Pistol Mertua KSAD Melorot ke Dalam Celana, Profesor Intelijen Kopassus Duel di Gubuk yang Terbakar

Kini, AM Hendropriyono tanpa senjata harus menghadapi Ah San yang bersenjatakan bayonet, sementara itu beberapa anggota Kopassus

Editor: Duanto AS
AMMOchambers
Kopassus, pasukan elite TNI AD, menyusuri rawa-rawa. 

Siat Moy mau membantu TNI dengan syarat Ah San tak dibunuh.

Maka Hendropriyono memimpin 11 prajurit Halilintar Prayudha Kopasandha (kini Kopassus) untuk meringkus Ah San hidup-hidup.

Mereka tidak membawa senjata api, hanya pisau komando sebagai senjata.

Hanya Hendro yang membawa pistol untuk berjaga-jaga.

Setiap personel dilengkapi dengan handy talky (HT).

Merayap di atas sarang kobra

Pada 3 Desember 1973 pukul 16.00, tim mulai merayap ke sasaran yang jauhnya sekira 4,5 Km, melewati hutan rimba.

Kecepatan merayap pun ditentukan.

Kode hijau artinya merayap 10 meter per menit, kode kuning berarti lima meter per menit. Dan kode merah artinya berhenti merayap. 

Kisah Operasi Kopassus di Papua, Misi Bebaskan 5 Anggota Koramil yang Seminggu Dikepung Pemberontak
Kisah Operasi Kopassus di Papua, Misi Bebaskan 5 Anggota Koramil yang Seminggu Dikepung Pemberontak (IST)

Ditargetkan, mereka bisa sampai di titik terakhir pukul 22.00, lalu melakukan operasi penyerbuan di gubuk Ah San pukul 04.00, keesokan harinya.

Perjalanan merayap itu membuat adrenalin tinggi. Karena selama perjalanan itu, banyak menemukan hal mengejutkan.

Pasukan itu ternyata merayap melintasi sarang kobra.

Untung, saat latihan komando, mereka sudah praktik menjinakkan ular kobra, sehingga tak ada yang kena patuk.

Di tengah kegelapan malam, anak buah AM Hendropriyono berhasil melumpuhkan beberapa penjaga secara senyap.

Pukul 22.25 WIB, tim sudah sampai di lokasi yang ditentukan. Masih cukup lama menunggu waktu operasi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved