Sinopsis Film Bumi Manusia Dibintangi Iqbaal Ramadhan, Mawar De Jongh dan Jadwal Tayang di Bioskop

Sinopsis Film Bumi Manusia yang Dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jogh, Jadwal Tayang di Bioskop

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah sukses memerankan Dilan di film Dilan 1990 dan Dilan 1991, Iqbaal Ramadhan kembali berperan sebagai sosok Minke di film Bumi Manusia.

Bumi Manusia merupakan Film garapan sutradara Hanung Bramantyo yang didaptasi dari novel yang sama Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

Film Bumi Manusia menampilkan artis dan aktor peran seperti, Iqbaal Ramadhan, Syah Ine Febriyanti, Mawar De Jongh, Donny Damara, Ayu Laksmi dan puluhan pemeran yang didatangkan dari Belanda.

Bumi Manusia akan menampilkan Iqbaal Ramadhan sebagai Minke, Sha Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh, dan Mawar de Jongh sebagai Annelies.

Film yang naskahnya ditulis Salman Aristo ini juga menampilkan Ayu Laksmi, Donny Damara, Bryan Domani, Giorgino Abraham dan Jerome Kurniawan.

Film Bumi Manusia diadaptasi dari novel karya sastrawan ternama Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama.

Baca: Ini Dia Mawar Eva, Gadis Manis Lawan Main Iqbal Ramadhan di Film Bumi Manusia

Baca: Pernyataan Hanung Tentang Sosok Minke Bikin Ariel Heryanto Terhenyak, Pernah Baca Bumi Manusia Ga

Film yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan ini Jadwal penayangannya yakni pada 15 Agustus 2019 dan berdurasi 2 Jam 52 menit.

Film Bumi Manusia sudah mulai proses shooting sejak awal Agustus 2018.

Film Bumi Manusia yang diadaptasi dari novel karya sastrawan ternama Pramoedya Ananta Toer dengan judul sama, akan merilis posternya hari ini Rabu (19/6/2019)sore.

Acara Launching Official Poster Bumi Manusia diselenggarakan di Cinema XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta.

Sinopsis Bumi Manusia

Berikut ini sinopsis film Bumi Manusia yang bercerita tentang kisah hidup seorang Minke ( Iqbaal Ramadhan ), yang merupakan satu-satunya pribumi yang berhasil masuk ke sekolah HBS di Jalan Belanda.

Tribunjambi.com melansir dari Tribun Jateng Bumi Manusia menceritakan kisah Minke dengan Annelies dan kekaguman Minke akan sosok Nyai (Ibu Annelies).

Walaupun hanya anak pribumi, namun Minke diperbolehkan bersekolah di HBS karena kepiwaiannya menulis.

Sebenarnya yang boleh bersekolah di HBS adalah keturunan orang-orang Eropa, khususnya Belanda.

Sedangkan orang-orang Indonesia, hanya mereka yang berasal dari golongan ningrat atau pejabat saja yang bisa bersekolah di HBS.

Namun Minke merupakan perkecualian karena kepandaiannya dalam menulis.

Tulisan Minke bahkan kerap terbit di koran-koran Belanda.

Selain pandai menulis, Minke juga merupakan orang yang revolusioner.

Oleh karena itu, dia tidak disenangi oleh teman-teman sekolah Eropanya.

Baca: Ingat Pemeran Si Eneng Sinetron Kaos Kaki Ajaib? Jessica Anastasya Bikin Patah Hati Warganet

Baca: Rocky Gerung Bicara Kisah Cinta & Hubungan Spesial dengan Wanita & Sebut Istilah Cinta di Yunani

Baca: Hina Kota Lampung, Berlliana Lovell Sebut Binatang dan Daerah Alergi, Akhirnya Berikan Klarifikasi

Baca: Apa Kabar Jessica Kumala Wongso Kopi Sianida Pengacara Kaget Lihat Kondisinya 3 Tahun di Penjara

Minke yang bukan dari golongan ningrat harus berada di golongan bawah, yang membuatnya melawan, memberontak, dianggapnya tidak adil juga.

Suatu hari, Minke jatuh cinta pada Annelies anak Nyai Ontosoroh.

Keduanya akhirnya menikah.

Bumi Manusia juga menceritakan tentang kehidupan Nyai Ontosoroh yang merupakan istri simpanan dari seorang keturunan Eropa yang terpandang, yang sering dipanggil dengan nama Tuan Mellema.

Predikatnya sebagai seorang nyai, istri simpanan membuat Nyai Ontosoroh dikucilkan, dianggap sebagai perempuan yang tidak terhormat, tidak memiliki martabat, tidak diperbolehkan mempunyai hak asasi yang sepantasnya dia dapatkan.

Inilah yang membuat Nyai Ontosoroh menderita.

Namun ia melawan segala cemoohan dan cara pandang orang terhadapnya.

Kisah cintanya dengan Annelies dan kekaguman Minke akan sosok Nyai (Ibu Annelies) menjadi kisah utama dalam cerita film ini.

Pamit Dari Karakter Dilan

Iqbaal Ramadhan yang bermain sebagai Minke menyebutkan perannya kali ini sangat berbeda dengan Dilan.

Lelaki berusia 19 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak keberatan jika tetap dikenal dengan sosok Dilan.

"Bisa. Karena syutingnya udah kelar. Kalau belum mati saya. Itu juga mungkin semua yang terlibat dalam film ini aware. Saya aware sekali saya dibilang Dilan walaupun keluarga dan teman-teman saya bilang Dilan dan Iqbaal itu dua orang yang berbeda,"

"Momennya adalah saya udah lama nggak di industri hiburan, lalu saya keluar dengan Dilan, dan itu jadi branding saya. Jadi saya tidak komplain," ungkap Iqbaal Ramadhan saat ditemui Grid.ID di kawasan Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).

Kendati demikian, Iqbaal Ramadhan mengaku bahwa dirinya tak ingin para fans membayang-bayangi dirinya sebagai sosok Dilan.

Lantaran sebagai aktor, dirinya pasti akan selalu memerankan banyak karakter, bukan hanya Dilan.

Apalagi, filmnya kali ini diangkat dari novel yang pasti memiliki penggemar sendiri.

"Tapi yang saya pengin sampein juga ketika saya jadi pekerja seni, saya nggak mau selalu melekat dengan nama Dilan. Karena berakting itu imitating someone else life dan kebetulan lagi-lagi ini buku," ungkap Iqbal Ramadhan.

"Yang baca mungkin lebih banyak dari film saya sebelumnya. Range-nya juga lebih besar termasuk sastrawan dan kita juga fully aware sama itu. Kalau ditanya apakah kamu sukses atau tidak adalah saya nggak tahu. Saya menjadi Minke, saya berusaha di posisi itu," lanjutnya.

Cukup sulit bagi Iqbaal Ramadhan untuk mendalami peran Minke.

Bahkan, Iqbaal Ramadhan mengaku sampai mendapat bimbingan dari artis senior Sha Ine Febriyanti untuk meninggalkan karakter dari film sebelumnya, yaitu pamit dari karakter Dilan.

"Sampai di proses reading saya belajar sampai saya tidak perlu bertanya lagi,"

"Saya diajarin sama mama Ine, salah satu orang saya kagumi sekali. Dia mengajarkan saya untuk izin dan pamit sama karakternya, karena dia pamit sama Nyai Ontosoroh. Beliau yang izin beliau yang pamit sama Nyai Ontosoroh. Pamit bahwa saya pinjam karakternya. Jadi kenapa nggak kita berdoa kita meminta. Entah bagaimana caranya saya juga tidak bisa menjelaskan," tutup Iqbal Ramadhan.

Sementara itu Mawar De Jongh yang berperan sebagai Anelis di film Bumi Manusia senang ketika ditanya perasaannya saat beradegan mesra dengan Iqbaal Ramadan, pemeran Minke).

Saat itu Feny Rose yang menjadi pembawa acara perilisan poster film Bumi Manusia melontarkan pertanyaan menggoda.

Bukan tanpa alasan, pertanyaan Feny Rose itu dilontarkan usai melihat foto behind the scene film Bumi Manusia.

"Waaaww... mesra banget," ucap Feny Rose diikuti riuh sorak penonton di XXI Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).

"Perasaan kamu gimana beradegan mesra sama Iqbaal," lanjut Feny Rose menggoda.

Mendengar pertanyaan itu, Mawar hanya tersenyum dan menjawab dengan santai.

"Kalau sebagai Anelis ya, ya perasaannya senang," jawab Mawar.

Sontak suasana studio 1 XXI Epicentrum menjadi riuh mendengar ucapan Mawar De Jongh.

Memang sejak awal tempat tersebut sudah dipadati oleh penggemar Iqbaal dan novel Bumi Manusia.

Baca: Buktikan Sayang Saat Ulang Tahun, Pelajar di Jambi Diajak Hubungan Intim Sampai 7 Kali

Baca: Siapa Sebenarnya Arief Hidayat? Bukan Orang Sembarangan, Pengganti Mahfud MD, Ini Profil Hakim MK

Baca: Polwan Berpangkat Kompol yang Beri Servis Dortin Felix akan Segera Diadili, Ini Kelakuannya

Baca: Intelijen Kopassus Kecantol Pramugari Cantik Garuda, Istri Tersadar Suami Sering Hilang Demi Misi

Iqbaal Ramadan dan Mawar De Jongh akan beradu akting dalam film adaptasi novel kenamaan, Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

Film tersebut disutradarai langsung oleh Hanung Bramantyo dan rencananya akan tayang pada Agustus 2019.

Hanung Sampai Lupa Istri

Sutradara Hanung Bramantyo mengungkapkan bahwa persiapan film Bumi Manusia sudah hampir selesai.

Sang istri, Zaskia Adya Mecca, mengungkapkan bahwa Hanung Bramantyo dan dirinya memang sudah lama memiliki keinginan besar untuk menggarap film Bumi Manusia.

Hal tersebut karena keduanya penggemar berat novel tetralogi karya Pramoedya Ananta Toer.

Seperti yang diketahui, film Bumi Manusia merupakan film yang diadaptasi dari novel dengan judul sama.

Namun, karena akhirnya mendapatkan kepercayaan menggarap film ini, maka Hanung Bramantyo berkali lipat lebih serius dalam proses produksi.

Apalagi novel ini diangkat dari novel kesukaannya, tentu akan ada ekspektasi tinggi untuk film ini.

"Oh iya pasti. Selama proses pembuatan, pertama dapet aja kita udah haru banget. Dan selama syuting, dia jadi orang yang mungkin kepanikan ya, karena kita kan fansnya. Terus harus buat film ini, jadi yang kayak bebannya bukan dari orang. Nggak usah dari orang, tapi dari diri kita sendiri, puas nggak ya kita sama hasilnya," cerita Zaskia Adya Mecca saat ditemui Grid.ID di kawasan Epicentrum Walk XXI, Jakarta Selatan, Rabu (20/6/2019).

Zaskia Adya Mecca pun menceritakan ketika dirinya sempat mengunjungi lokasi syuting dan melihat sang suami sangat serius.

Bahkan, Zaskia Adya Mecca sampai terabaikan dan tidak disadari kehadirannya oleh Hanung Bramantyo.

"Ada momen pas aku ulang tahun, aku dateng ke lokasi. Baru dateng ke lokasi sama anak-anak, dia bukannya sambut tapi marah-marah sama tim. Ngelihat aku juga enggak. Segitu seriusnya, segitu fokusnya, segitu nggak bisa diganggu saat proses syuting. Dia tegang karena panik dan takut nggak bisa memuaskan dirinya sendiri sebelum orang lain, karena ini sudah dream-nya bisa punya pak Pram," ungkap Zaskia Adya Mecca.

Beruntung, usai proses syuting, Hanung Bramantyo kembali menjadi suami yang lebih perhatian dengan keluarga karena menyadari selama ini terlalu menumpu kegiatannya dengan bekerja.

"Setelah syuting dia berubah banget, mungkin karena dia merasa fokusnya hilang sama keluarga berapa bulan untuk film ini. Dia jadi family man, dia sweet banget, nggak tahu kenapa," tutup Zaskia Adya Mecca. (Grid.ID, Rissa Indrasty)

Itulah sekelumit sinopsis film Bumi Manusia, seperti apa kisah selanjutnya nantikan penayangannya pada 15 Agustus 2019, atau bisa juga membaca kisahnya di buku Bumi Manusia yang merupakan Tetralogi dari karya Pramoedya Ananta Toer.