Kisah Militer

Aksi Kolonel Misterius yang Pernah Jadi KSAD, Zulkifli Lubis Ahli Penyamaran Tingkat Tinggi

Dia terlibat dalam berbagai aksi penyusupan dan penyelundupan ke luar negeri. Kolonel Zulkifli Lubis ...

Editor: Duanto AS
Istimewa
Kolonel Zulkifli Lubis, ahli penyamaran tingkat tinggi dan mantan KSAD. 

Karena termasuk keluarga terpandang, Zulkifli melanjutkan sekolahnya di Algemeene Middlebare School B di Yogyakarta.

Saat Jepang menduduki Hindia Belanda, Zulkifli lantas mengikuti ajakan temannya untuk bergabung dengan tentara Jepang yang anggotanya dari pribumi macam Heiho ataupun Peta.

Zulkifli lantas digembleng selama dua bulan di Seinen Kurensho, semacam pusat latihan barisan pemuda.

Pertengahan tahun 1944, Zulkifli Lubis diajak oleh salah satu perwira militer Jepang, Rokugawa, ke Malaysia dan Singapura.

Di Singapura inilah Fujiwara Kikan, sebuah badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara yang tersohor beroperasi.

Di sana ia bertemu dengan salah satu agen intelijen Jepang yang amat tersohor bernama Mayor Ogi.

Zulkifli beruntung lantaran dirinya berada di tempat yang tepat dalam memperdalam ilmu intelijennya.

Apalagi Mayor Ogi sering bercerita kepada Zulkifli semasa melakukan kegiatan intelijen di Vietnam. 

Mayor Ogi juga mengajarkan Zulkifli ilmu intelijen ala Fujiwara Kikan (unit intelijen Jepang semasa Perang Dunia II).

Zulkifli Lubis langsung terjun ke lapangan dalam operasi intelijennya di Kuala Lumpur.

Dengan arahan dari Rokugawa dan Mayor Ogi, Zulkifli diajari cara bagaimana mengetahui jumlah penduduk sebuah kota dan apakah warga disana pro Jepang atau tidak pada saat itu.

Setelah Indonesia merdeka maka Zulkifli langsung mendapat kepercayaan oleh Presiden Soekarno membentuk Penyelidikan Militer Chusus (PMC) akhir tahun 1945.

 
PMC kemudian mengirim ekspedisi ke Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara.

Tujuannya menyelundupkan senjata dari Singapura untuk memperkuat Badan Keamanan Rakyat yang memrediksi bahwa Belanda akan datang kembali menyerang Indonesia.

Walaupun sempat terlibat dalam peristiwa perebutan kekuasaan pada 3 Juli 1946, Zulkifli lantas diberi grasi oleh Presiden Soekarno.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved