Pilpres 2019

Mahfud MD Ingatkan Hakim MK Waspadai Teror Saat Tangani Gugatan Pilpres 2019, Jangan Sudi

Mahfud MD ingatkan para hakim Mahkamah Konstitusi untuk tetap profesional dan mewaspadai kemungkinan adanya teror

Editor: bandot
Tribunnews.com/Herudin
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. 

Salah seorang netizen (warganet) kembali mempertegas pernyataan Mahfud soal indikasi adanya teror yang ditujukan kepada MK.

“Memangnya ada yang intervensi dan neror prof?” tulis @lexwok72.

Kata Mahfud, jika di dalam MK sendiri, hal tersebut tidak terjadi.

Baca: Sedang hubungan Intim Tiba-tiba Muncul Penanda Imsak, Ini yang Harus Segera Dilakukan!

Baca: Tak Terima Diputus Cinta, Pemuda Ini Sebar Foto Syur Mantan Kekasih, Berawal Kenalan di Facebook

Baca: KISAH Prabowo Temui Habibie, Berdebat Panas, Saya Ingin Pasukan Saya: Sintong Masuk ke Ruangan

Namun, seperti diketahui yang berkembang di masyarakat ada dugaan intervensi dan teror.

“Tapi di masyarakat, kan ada dugaan intervensi dan terror sehingga kita harus mengingatkan teman-teman di MK agar tak terpengaruh,” kata Mahfud.

Maksud dari cuitannya itu kata Mahfud, MK tidak boleh terpengaruh dengan kekisruhan politik di Indonesia.

“Pokoknya, hukum harus ditegakkan tanpa boleh dipengaruhi oleh kekisruhan politik,” tandasnya.

Diketahui pasca hasil pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019 kondisi politik Indonesia tidak menentu.

Terlebih pasca aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada 21 dan 22 Mei lalu beberapa pejabat tinggi mengaku mendapatkan teror pembunuhan.

Mengutip dari Warta Kota,  Pengamat Pertahanan dan Intelijen mengatakan Kepala BIN Budi Gunawan, Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan dan Gories Mere jadi sasaran pembunuhan.

Diketahui 4 tokoh nasional jadi target pembunuhan di dalam kerusuhan 22 Mei 2019 lalu, berkaitan soal jabatan strategis dan selangkah lagi "menyentuh Jokowi".

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan empat pejabat yang menjadi target pembunuhan saat kerusuhan 22 Mei 2019.

Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian saat menunjukkan senjata api yang disita, dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian saat menunjukkan senjata api yang disita, dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu. (Kompas TV)

Menko Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

Seorang pimpinan lembaga survei juga menjadi sasaran, kata Tito, meski ia enggan menyebutkan identitasnya.

"Dasar kami sementara ini hanya BAP (Berita Acara Pemeriksaan) ya. Berita acara itu resmi. Pro justitia, hasil pemeriksaan kepada tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan berdasar informasi intelijen, beda," kata Tito dalam konferensi pers di kantor Menko Polhukam (28/05).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved