DANJEN Kopassus Berhasil Kuak Penculikan Para Jenderal, Dia Sarwo Edhie, Ayah Ani Yudhoyono

TRIBUNJAMBI.COM - Hari ini, Ibu Ani Yudhoyono mantan Ibu Negara telah berpulang ke Rahmatullah di rumah

Editor: ridwan
istimiwa handout Tribunjambi/wikipedia
Sarwo Edhi Wibowo 

TRIBUNJAMBI.COM - Hari ini, Ibu Ani Yudhoyono mantan Ibu Negara telah berpulang ke Rahmatullah di rumah sakit National University Hospital di Singapura.

Dibalik nama besar Ibu Ani Yudhoyono ternyata dirinya juga adalah putri dari sosok pejuang tanggung dan ternama dalam sejarah militer Indonesia.

Dialah, Sarwo Edhie Wibowo, Komandan Kopassus melegenda karena berhasil menguak penculikan para jenderal pada 1965.

Baca: Hatta Rajasa: Gunakan Hercules Jenazah Ani Yudhoyono Akan Diterbangkan ke Tanah Air Besok, Minggu

Jenderal yang juga mertua Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY ini menjadi tokoh penting dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Namun, di tengah kariernya yang moncer sebagai komandan Kopassus yang dulu bernama RPKAD, Sarwo Edhie Wibowo justru harus menelan kenyataan pahit.

Baca: Pesan Terakhir Ibu Ani Yudhoyono. Ucapkan ini Sembari Kepalkan Tangan untuk Menyemangati Imelda Sari

Sahabat dekat yang dihormatinya, Jenderal Ahmad Yani adalah satu di antara jenderal lain yang jadi korban dalam penculikan itu.

Saat diketahui para jenderal diculik, Sarwo Edhie Wibowo pun bergegas ke Bandara Halim Perdanakusuma.

Ia ke sana atas perintah Soeharto yang saat itu menjadi Pangkostrad, pada 1 Oktober 1965 dini hari.

Sarwo Edhie Wibowo sengaja membawa pasukannya untuk mencegah adanya korban.

Baca: Siapa Sebenarnya Dokter Terawan yang Merawat Istri SBY Ani Yudhoyono? Sempat Trending di Youtube

Ia memecah pasukannya menjadi dua bagian.

Komandan Kopassus Sarwo Edhie Wibowo, ayah Ani Yudhoyono yang juga mertua Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
Pertama, pasukan yang bergerak dari Timur dilengkapi satu kompi panser.

Kedua, pasukan Rider dilengkapi 22 tank yang bergerak dari arah Cawang.

Baca: BREAKING NEWS: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia Pukul 11.50, Jenazah Akan Dibawa dengan Hercules

Dilansir Tribunjabar.id dari artikel yang ditulis Lili di majalah Hai yang kemudian dimuat Intisari Online, saat pasukan elite Kopassus tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, mereka menyerbu secara tergesa-gesa.

Hal ini disebabkan sinar mentari yang mulai muncul.

Terjadilah baku tembak antara Kopassus dengan orang yang berpihak pada Gerakan 30 September 1965.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved