Berita Nasional
Bukan Karena Hamil, Akui Kebohongannya Prada DP Bunuh Vera Oktaria karena Diputus Cintanya
Bukan Karena Hamil, Akui Kebohongannya Prada DP Bunuh Vera Oktaria karena Diputus Cintanya
Namun, tidak diketahui lokasi pasti dimana motor Honda Beat dan ponsel milik korban Vera ditemukan.
Motor dan ponsel milik korban Vera yang sudah ditemukan, berdasarkan informasi sudah diamankan di Pomdam II Sriwijaya.
Baca: Bambang Widjojanto Kena Semprot Hakim MK Karena Berpindah-pindah Tempat Duduk saat Sidang
Baca: Kapoknya Ratna Sarumpaet, Sebut Tak mau Lagi Mengkritisi Pemerintah & Tak Pedulikan Hasil Pilpres
Baca: 2020, Pelebaran Jalan Desa Lambur Luar Jadi Prioritas, 2019 Jalan ke Simbur Naik Dibuat Pengerasan
Dari informasi yang diperoleh juga, bila motor korban Vera sempat dijual Prada DP senilai Rp 3 juta.
Diduga, dari hasil motor korban Vera yang dijual itulah digunakan sebagai ongkos Prada DP untuk kabur ke Serang Banten.
Termasuk juga, membeli ponsel bekas saat di bus yang ditumpanginya berhenti di Lampung untuk istirahat.
Motor Beat milik korban Vera yang semula berwarna pink, juga telah diubah warnanya menjadi warna hitam.
Dengan ditemukannya ponsel dan motor milik korban Vera, kasus pembunuhan terhadap korban Vera masih ditangani Pomdam II Sriwijaya.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengungkapkan kasusnya masih dalam proses.
"Sabar saja, masih dalam proses. Nanti diberitahu kelanjutannya," ujar kapendam singkat.
Pengakuan Sebelumnya
Tersangka Prada Deri Pramana hanya menunduk dan diam, saat dihadirkan usai jumpa pers di markas Danpomdam II/SWJ, Jumat (14/6).
Prada Deri Pramana dihadirkan mengenakan pakaian kuning dan kepala plotos, hanya tertunduk dan tak sepatah katapun bicara.
Di ujung jumpa Pers, Kapendam II/Swj Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II/Swj Kol Inf Safta F, mengatakan bahwa tersangka menyesali perbuatannya.
"Yang bersangkutan menyesali perbuatanya, dalam hal ini dia sampaikan ingin menyerahkan diri tapi takut hingga akhirnya dari hasil kerjasama tersangka tertangkap pada kamis kemarin," terang Kapendam.
Sementara itu, motif yang mendasari tersangka membunuh disertai mutilasi lantaran korban minta dinikahi mengingat mereka sudah lama sejak SMP menjalin hubungan.
"Karena Deri terikat dinas di TNI, ia belum siap menikah sehingga terjadilah cekcok, dan singkat cerita korban dibekap hingga meninggal, setelah itu dia cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad Fera ditemukan gergaji sampai akhirnya dimutilasi," jelas Kapendam.