Sedang Bosan, Gemini Sibuk dengan Pestanya

 Pidato Lengkap Jokowi Usai Terima Hasil Putusan MK: Kini Tak Ada Lagi Kubu 01 atau 02

 Jawaban Dukun Sakti dari Jambi Bikin Presiden Soekarno Kaget, Permohonan hanya Sederhana

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved