Tak Terima Cincin Emas Dirampas, Nenek 72 Tahun Kejar Copet , Tapi Justru Pencopet yang Tewas

Mbah Klumpuk, warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah patut diapresiasi karena aksinya mengejar copet.

Editor:
Kompas.com/ Labib Zamani
Mbah Klumpuk ditemui di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) 

TRIBUNJAMBI.COM - Mbah Klumpuk, warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah patut diapresiasi karena aksinya mengejar copet.

mengaku aksinya mengejar copet yang mencoba membawa kabur cincin emas tersebut merupakan spontanitas.

Nenek 72 tahun tak mempedulikan keselamatan dirinya, demi mendapatkancincin  emas yang diambil copet.

 

Ilustrasi
Ilustrasi (pixabay.com)

"Saya spontan gondeli (berpegangan) besi belakang sepeda motor dia. Saya inisiatif sendiri.

Awalnya sempat takut, tapi ya sudah yang penting cincin saya kembali," cerita Mbah Klumpuk dengan didampingi suaminya, Waliman saat ditemui Kompas.com di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).

 

Perempuan lanjut usia ini mengatakan, aksi penipuan yang menimpa dirinya bukan yang pertama kali.

Sebelumnya, Mbah Klumpuk pernah tertipu orang tak dikenal pada saat ia akan membeli kerbau di daerah Kartasura.

"Kaki saya diinjak orang yang belum pernah saya kenal itu.

Dia bertanya kepada saya, 'Mbah kamu mau beli kerbau bawa uang berapa'," kata Mbah Klumpuk menirukan ucapan pria itu.

Secara tidak sadar, Mbah Klumpuk pun mengeluarkan uang yang dia bawa untuk membeli kerbau dan menyerahkannya kepada pria tersebut.

"Katanya mau dihitungkan. Setelah dihitung, uangnya dikembalikan lagi kepada saya. Orang itu kemudian pergi jauh.

Saya lihat uangnya sudah berubah menjadi kertas semen," kenang Mbah Klumpuk.

Modus cari tempat semedi

Aksi penipuan kembali dialami Mbah Klumpuk.

Kali ini modusnya berbeda.

Pelakunya berpura-pura bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Peristiwa ini terjadi ketika Mbah Klumpuk sedang mencari kayu di tempat tak jauh dari rumahnya.

"Awalnya saya mencari kayu bakar. Sudah dapat empat ikat.

Tiga ikat sudah saya bawa pulang. Masih tinggal seikat kayu saya ambil lagi," terang dia.

Di tengah perjalanan pulang, dia bertemu seorang pria diketahui bernama Ernu Tri Sasongko (61), warga Dukuh Jetisan, RT 002, RW 004, Desa Jamus, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Pelaku itu menanyakan kepada Mbah Klumpuk tempat sesirih (semedi) di daerah Sawit.

Karena tidak ada, Mbah Klumpuk menunjukkan tempat semedi kepada pria tersebut di Pengging, Boyolali.

"Dia bilang dari Solo kerjanya di keraton. Katanya bisa menyembuhkan segala penyakit," ucap Mbah Klumpuk.

Mengetahui pelaku itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit, Mbah Klumpuk meminta pelaku menyembuhkan penyakit pusing yang deritanya.

Pelaku kemudian meminta Mbah Klumpuk mencari dua rumput yang ada di area persawahan.

Pelaku juga meminta Mbah Klumpuk melepas cincin emas di jari tangannya.

Namun, karena sulit dilepas, pelaku melepas cincin emas Klumpuk secara paksa.

Cincin emas seberat 5 gram itu dibungkus daun bersama rumput.

"Saya sudah bilang cincinnya itu sulit dilepas kalau tidak pakai sabun. Tapi, sama dia ditarik begitu saja. Jadi sakit jari saya," ungkapnya.

Klumpuk kemudian membuka bungkusan daun.

Namun, dia tidak menemukan cincin emasnya, sedangkan pelaku mendekati sepeda motor Honda Supra X AD 6549 NV dan berusaha melarikan diri.

Ilustrasi korban pembunuhan
Ilustrasi korban pembunuhan (Istimewa)

Spontan Mbah Klumpuk mengejar sepeda motor pelaku itu karena curiga cincin emasnya akan dibawa kabur.

Mbah Klumpuk berhasil meraih besi belakang sepeda motor pelaku.

Bahkan, demi mendapatkan kembali cincin emasnya, Mbah Klumpuk pun terseret sepeda motor pelaku sejauh 20 meter.

Akibatnya, kaki dan lutut Mbah Klumpuk terluka.

Sepeda motor pelaku dihentikan dari depan oleh Suratman, tetangga Mbah Klumpuk, yang saat itu berjalan dari arah depan.

Karena tak bisa menguasai laju kendaraan, pelaku dan Mbah Klumpuk terjatuh.

Melihat Mbah Klumpuk terjatuh, Suratman pun menolongnya, sedangkan pelaku dibiarkan begitu saja.

Saat pelaku berjalan menuju sungai untuk membersihkan diri, tiba-tiba ia terjatuh dan ditemukan meninggal dunia. (Kompas.com/ Labib Zamani) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 'https://regional.kompas.com/read/2019/06/26/19173671/cerita-nenek-72-tahun-gagalkan-aksi-penipuan-korban-terseret-20-meter-dan?page=all '

Baca: 4 Prediksi Mahfud MD Terkait Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK, Ada Beda Pendapat Hakim

Baca: Harganas ke 26, Mukhtar Bakti: Semoga SDM di Provinsi Jambi Lebih Meningkat dan Mewarnai Indonesia

Baca: Perjalanan Karir Qomar, Dari Pelawak, Guru, Anggota DPR RI 10 Tahun, Hingga Tersandung Ijazah Palsu

Baca: Jelang Pembacaan Putusan MK, Ratusan Massa Aksi Damai Mulai Berdatangan, Pengamanan Diperketat!

Baca: Fakta-fakta Song Joong Ki Resmi Gugat Cerai Song Hye Kyo, Rumah Baru Pengantin Kosong Sejak Lama

Baca: LIVE STREAMING Sidang Putusan MK Gugatan Hasil Pilpres 2019, Kamis 27 Juni 2019 Pukul 12.30

Baca: Sering Kepoin Instagram Story Seseorang, Begini Caranya Biar Gak Ketahuan Pemiliknya!

Baca: VIDEO: Kepoin InstaStory Mantan atau Kecengan Tanpa Ketahuan? Gampang, Bisa Diunduh Sekalian

Baca: VIRAL DI MEDIA SOSIAL - Kisah Bayi Laki-laki yang Ditawarkan di Facebook Demi Biaya Rumah Sakit

Baca: Kisah Mistis Jaksa di Malang Didatangi Arwah Korban Pembunuhan Sampai Baju Dipenuhi Kecoak!



Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved