Pilpres 2019
Mahfud MD Ingatkan Hakim MK Waspadai Teror Saat Tangani Gugatan Pilpres 2019, Jangan Sudi
Mahfud MD ingatkan para hakim Mahkamah Konstitusi untuk tetap profesional dan mewaspadai kemungkinan adanya teror
Mahfud MD Ingatkan Hakim MK Waspadai Teror Saat Tangani Gugatan Pilpres 2019, Jangan Sudi
TRIBUNJAMBI.COM - Mahfud MD ingatkan para hakim Mahkamah Konstitusi untuk tetap profesional dan mewaspadai kemungkinan adanya teror terkait gugatan Pilpres 2019.
Selain teror, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 juga mengingatkan akan potensi intervensi pada gugatan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan oleh Capres 02 ini.
Prof Mahfud MD meminta hakim MK waspada terhadap kemungkinan teror terkait gugatan sengketa Pilpres 2019 dari kubu Capres 02 Prabowo Subianto.
Teror hakim MK yang mengadili Pilpres 2019 atau dalam sengketa Pilpres 2019 bisa saja terjadi.
Karena itu Prof Mahfud MD jauh-jauh hari sudah memberikan peringatan khusus atau warning kepada para hakim yang berjumlah 9 orang.
Baca: Catatan Mahfud MD Soal Kerusuhan 22 Mei Bedakan Perusuh & Pengunjuk Rasa hingga Rekonsiliasi Politik
Baca: Biaya RS Sehari Rp 40 Juta, Ayah Dewi Perssik Minta Angga Wijaya yang Bayar, Ini Reaksi Sang Menantu
Baca: ISTRI Kedua Azis Gagap Curi Perhatian Warganet karena Kecantikannya, Keduanya Akur: Ini Rahasianya
Teror atau intervensi terhadap hakim MK bisa berasal dari mana saja, termasuk dari masyarakat.
Seperti diketahui, saat ini MK telah menerima gugatan sengketa Pilpres 2019yang diajukan pasangan Capres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Bambang Widjojanto dan kawan-kawan, tim pengacara Prabowo Subianto, mengajukan gugatan sengketa Pilpres 2019 pada Jumat (24/5/2019).
"Wahai teman-teman di Mahkamah Konstitusi (MK). Jagalah independensi, jangan mau diintervensi dan jangan sudi diterror," ujar Mahfud MD melalui akun twitternya, Kamis (30/5/2019) sekitar 3 jam lalu.
Jumlah hakim di MK ada 9 orang yang diusulkan oleh pemerintah, DPR, dan Mahkamah Agung.

Mahfud MD, Ketua MK 2008-2013, mengatakan, MK pada tahun 2012 ketika berusia 9 tahun telah mendapat penghargaan tingkat internasional dari Havard Hanbook.
Menurut Mahfud kuncinya ialah profesionalitas dan keteguhan hati. Apalagi kata Mahfud, MK Indonesia pernah mendapatkan penghargaan dunia sebagai MK terefektif di dunia.
“Dengan profesionalitas dan keteguhan hati, dulu pd usia 9 tahun (2012), MK Indonesia dinobatkan dlm "Hanvard Hanbook" masuk dlm 10 MK terbaik (terfektif) di dunia,” imbuhnya.
Sumber Intervensi terhadap MK
Salah seorang netizen (warganet) kembali mempertegas pernyataan Mahfud soal indikasi adanya teror yang ditujukan kepada MK.
“Memangnya ada yang intervensi dan neror prof?” tulis @lexwok72.
Kata Mahfud, jika di dalam MK sendiri, hal tersebut tidak terjadi.
Baca: Sedang hubungan Intim Tiba-tiba Muncul Penanda Imsak, Ini yang Harus Segera Dilakukan!
Baca: Tak Terima Diputus Cinta, Pemuda Ini Sebar Foto Syur Mantan Kekasih, Berawal Kenalan di Facebook
Baca: KISAH Prabowo Temui Habibie, Berdebat Panas, Saya Ingin Pasukan Saya: Sintong Masuk ke Ruangan
Namun, seperti diketahui yang berkembang di masyarakat ada dugaan intervensi dan teror.
“Tapi di masyarakat, kan ada dugaan intervensi dan terror sehingga kita harus mengingatkan teman-teman di MK agar tak terpengaruh,” kata Mahfud.
Maksud dari cuitannya itu kata Mahfud, MK tidak boleh terpengaruh dengan kekisruhan politik di Indonesia.
“Pokoknya, hukum harus ditegakkan tanpa boleh dipengaruhi oleh kekisruhan politik,” tandasnya.
Diketahui pasca hasil pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019 kondisi politik Indonesia tidak menentu.
Terlebih pasca aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada 21 dan 22 Mei lalu beberapa pejabat tinggi mengaku mendapatkan teror pembunuhan.
Mengutip dari Warta Kota, Pengamat Pertahanan dan Intelijen mengatakan Kepala BIN Budi Gunawan, Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan dan Gories Mere jadi sasaran pembunuhan.
Diketahui 4 tokoh nasional jadi target pembunuhan di dalam kerusuhan 22 Mei 2019 lalu, berkaitan soal jabatan strategis dan selangkah lagi "menyentuh Jokowi".
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan empat pejabat yang menjadi target pembunuhan saat kerusuhan 22 Mei 2019.

Menko Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
Seorang pimpinan lembaga survei juga menjadi sasaran, kata Tito, meski ia enggan menyebutkan identitasnya.
"Dasar kami sementara ini hanya BAP (Berita Acara Pemeriksaan) ya. Berita acara itu resmi. Pro justitia, hasil pemeriksaan kepada tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan berdasar informasi intelijen, beda," kata Tito dalam konferensi pers di kantor Menko Polhukam (28/05).
"Yang jelas, kami selalu sejak awal, begitu ada informasi, selalu memberikan pengamanan dan pengawalan kepada yang bersangkutan," kata Tito.
MK Jadi Penentu
Sebelumnya Mahfud MD menuturkan MK menjadi lembaga yang menentukan pemenang pilpres 2019.
Mahfud MD megatakan ada harapan untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.
Mahfud MD lantas megatakan bahwa polisi harus menindak tegas perusuh dan megayomi pendemo yang damai.

Ia lantas menginggatkan agar masyarakat yang menggunakan sosial media lebih cerdas dan berhati-hati dalam membagikan postingan.
Mahfud MD mendukung pegungkapan dalang perusuh aksi 21-22 Mei 2019.
Ia lantas menegaskan bahwa keadilan hukum bagi masyarakat harus dijunjung tinggi.
Terkait pilpres 2019, Mahfud MD mengimbau agar seluruh elemen melakukan rekonsiliasi.
"Mari kita dorong Mahkamah Konstiusi untuk melakukan tugasnya dengan profesional, tidak boleh diintervensi oleh siapapun dan tidak boleh diteror oleh siapapun," pungkasnya.