Kisah Militer
Aksi Kolonel Misterius yang Pernah Jadi KSAD, Zulkifli Lubis Ahli Penyamaran Tingkat Tinggi
Dia terlibat dalam berbagai aksi penyusupan dan penyelundupan ke luar negeri. Kolonel Zulkifli Lubis ...
Dia terlibat dalam berbagai aksi penyusupan dan penyelundupan ke luar negeri. Kolonel Zulkifli Lubis merupakan satu di antara legenda intelijen di Indonesia.
TRIBUNJAMMBI.COM - Sosok kolonel ini sangat misterius karena ahli penyamaran dan mata-mata.
Kolonel Zulkifli Lubis merupakan satu di antara legenda intelijen di Indonesia.
Setelah mempelajari dunia intelijen dari agen intelijen Jepang yang tersohor, dia menyusup ke negara-negara luar dengan santainya.
Kolonel Zulkifli Lubis yang pernah menjabat KSAD ini merupakan ahli penyamaran tingkat tinggi.

Setiap negara tentunya mempunyai badan intelijen yang melaksanakan berbagai tugas 'di balik layar' untuk kepentingan nasional.
Tak terkecuali Indonesia yang punya Badan Intelijen Negara (BIN).
Siapa sebenarnya Zulkifli Lubis?
Bicara tentang BIN, juga tak lepas dari nama Zulkifli Lubis.
Baca: Polisi Jogja Tilang KSAD yang Terobos Lampu Lalu Lintas, Kaget saat Baca Nama di SIM
Baca: Ingat Eka Frestya Polwan Cantik yang Viral Beberapa Tahun Lalu? Begini Kondisi Sekarang
Baca: Intelijen Indonesia Vs Agen KGB Rusia di Jakarta, Mayor Sutardi Santai Bawa Anak-anak ke Restoran
Baca: Wajah Gembira Mardi Rambo, Kopassus yang Belasan Kali Ikut Misi Berbahaya Akhirnya Bisa Mendarat
Baca: Siapa Sebenarnya Sosok Haji Bolot? Pernah Tinggal di Kandang Kambing, Kini Jadi Juragan Kontrakan!
Zulkifli Lubis merupakan tokoh militer Indonesia yang amat disegani.
Pria ini kelahiran Banda Aceh, 26 Desember 1923.
Ayahnya bernama Aden Lubis gelar Sutan Srialam dan ibunya bernama Siti Rewan Nasution.
Kedua orangtuanya guru di sekolah guru Normaalschool.
Zulkifli kecil lantas bersekolah di Hollandsch Inlansche School.
Selesai menempuh pendidikan di sana ia melanjutkan sekolah MULO.
Karena termasuk keluarga terpandang, Zulkifli melanjutkan sekolahnya di Algemeene Middlebare School B di Yogyakarta.
Saat Jepang menduduki Hindia Belanda, Zulkifli lantas mengikuti ajakan temannya untuk bergabung dengan tentara Jepang yang anggotanya dari pribumi macam Heiho ataupun Peta.
Zulkifli lantas digembleng selama dua bulan di Seinen Kurensho, semacam pusat latihan barisan pemuda.
Pertengahan tahun 1944, Zulkifli Lubis diajak oleh salah satu perwira militer Jepang, Rokugawa, ke Malaysia dan Singapura.
Di Singapura inilah Fujiwara Kikan, sebuah badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara yang tersohor beroperasi.
Di sana ia bertemu dengan salah satu agen intelijen Jepang yang amat tersohor bernama Mayor Ogi.
Zulkifli beruntung lantaran dirinya berada di tempat yang tepat dalam memperdalam ilmu intelijennya.
Apalagi Mayor Ogi sering bercerita kepada Zulkifli semasa melakukan kegiatan intelijen di Vietnam.
Mayor Ogi juga mengajarkan Zulkifli ilmu intelijen ala Fujiwara Kikan (unit intelijen Jepang semasa Perang Dunia II).
Zulkifli Lubis langsung terjun ke lapangan dalam operasi intelijennya di Kuala Lumpur.
Dengan arahan dari Rokugawa dan Mayor Ogi, Zulkifli diajari cara bagaimana mengetahui jumlah penduduk sebuah kota dan apakah warga disana pro Jepang atau tidak pada saat itu.
Setelah Indonesia merdeka maka Zulkifli langsung mendapat kepercayaan oleh Presiden Soekarno membentuk Penyelidikan Militer Chusus (PMC) akhir tahun 1945.
PMC kemudian mengirim ekspedisi ke Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara.
Tujuannya menyelundupkan senjata dari Singapura untuk memperkuat Badan Keamanan Rakyat yang memrediksi bahwa Belanda akan datang kembali menyerang Indonesia.
Walaupun sempat terlibat dalam peristiwa perebutan kekuasaan pada 3 Juli 1946, Zulkifli lantas diberi grasi oleh Presiden Soekarno.
Dia juga ditunjuk untuk membentuk Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani) dan menjadi ketuanya.

Brani inilah cikal bakal terbentuknya BIN yang kita kenal sekarang.
Zulkifli Lubis sempat pula menjadi Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) tahun 1955.
Apablia ingat Bambang Soegeng, Zulkifli Lubis inilah yang menjadi penggantinya sebagai KSAD.
Karena saat itu banyak suara yang menentang Zulkifli dan ia dianggap lebih 'intelijen' dibanding militer maka posisinya digantikan oleh Bambang Utoyo.
Zulkifli meninggal pada tanggal 23 Juni 1993 di usia ke-69 di Jakarta.
Sumber: Buku Kasenda : Kolonel Misterius Di Balik Pergolakan TNI AD.
Buka Tribunjambi.com untuk membaca kisah-kisah militer dan sejarah Indonesia.
Baca: Wajah Gembira Mardi Rambo, Kopassus yang Belasan Kali Ikut Misi Berbahaya Akhirnya Bisa Mendarat
Baca: Polisi Jogja Tilang KSAD yang Terobos Lampu Lalu Lintas, Kaget saat Baca Nama di SIM
Baca: Cara Kopassus Mendapat Ilmu Rahasia Kebal, Tiga Jawara Banten Bentengi Pembebasan Sandera
Baca: Kompi C Dikepung Peluru Sniper, Pertempuran Tak Terduga Gabungan Pasukan Elite TNI 1999