Berita Nasional
Pengakuan Eksekutor Kelompok Kerusuhan 22 Mei, Diberi Rp150 Juta dari Kivlan Zen untuk Senjata
Pengakuan Eksekutor Kelompok Kerusuhan 22 Mei, Diberi Rp150 Juta dari Kivlan Zen untuk Senjata
Pengakuan Eksekutor Kelompok Kerusuhan 22 Mei, Diberi Rp150 Juta dari Kivlan Zen untuk Senjata
TRIBUNJAMBI.COM - Pengakuan tersangka kerusuhan 21-22 Mei, berinisial HL alias I yang merupakan leader dan juga eksekutor bersenjata memberikan kesaksian berkaitan dengan senjata yang digunakan saat kerusuhan.
Hal ini diungkapkan melalui video yang diputar oleh Kadiv Humas Polri, Irjen pol Muhammad Iqbal, melalui siaran televisi Berita Satu, Selasa (11/6/2019).
Dalam video itu, I, yang berdomisili di Cibinong mengaku ditangkap polisi lantaran adanya senjata api yang dimiliknya.
Ia mengaku senjata tersebut memiliki kaitan dengan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn), Kivlan Zen, yang kini juga terjerat kasus kepemilikan sejata api ilegal dan juga makar.
"Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zein."
Baca: Reaksi Yunarto Wijaya, Namanya Disebut Irfansyah Sang Eksekutor Pembunuhan Kelompok Kerusuhan 22 Mei
Baca: Eks Rumah Sakit PTPN IV di Kerinci akan Disulap jadi Rumah Sakit Tipe D
Baca: SESAAT LAGI, Live Streaming Timnas Indonesia vs Yordania, Siaran Langsung Indosiar Pukul 20.00 WIB
Baca: Ditinggal ke Ladang Rumah Apri di Kerinci Ludes Dilalap Api, Harta Rp 50 Juta Habis Terbakar
Ia mengaku diberikan uang oleh Kivlan sejumlah Rp 150 juta untuk membeli senjata api.
"Dimana pada bulan Maret saya dipanggil Bapak Kivlan Zein, dalam pertemuan tersebut saya diberi uang Rp 150 juta, untuk pembelian alat senjata yaitu senjata laras pendek dua dan senjata laras panjang dua," ujarnya.
Ia mengaku mendapat uang 150 juta dalam bentuk dolar Singapura dan langsung ditukar di money changer.
"Karena saya belum dapat senjata, saya dikejar-kejar oleh bapak Kivlan Zein, dan saat ditangkap membawa senjata satu buah."

Baca: Prakiraan Cuaca Hari Ini, BMKG Sebut Ada Potensi Hujan Lebat Disertai Petir Tiga Hari ke Depan
Baca: Kasus Dugaan Korupsi Kredit Fiktif Bank Mandiri Rimbo Bujang Masuki Tahap Replik
Baca: Hadapi Gugatan YLKI, Pemkot Jambi dan PDAM Tirta Mayang Bakal Hadirkan Saksi Tandingan
Baca: Kapolres Muarojambi Tegaskan Tak Ada Ilegal Drilling di Desa Nyogan, Tapi di Sini
Ia mengatakan saat itu senjata yang dibawa beserta 100 peluru atau amunisi.
"Yang akan saya gunakan apabila ada masa tandingan dan yang membahayakan anak buah saya maka saya bertanggungjawab untuk mengamankan seluruh anak buah saya."
"Dan tanggal 21 itu aksi demo di KPU, tapi karena masanya belum ramai saya kembali ke pangkalan jalan Proklamasi nomor 36.
"Adapun senjata yang saya miliki itu saya dapatkan dari ibu-ibu seharga dengan jaminan uang Rp 50 juta."
Sedangkan senjata yang dimilikinya jenis Kaliber 22 dan lens Gun Kaliber 22.
Ia mengatakan senjata yang didapatkan diserahkan kepada driver sekaligus ajudan Kivlan Zein.
Dan senjata lainnya diserahkan kepada seorang bernama Udin, untuk mejadi alat pengawalan pribadi saat melakukan pemantauan.
Baca: Habil Marati, Tersangka Penyandang Dana Pembunuhan Luhut Pandjaitan Sudah Cairkan Rp 210 Juta
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan senjata mematikan apa saja yang dipakai oleh massa perusuh dalam aksi kerusuhan 21-22 Mei 2019, di Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen pol Muhammad Iqbal melalui acara Kompas TV Live, Selasa (11/6/2019).
Mulanya Iqbal menjelaskan bahwa ratusan massa perusuh datang ke lokasi area kantor Badan Pengawas Pemilu (bawaslu) datang secara tiba-tiba.
Ia menjelaskan bahwa perusuh berjumlah 500 orang datang ke lokasi untuk melakukan penyerangan dan pengrusakan.
Iqbal menuturkan menuturkan bahwa aparat yang sedang bertugas turut menjadi korban penyerangan para perusuh.
"Bahkan petugas yang mengimbau diserang," ujar Iqbal.
• Berbeda dengan Kapolri, Kombes Pol Belum Bisa Memastikan Jenis Senjata yang Disebut Milik Soenarko

Baca: VIDEO: Live Streaming Indosiar Timnas Indonesia vs Yordania Uji Coba FIFA Match Day, Nonton Via HP
Baca: Hati-hati Pengendara yang Melintas di Jalan Lintas Sumatera, Jalur Sengeti, Banyak Jalan Berlobang
Baca: Potret Dua Anak Artis Terkenal Ini Menjadi Tukang Ojek dan Kuli Bangunan, Alasannya? Ternyata Begini
Baca: Dibuka dengan Lomba Panjat Pinang, Bupati Cek Endra Buka Festival Betrix Sarolangun
Terkait itu, Iqbal kemudian memaparkan sejumlah senjata yang digunakan untuk melancarkan aski kericuhan, seperti bom molotov, batu, hingga panah beracun.
Dirinya menegaskan bahwa dari senjata yang dipakai perusuh merupakan benda-benda yang mematikan.
"Bukan saja menggunakan benda-benda kecil, tapi menggunakan benda-benda yang mematikan," ujar Iqbal.
"Seperti molotov, itu kalau kena kepala, airnya tumpah, terbakar, bisa berakibat mematikan."
"Petasan, petasan kecil tidak apa-apa, tapi petasan roket mematikan, sama saja."
Baca: Polri Ungkap Peran Kivlan Zen dan Tarif Eksekutor Pembunuh 4 Tokoh Nasional di Kerusuhan 22 Mei 2019
"Batu, yang cukup besar dan itu sudah disiapkan."
"Ada juga panah dan panahnya beracun."
"Klewang, pedang, dan lain-lain," sambungnya.
Ia nenegaskan bahwa adanya massa perusuh tersebut memang merupakan aksi settingan untuk menyerang dan memprovokasi aparat.
(TribunWow.com/ Roifah/ Atri)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pernyataan Esksekutor Kerusuhan 22 Mei, Akui Dapat Uang Rp 150 Juta dari Kivlan Zein untuk Senjata
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: