Setya Novanto Dipindah ke Lapas Gunung Sindur, Najwa Shihab Sebut BAHAYA, Sebabnya Karena Hal Ini

Ulah Setya Novanto alias Setnov ini disebut sudah yang ke sekian kalinya selama mendekam di Lapas Sukamiskin.

Editor: Suci Rahayu PK
Kolas/Instagram
Najwa Shihab 

Setya Novanto Dipindah ke Lapas Gunung Sindur dengan Pengamanan Tingkat Tinggi, Najwa Shihab Sebut BAHAYA, Sebabnya

TRIBUNJAMBI.COM - Terpidana kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto atau Setnov berulah lagi.

Kali ini, beredar foto yang diduga dirinya sedang 'pelesir' ke sebuah toko di Padalarang, Bandung Barat.

Ulah Setya Novanto alias Setnov ini disebut sudah yang ke sekian kalinya selama mendekam di Lapas Sukamiskin.

Beberapa waktu lalu, sempat juga beredar foto Setya Novanto atau Setnov sedang berada di rest area kilometer 97 Tol Purbaleunyi arah Jakarta.

Baca: Tiga Kali Terpergok Keluar Lapas, Ulah Setya Novanto di Suka Miskin Hingga Dipindah ke Gunung Sindur

Baca: Kado Ulang Tahunya Berupa Barang KW, Respon Tak Terduga Kekasih Billy Syahputra: Kok Beda Sih!

Baca: Oknum PNS Ini Nekat Pose Bugil di Majalah Dewasa, Pancing Kemarah Publik

Tak hanya itu, Setya Novanto atau Setnov juga sempat bikin heboh lantaran menempati sel palsu di Lapas Sukamiskin.

Dari berbagai sumber, Sabtu (15/6/2019), ini dia deretan ulah Setya Novanto selama mendekam di Lapas Sukamiskin

1. Berada di Rest Area KM 97 Tol Purbaleunyi Arah Jakarta

Tahun lalu, sempat beredar foto yang menunjukkan pria diduga Setya Novanto sedang berada di rest area kilometer 97 Tol Purbaleunyi arah Jakarta.

Media sosial dibikin heboh lantaran kemunculan foto Setnov tanpa rompi tahanan tersebut.

Terpidana kasus korupsi Setya Novanto
Terpidana kasus korupsi Setya Novanto ()

Pada Senin 24 September 2018, Jubir KPK Febri Diansyah mengatakan, sekitar tanggal 18 September 2018 memang ada jadwal persidangan kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan terdakwa Irvanto dan Made Oka.

Kala itu, Setnov memang dipanggil jaksa untuk dimintai keterangan.

Febri kemudian menjelaskan, Setnov memang tak memerlukan rompi tahanan lagi lantaran ia tak lagi menjadi tahanan KPK dan sudah dieksekusi ke Lapas Sukamiskin kala itu.

Terpisah, kuasa hukum Setnov saat itu, Maqdir Ismail juga sempat mengatakan, kemungkinan pria di foto itu memang kliennya.

Baca: Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Minggu 16 Juni, Hujan Turun di Sejumlah Wilayah

Baca: Puput Nastiti Devi Hamil? Kabar Terbaru Kekasih Ahok, Perutnya Disorot Netizen

2. Tepergok Sedang di Rumah Makan Padang

Setya Novanto juga pernah tepergok sedang berada di sebuah rumah makan Padang di sekitar Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Saat itu, Dirjen PAS Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, Setnov memang mendatangi RSPAD untuk kontrol kondisi kesehatannya.

Berdasarkan pemeriksaan akhir, Setnov bahkan disebut harus rawat inap.

Setelah Dirjen PAS mendalami, ternyata Setnov memang ingin makan bubur dan 'cari angin'.

KPK juga turut menanggapi ulah Setnov saat itu.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, sebaiknya Setnov menjalani hukuman dengan tertib.

tembok dinding kamar palsu (kiri) dan kamar asli (kanan) Setya Novanto
tembok dinding kamar palsu (kiri) dan kamar asli (kanan) Setya Novanto (Instagram/Youtube Najwa Shihab)

Baca: Posisi Cawapres Maruf Amin di Anak BUMN Dinilai Tak Bisa Diskualifikasi Jokowi

3. Pelesiran ke Bandung Barat

Beredar foto-foto diduga Setnov bersama seorang perempuan diduga istrinya, berada di toko bangunan.

Dalam foto yang diterima Tribun Jabar, tampak Setnov mengenakan kemeja lengan pendek putih, celana panjang, bertopi dan menggunakan masker.

Dalam foto pertama, seorang perempuan tengah bersamanya di pintu masuk.

Informasi yang dihimpun, ia berada di rumah pamer House Of Roman, Jalan Panyawangan, Parahyangan Street Nomor 6 Kertajaya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Dalam foto kedua, tampak ia masih mengenakan masker. Si perempuan mengenakan kerudung.

Sebelumnya, diketahui bahwa Setnov izin ke luar Lapas Sukamiskin untuk berobat ke RS Santosa Bandung.

RS Santosa Bandung berada di Kota Bandung, sama seperti Lapas Sukamiskin.

Sementara kedua foto itu menunjukkan tempat di Padalarang, butuh waktu tempuh sekitar kurang dari 40 menit menuju ‎Padalarang via Tol Padaleunyi kemudian melewati jalur arteri.

Buntut dari beredarnya foto itu, Setya Novanto dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur, Bogor dari Lapas Su‎kamiskin Bandung, Jumat (14/6/2019) malam.

Foto orang yang diduga Setya Novanto berkeliaran di Padalarang, Bandung Barat, padahal mantan Ketua DPR tersebut seharusnya berobat di rumah sakit Sentosa.
Foto orang yang diduga Setya Novanto berkeliaran di Padalarang, Bandung Barat, padahal mantan Ketua DPR tersebut seharusnya berobat di rumah sakit Sentosa. ((Istimewa via Tribunnews.com))

4. Dipindah ke Lapas Gunung Sindur

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jabar Abdul Aris menegaskan, terpidana kasus korupsi KTP-el Setya Novanto akan ditempatkan di kamar dengan pengamanan maksimal di Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

"Langsung menempati kamar tahanan di blok A Lapas Gunung Sindur," ujar Aris saat dihubungi via ponselnya, Sabtu (15/6/2019).

Dilansir dari TribunJabar, Aris mengatakan, Lapas Gunung Sindur terdiri dari blok A dan blok lain yang biasa ditempati narapidana kasus umum.

Blok A Lapas Gunung Sindur‎, bukan kamar tahanan sembarangan.

"Di blok A itu pengamanannya super maksimum, kamarnya satu tahanan satu orang," ujar dia.

Tidak jauh berbeda dengan Lapas Sukamiskin, setiap tahanan menempati satu kamar satu tahanan.

Namun kata dia, yang membedakan penghuni kamar blok A Lapas Gunung Sindur dan Lapas Sukamiskin terletak pada pengamanannya.

"Penghuni blok A Lapas Gunung Sindur kalau dijenguk, tidak ketemu langsung komunikasi, tapi disekat pakai kaca," ujarnya.

Tidak hanya itu, pada titik tertentu, di blok A tidak terdapat sinyal ponsel.

"Ya, di beberapa titik tidak ada sinyal, lagian kan enggak boleh bawa ponsel juga," ujarnya.

Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar, Liberti Sitinjak mengatakan, baik di Lapas Sukamiskin maupun Gunung Sindur, sama-sama menerapkan satu kamar satu tahanan.‎

Menurut Sitinjak, di Lapas Sukamiskin setiap pagi, kamar sel dibuka.

Setiap narapidana bisa keluar masuk sel namun tetap berada di lingkungan Lapas Sukamiskin.

Menjelang malam, pintu dibuka dan semua narapidana harus kembali masuk kamar.

"‎Di Lapas Gunung Sindur belum tentu tiap pagi dibuka, harus lihat dulu kondisinya bagaimana tahanannya. Di Lapas Gunung Sindur super ketat. Kalau di Lapas Sukamiskin kan tiap pagi dibuka, warga binaan bisa bersosialisasi," ujarnya.

‎Sitinjak mengatakan Setnov meminta izin keluar lapas pada 12 Juni karena dokter Lapas Sukamiskin merekomendasikan untuk rawat inap.

Itupun dikawal petugas lapas dan polisi. Setnov baru kembali ke Lapas Sukamiskin pukul 19.00.

"Tanggal 12 Juni saya sempat cek ke RS Santosa. Dia memang ada, kondisinya diinfus di lengan kanan. Dia baru kembali hari ini, lalu saya dapat laporan dia ke Padalarang. Setibanya di Lapas Sukamiskin langsung kami periksa, BAP. Kemudian langsung kami pindah ke Lapas Gunung Sindur," ujar Sitinjak.

Inilah Lapas Gunung Sindur, 'Rumah' Baru Setya Novanto, Super Ketat Pakai Sistem Kunci Otomatis
Inilah Lapas Gunung Sindur, 'Rumah' Baru Setya Novanto, Super Ketat Pakai Sistem Kunci Otomatis (Kolase Najwa Shihab dan Setya Novanto)

Najwa Shihab Sebut Bahaya

Najwa Shihab kembali memberi komentarnya terkait kabar terbaru Setya Novanto yang saat ini dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur.

Najwa menuliskan pendapat soal babak baru Papa Setya Novanto melalui media sosial Instagram, @najwashihab pada Sabtu (15/6/2019).

Pada postingan Instagram tersebut, Nana mengunggah gambar tangkap layar berita yang menyebut Setya Novanto telah dipindahkan dari Lapas Sukamiskin.

Menurut Nana, hal ini merupakan drama baru dari Setya Novanto.

Pasalnya, Nana sendiri yang sudah meliput bahkan membongkar skandal sel palsu di Sukamiskin.

Pada keterangan tulis unggahan tersebut, Najwa mengaku tidak kaget dengan kepergoknya Setya Novanto berkeluyuran.

"Drama baru lagi. Dan lagi. Mata Najwa meliput dan menginvestigasi berbagai kasus "Papa" Setya Novanto ini sejak lama. Mulai dari skandal "Papa Minta Saham" beberapa tahun lalu, "drama tiang listrik" hingga "sel palsu di Sukamiskin". Setelah kepergok makan nasi Padang, kini Papa jalan-jalan ke toko bangunan. Kaget? Terus terang tidak," tulis akun @najwashihab mengawali.

Lebih lanjut, Nana menuliskan jika dirinya memiliki keyakinan jika peristiwa ini sudah biasa terjadi.
Najwa menyayangkan soal skandal yang bersangkutan dengan Setya Novanto tidak pernah dituntaskan dengan baik oleh Lembaga Pemasyarakatan.

"Berbagai skandal yang menyangkut Setya Novanto tidak pernah dituntaskan oleh aparat di Lembaga Pemasyarakatan. Sel palsu Setnov yang terungkap secara kasat mata di Mata Najwa pun tidak membuat LP berbenah diri. Hanya selang belasan hari stlh "penggerebekan" Mata Najwa itu, Setnov kembali nyaman di sel istimewanya. Skandal demi skandal ini terhenti sekedar menjadi pemberitaan dan hujatan di media sosial," lanjut caption postingan @najwahihab.

Bahkan Najwa menilai jika drama baru Setya Novanti dipindahkan ke LP Gunung Sindur justru muncul kecurigaan yang membahayakan.

Menurut Najwa, babak baru ini bertujuan untuk membuat gerak SetNov semakin bebas dan jauh dari pemantauan publik.

"Drama terkini Setya Novanto yang membuatnya dipindahkan ke LP Gunung Sindur ini justru membuka kecurigaan lain. Bahwa ini babak baru dengan skenario yang bertujuan membuat gerak Papa Setnov semakin bebas karena jauh dari pemantuan publik. Agar kita lupa dan semakin tidak peduli. Agar kita menyerah lelah karena toh ini bukan urusan kita. Karena ini "biasa saja". Dan teman2, itulah yang berbahaya," lanjut akun @najwashihab.

Pada akhir caption tersebut, Nana menegaskan jika kejahatan dianggap sebagai hal yang wajar akan menjadi hal yang membahayakan.
"Ketika kejahatan kita anggap sebagai kewajaran. Ketika penyelewengan yang berulang akhirnya kita lihat sebagai normalitas. Ketika pelanggaran kolektif menjadi terlembagakan dan termaklumkan.
Sekali lagi. Berbahaya," pungkas caption akun @najwashihab.

(Tribun Jabar/Yongky Yulius/Mega Nugraha)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved