Pilpres 2019
Tiba-tiba Fahri Hamzah Tolak Bahas Polemik Status Ma'ruf Amin di Bank, Apa Alasan Sebenarnya?
Saat Fadli Zon Singgung Kemungkinan Putusan MK, Fahri Hamzah Tolak Bahas Polemik Jabatan Ma'ruf Amin
"Yang penting kita jaga ini tertib, damai, aman, sehingga saluran demokrasi kita tetap terjaga," kata Fadli Zon.
Pembawa acara Catatan Demokrasi Kita menanyakan soal kemungkinan para tokoh untuk memberi contoh.
Misalnya saja ruang dialog antara Prabowo Subianto dengan Jokowi.
Meski begitu, menurut Fadli Zon rekonsiliasi Prabowo Subianto dengan Jokowi belum bisa dilakukan.
"Itu kan ada waktunya, sekarang kan kita fokus pada Mahkamah Konstitusi, " kata Fadli Zon.
Fadli Zon tak ingin ketika hanya bicara soal teknis lalu menjadi bahan menjadi politik lain.
"Jangan cuma bicara satu teknis dan kemudian jadi politik dagang sapi itu juga gak baik bagi demokrasi, cek and balance juga dipentingkan dalam demokrasi, kalau semua semacam jadi kur ngapain kita berdemokrasi bikin aja kerajaan, justru demokrasi tuh disitu," kaata Fadli Zon.
Fadli Zon kembali menekankan bahwa saluran aspirasi masyarakat agar tidak dilarang.
Menurut Fadli Zon bukan pelarangan, namun pembatasan sesuai dengan koridor yang sudah ditetapkan dalam aturan.

"Kita harus harus balance of power, kalau tidak ada menurut saya malah jadi bahaya, tapi koridor menjaga pencalsila UUD 45 itukan koridor, kesepakatan bersama kita, karena kita yakin dengan ini kita bisa menuju cita-cita-cita pendiri bangsa kita," kata Fadli Zon.
Malahan Fadli Zon juga berharap agar ruang demokrasi bagi masyarakat untuk tidak dihambat apalagi dikriminalisasi.
"Ruang dan saluran jangan dihambat dan kemudian dikriminalisasi dan diperlakukan secara tidak adil," kata Fadli Zon.
Saat ini menurut Fadli Zon bukan masalah pelarangan aspirasi masyarakat namun penyembuhan atas luka dari ketidakadilan.
"Sekarang itu yang perlu disembuhkan adalah persoalan ketidakadilan, ini yang siapapun, " kata Fadli Zon.
Fadli Zon lantas menyinggung soal kemungkinan yang akan terjadi saat pembacaan putusan MK.