TRAGEDI Tujuh Jenderal Diculik, Pak Harto 'Diselamatkan' Tommy: Hampir Tewas Minum Racun Tikus
TRIBUNJAMBI.COM - Pecahnya peristiwa G30S/PKI di Indonesia membuat geger seantera jagat. Hingga sekarang
Sekitar pukul 06.00 Letkol Soedjiman datang ke rumah Soeharto. Lelaki itu mengaku diutus Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah, Panglima Kodam V Jaya.
Kepada Soeharto, Soedjiman memberitahukan bahwa ada konsentrasi pasukan di sekitar Monas.
Mendengar cerita itu, Soeharto bergegas mengenakan pakaian loreng lengkap, bersenjata pistol, pet dan sepatu.
Baca: Pemkab Tanjab Timur Akan Lakukan Sidak Tiga Hari Pasca Libur Lebaran, Ini Sanksi bagi ASN yang Bolos
Sebelum berangkat ke markasnya Soeharto berpesan kepada Soedjiman, "Segera kembali saja lah dan laporkan kepada Pak Umar saya akan cepat datang ke Kostrad dan untuk sementara mengambil pimpinan Komando Angkatan Darat."
Tak lama kemudian Soeharto terlihat berjalan menuju Jeep Toyota, kendaraan dinasnya.
Tanpa seorang pengawal, Soeharto tancap gas menuju markas Kostrad di Jl Merdeka Timur. Ketika itu Soeharto melihat suasana di ibu kota berjalan seperti biasa.
Sepertinya tak ada tanda-tanda telah terjadi sesuatu. Lalu lalang manusia dan arus kendaraan terlihat seperti biasanya. Begitu juga becak-becak yang biasa mangkal di ujung kampung.
Radio Republik Indonesia (RRI) juga terlambat menyiarkan tragedi pekat nan menyayat hati seluruh rakyat Indonesia.
Padahal, biasanya RRI sudah mengudara pukul 07.00 pagi. Herannya, hingga pukul 07.00 pagi RRI tak juga bercuap-cuap. Aneh...!
Baca: Sinopsis Film X-Men, Bisakah para Mutan Bertahan Hidup di Bumi & Kejaran Magneto?
Begitu juga ketika Soeharto memasuki markasnya, tak ada tanda-tanda bahwa telah terjadi aksi penculikan dan pembunuhan secara keji.
Justru, Soeharto hanya mendapatkan laporan dari petugas piket yang mengatakan bahwa orang terpenting Bung Karno tidak jadi ke Istana, tetapi langsung ke Halim. Di Istana Presiden juga terlihat melompong.
Soekarno ketika itu sedang tidak ada di tempat. Padahal, Jumat 30 September Bung Karno sempat tampil di depan peserta Munas Tehnik di Istora Senayan.
Setelah itu Bung Karno tak kembali ke Istana, melainkan memilih tinggal di Wisma Yaso.
1 OKTOBER 1965.
Mayor Jenderal TNI Soeharto tampak serius di depan radio yang ada di markas Kostrad. Dari balik radio terdengar suara,
Baca: Siapa Karen Agustiawan? Eks Dirut Pertamina yang Divonis Untungkan Perusahaan Asing Hingga Rp 568 M