Pilpres 2019

AHY Lakukan Ini, Tanda-tanda Segera Hengkang Dari Capres 02 dan Merapat ke Koalisi Jokowi-Amin

Tanda-tanda Partai Demokrat bakal menyeberang dari koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiga Uno ke petahana Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin

Editor: bandot
(Instagram @jokowi)
Presiden terpilih Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu dengan Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan pada hari ini, Rabu (22/5/2019). 

AHY Lakukan Ini, Tanda-tanda Segera Hengkang Dari Capres 02 dan Merapat ke Koalisi Jokowi-Amin

TRIBUNJAMBI.COM - Tanda-tanda Partai Demokrat bakal menyeberang dari koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiga Uno ke petahana Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin semakin menguat.

Hal itu menurut penganat politik, Leo Agustino terlihat dari kunjungan silaturahmi dua putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), ke Presiden Jokowi dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada lebaran pertama, Rabu (5/6/2019). 

"Dalam konteks politik, ini pertanda atau “kode keras” semakin kuatnya sinyal peralihan dukungan Partai Demokrat ke koalisi Petahana," ujar Leo Agustino, Minggu (9/6/2019).

Menurut Leo Agustino, peralihan dukungan itu terlihat dari rekonsiliasi hubungan SBY dengan Megawati, di balik kunjungan silaturahmi AHY dan Ibas.

Baca: Asisten Pribadi Beberkan Fakta Prabowo Bisa Bicara dengan Semut, Ini Rahasianya Secara Ilmiah

Baca: Pengamat Ini Sebut Kode Keras Demokrat Beralih ke Kubu 01 Dilihat dari Pertemuan AHY dengan Jokowi

"Bentuk rekonsiliasi, terutama antara SBY dan Megawati, di mana hubungan personal keduanya pernah renggang dan bahkan konfliktual," jelas Leo Agustino.

Sebenarnya, pasca kedatangan Megawati di TMP Kalibata kelihatannya keduanya sudah mulai melupakan masalah tersebut.

"Dan hubungan tersebut semakin dipererat dengan kedatangan AHY dan Ibas untuk bersilaturahmi ke Presiden ke-5 Republik Indonesia," tegasnya.

Cerita AHY tentang Keiklasan Ani Yudhoyono Ketika Divonis Kanker, Pasrah Tapi Tak Menyerah
Cerita AHY tentang Keiklasan Ani Yudhoyono Ketika Divonis Kanker, Pasrah Tapi Tak Menyerah (ist)

"Walaupun sebenarnya tanda-tanda peralihan dukungan PD ke pemerintah sudah kentara sejak masa kampanye dulu — di mana instruksi DPP PD untuk mendukung presiden sesuai hati nurani mereka, bukan menginstruksikan mendukung pasangan Prabowo-Sandi," jelasnya.

Di sisi lain,  imbuh dia, “ketidakelokan” ucapan Prabowo manakala melakukan takziah ke Cikeas semakin memperkuat keteguhan hati SBY untuk “mencabut” dukungannya pada pasangan Prabowo-Sandi.

Belum lagi jika melihat cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, menyebut partainya kini berhak menentukan arah politiknya.
Hal itu menyusul kekalahan pasangan calon yang didukung pada gelaran Pilpres 2019, yakni Prabowo-Sandi.

Baca: Soeharto Selalu Mencari Kopassus Berkaki Satu, Prajurit yang Bertempur Habis-habisan di Papua

Baca: Keputusan Sidang Adjudikasi tak Dijalankan KPU Bungo, Bawaslu Provinsi Jambi, Belum Ambil Sikap

Baca: Fenomena Surutnya Air Laut di Kuala Jambi, Jadi Pantai Beting, dan Jadi Tempat Liburan Musiman

"Pileg dan Pilpres sudah selesai, KPU sudah menyatakan 01 menang, kini tinggal menunggu putusan MK. Partai Demokratbukan anak buah koalisi, karena bukan fusi. Sehingga apa yang menjadi arah politik Partai Demokrat sepenuhnya hak kami. Demikian," tulis Andi Arief melalui akun Twitternya, @AndiArief_.

Penjelasan Demokrat

Kunjungan AHY dan Ibas merupakan  silaturahmi balasan dan ucapkan terimakasih ke Presiden Jokowi dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Demikian disampaikan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean terkait kunjungan AHY dan Ibas ke Jokowi dan Megawati saat lebaran pertama Idul Fitri, Rabu (6/6/2019).

Kepala Divisi Humas dan Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean
Kepala Divisi Humas dan Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (Net)

"Kunjungan silaturahmi balasan dan kunjungan silaturahmi ucapan terimakasih atas apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi sebagai presiden saat pemulangan jenazah ibu Ani Yudhoyono dari Singapura hingga pemakaman yang cukup baik."

"Dan terimakasih atas kehadiran ibu Mega saat pemakaman ibu Ani," ucap Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (6/6/2019). 

Dia menegaskan, inilah tata krama dan etika yang ditunjukkan oleh AHY dan Ibas. Mereka menghargai perbuatan baik. 

Baca: Sehari Bisa 750 Ton, Lebaran Idul Fitri, Volume Sampah di Kota Jambi Meningkat 30 Persen

Baca: Festival Solidaritas Seni Budaya Candi Muara Jambi 2019, Upaya Mencari Regenerasi Pelestari Budaya

Tentu ini adalah pertanda baik, imbuh dia, bagi silaturahmi politik elit bangsa. 

"Kedepan tentu akan semakin baik lagi, karena DNA politik partai demokrat adalah tidak ada musuh dalam politik tapi hanya ada kontestasi demokrasi dan setelah itu kita membangun bangsa bersama sama," tegas Ferdinand Hutahaean.

Pertanda Makin Cairnya Hubungan SBY Dengan Megawati

Pendiri lembaga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai positif Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), bersilaturahmi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada lebaran pertama, Rabu (5/6/2019). 

Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) bersama Presiden Ketiga RI BJ Habibie (kedua kiri) Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kiri) saat pemakaman Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura (10.50 WIB) setelah menjalani perawatan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari lalu di National University Hospital, Singapura.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) bersama Presiden Ketiga RI BJ Habibie (kedua kiri) Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kiri) saat pemakaman Ibu Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019). Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura (10.50 WIB) setelah menjalani perawatan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari lalu di National University Hospital, Singapura. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN))

"Apa yang dilakukan dua putra SBY dengan bersilaturahmi  ke Jokowi dan Megawati sangat baik," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Kamis (6/6/2019).

Menurut Sebastian Salang, momenentum Idul Fini sangat tepat untuk bersilaturahmi dan bebas dari aneka penafsiran politik. 

Namun demikian pesannya sangat penting. Pertama, silaturahmi ini adalah bentuk penghormatan yang muda-muda kepada  orang tua yakni Jokowi dan Megawati. 

Kedua,  kehadiran AHY dan Ibas tentu saja disambut dengan gembira oleh Jokowi dan Megawati.

Ini juga momentum baik bagi Jokowi dan Megawati untuk memberi motivasi dan penguatan kepada kedua putra SBY itu agar tidak larut dalam kesedihan pasca ditinggal ibunya, almarhumah Ani Yudhoyono.

Ketiga, melihat keramahan sambutan dan keakraban dalam silaturahmi tersebut, imbuh dia, sangat baik untuk keakraban putra dan putri mantan presiden dan presiden kita saat ini terus dirajut kedepannya.

Keempat, kehadiran kedua putra SBY ini akan sangat mencairkan suasana dan hubungan segitiga antara SBY, Jokowi dan Megawati yang selama ini dinilai kurang cair.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved