PRIA Kanibal Berikan Makan Daging Manusia kepada Anaknya, 1 Tas Berisi Potongan Tubuh Manusia
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah seorang ayah yang kanibal memberi makan daging manusia kepada anaknya
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah seorang ayah yang kanibal memberi makan daging manusia kepada anaknya mencengangkan.
Kejadian yang tidak biasa ini tentu saja membuat geger. Pihak kepolisian Rusia pun turun tangan untuk mengamankan sang ayah kanibal.
Pernahkan Anda membayangkan, makanan apa yang diberikan oleh seorang ayah yang ternyata seorang kanibal pada anak-anaknya.
Mungkin kisah berikut ini akan memberikan Anda jawabannya.
Baca: BERHUBUNGAN Intim Seminggu Sekali Bisa Mempanjang Umur. Peneliti Menganalisis 129 Wanita
Seorang pria dituduh membunuh pemilik rumah sewaannya, menyantap tubuhnya, dan memberikan sebagian tubuh korban ke seorang anak perempuan berusia 12 tahun.
Arkady Zverev mengaku membunuh Alexander Popovich (21), pemilik rumah sewaannya, pada April 2018.
Kepolisian Rusia mengatakan, tersangka pembunuhan ini meninggal dunia setelah beberapa bulan dalam kondisi koma.
Arkady berada dalam kondisi koma setelah sebelumnya dia berusaha untuk bunuh diri.
Baca: Dewan Minta Opini WTP Tanjab Barat Bisa Dipertahankan
Arkady meninggal dunia di rumah sakit dalam pengawalan ketat aparat bersenjata lengkap.
Kepolisian menahan dia tahun lalu setelah menemukan potongan tubuh Popovich di sebuah rumah di Novinka, sebuah desa di Leningrad Oblast, Rusia.
Saat ditemukan jenazah Popovich sudah dimutilasi dengan kondisi tangan, kaki, dan kepala sudah terpisah dari badan.
Polisi menemukan Popovich di dalam sebuah tungku, tak jauh dari sebuah panci penggorengan. Sebatang kapak juga berada tak jauh dari jenazah korban.
Baca: Raih WTP, Begini Pesan Bupati Tanjab Barat Buat Pejabatnya
Polisi kemudian menangkap Arkady dan Valeria, anak perempuan 12 tahun yang dikabarkan tinggal dengan tersangka, tak lama setelah penemuan jenazah Popovich.
Penegak hukum berencana menuntut Arkady dengan pasal pemerkosaan terhadap anak-anak setelah dia mengaku telah melakukan hubungan intim dengan anak perempuan itu.
Arkady juga mengaku telah membunuh Popovich dan untuk kasus ini dia sudah dijerat dakwaan pembunuhan.
Kepada pengadilan Rusia, Arkady kemudian mengaku telah merebus dan menyantap bola mata, jantung, dan otak Popovich.
Baca: Dandim 0419/Tanjab Berharap Dukungan Pemkab Agar Danau Jabung Menjadi Destinasi Wisata
Valeria juga ikut menyantap potongan tubuh Popovich.
Kepada polisi anak itu mengatakan, dia menggunakan penggorengan untuk memasak jantung Popovich.
Valeria kini untuk sementara ditahan di rumah tahanan anak-anak tetapi terlalu muda untuk dijerat dakwaan hukum.
Baca: Halal Bihalal, Maulana Minta Dinsos Kota Jambi Tekan Angka Kemiskinan
Menurut undang-undang Rusia seseorang baru bisa dijerat dakwaan hukum pada usia 16 tahun.
Meski dalam kasus-kasus serius misalnya pembunuhan, penculikan atau pemerkosaan, usia tersebut diturunkan menjadi 14 tahun.
Dua kanibal, salah satunya membawa tas berisikan potongan tubuh manusia, menerima hukuman penjara seumur hidup di Afrika Selatan.
Baca: PRAMUGARI Garuda Tetap Tabah Ditendang dan Ditampar, Kopassus Tiba Menyelamatkan Mereka
Melansir dari Dailymail pada Rabu (12/12/2018), salah satu kanibal ditangkap setelah ia menyerahkan dirinya ke polisi karena melakukan pembunuhan atas nama korban Zanele Hlatshwayo.
Dikatakan bahwa Mbatha adalah tabib tradisional, ia menyerahkan dirinya ke kantor polisi di Escourt, di Provinsi KwatZulu, pada tahun lalu.
Ia membawa tas berisikan kaki dan tangan manusia, dan mengatakan pada polisi bahwa dia lelah makan daging manusia.
Baca: Asik Main dengan Janda di Ranjang, Suami Kepergok Istrinya Sendiri di Kosan, Dua Bulan Tak Pulang!
Namun, polisi tak begitu saja percaya dengan pengakuannya, sampai dia membawa petugas ke rumah di mana banyak korban ditemukan.
Setelah itu, dua pelaku ini dibawa ke Pengadilan Tinggi Pietermaritzburg, dan hakim Peter Olsen mengatakan, pasangan ini bersalah atas kejahatan keji.
Pengadilan juga mendengar bahwa korban Hlatshwayo telah dipancung oleh Mbatha dengan bantuan Magubane.
Baca: Sangkara Project, Upaya Gadis Jambi Kurangi Dampak Buruk Plastik
Mereka lalu memindahkan organ dalam, tangan, dan kakinya untuk mendapatkan keberuntungan melalui 'muthi' sebutan untuk obat tradisional di beberapa bagian Afrika bagian selatan.
Mbatha dikatakan telah menginstruksikan Magubane untuk memakan daging wanita 24 tahun itu untuk 'keberuntungan', sebelum mengklaim dia dipaksa menjadi kanibalisme.
Pada sidang sebelumnya di Estcourt, penduduk yang marah berkumpul di luar gedung pengadilan untuk memprotes pembunuhan yang mengerikan.
Baca: Setelah Jeda Selama Ramadan, Mulailah dengan Olahraga 1000 Langkah
Afrika Selatan tidak memiliki hukum langsung melawan kanibalisme, tetapi memotong mayat dan memiliki jaringan manusia adalah pelanggaran kriminal.
Selain kedua pelaku ini, pelaku lain yang diduga orang ketiga dibebaskan, tetapi pelaku yang diduga orang keempat ditangkap.
Namun, ia meninggal di penjara saat menunggu persidangan, diduga karena melakukan bunuh diri.
Baca: FAKTA Terbaru Tidak Benar Istri Digadai, Hartono Mengaku Malah Sudah Menikahi Istri Hori
Selain itu, 3 orang juga ditangkap setelah Mbatha menyerahkan diri polisi, dan bersaksi menemukan lebih banyak mayat di dekat rumahnya.
Hal itu juga mengarahkan pada penemuan mayat wanita yang dimutilasi, dan diduga sebelumnya telah diperkosa.
Anggota masyarakat juga dikatakan telah menggali kuburan di bawah perintah Mbatha untuk medapatkan tulang.
Ketika polisi sedang menyelidiki petugas menemukan delapan telinga dalam pot, kata anggota dewan lokal Mthembeni Majola kepada media.
Baca: Wanita Bersuami Ini Main 3 Kali Seminggu dengan Pria Lain, Ngamuk Saat Digrebek Sat Pol PP
Orang-orang dengan albinisme (albino) di beberapa negara Afrika sangat berisiko terhadap pembunuhan 'muti'.
Hal itu, karena keyakinan yang dipegang oleh beberapa orang bahwa bagian tubuh mereka memberi kekuatan dan kesehatan kepada mereka yang memakannya. (Ervan Handoko/Kompas.com)