Baru Gelar Acara Pernikahan, Wanita Ini Diperkosa Ayah Mertua, Kakak Ipar Ikut Rekam video Diranjang
Ketika wanita itu mencoba melaporkan kepada polisi, dia diduga diancam videonya akan dibagikan ke media sosial agar menjadi viral.
TRIBUNJAMBI.COM - Baru Gelar Acara Pernikahan, Wanita Ini Diperkosa Ayah Mertua, Kakak Ipar Ikut Rekam video Diranjang.
Memang kedengaranya mustahil dan tidak mungkin, namun kejadian ini memang nyata terjadi.
Seorang pengantin baru mengatakan bahwa dia telah diperkosa oleh ayah mertuanya sendiri.
Parahnya saudara ipar (perempuannya) malah merekam pemerkosaan saat pengantin wanita tersebut "diracuni".
Korban mengklaim bahwa kakak iparnya memberinya minuman susu yang telah "dibubuhi" dan menyebabkannya jatuh pingsan.
Baca: Baru Sebulan Nikah, Perut Irish Bella Jadi Sorotan Alami Perubahan Signifikan, Dituding Hamil Duluan
Baca: Tak Ada Ahok Saat Veronica Tan Merayakan Kelulusan Putrinya, Pilih Mesra dengan Puput Nastiti Devi
Baca: Jokowi Bocorkan Nama dan Kriteria Siapa Saja yang Bakal Menjadi Menterinya, Jokowi: Setuju Gak ?
Setelah dia pingsan, ayah mertuanya memperkosa dan seluruh cobaan keji itu direkam.
Ketika wanita itu mencoba melaporkan kepada polisi, dia diduga diancam videonya akan dibagikan ke media sosial agar menjadi viral.
Walau telah diancam, pengantin wanita itu akhirnya memberanikan diri untuk mengajukan keluhan ke kantor polisi setempat di Ambala, India pada 12 September lalu.
Terdakwa dikatakan sebagai warga Patiala, di barat laut negara itu.
Seorang perwira polisi dikutip mengatakan, "Kami telah mendaftarkan sebuah kasus terhadap ayah mertua dan saudara ipar di bawah hukum bagian 328 (menyebabkan luka dengan racun), 376 (hukuman untuk perkosaan), 120B (hukuman untuk konspirasi kriminal) dan 498 (menarik atau mengambil atau menahan dengan maksud kriminal wanita yang sudah menikah) dari KUHP India, laporan Times of India.
"Dia menuduh ayah mertuanya memperkosanya dan kakak iparnya merekam video dari seluruh tindakan."
"Kami telah memulai penyelidikan atas kasus ini, tetapi sejauh ini tidak ada penangkapan yang dilakukan."
Menurut media India ketika wanita itu menikah pada Februari 2018, mertua barunya tidak senang dengan mahar yang diberikan kepada mereka.
Karena mahar dirasa kurang akhirnya ayah mertua melampiaskan rasa kecewa dengan memperkosanya.
Seiring waktu, hubungan itu putus di antara keluarga.
Suaminya dilaporkan akan mengeksploitasi korban secara fisik.
Istrinya juga mengaku saudara iparnya telah membanjiri minumannya untuk dugaan serangan seksual tersebut.
Hingga kini belum ada penangkapan yang dilakukan.
PENCULIKAN PENGANTIN BARU:
Salah satu fakta "unik" di Kirgizstan yaitu tingkat penculikan pengantin yang tinggi.
Sejatinya, kebiasaan kuno 'penculikan pengantin' yang membingungkan juga masih terjadi di negara-negara termasuk Moldova, Kirgizstan, Chechnya, Armenia, Ethiopia, Kazakhstan, dan Afrika Selatan.
Dilansir dari news.com.au, penculikan pengantin atau "ala kachuu" yang berarti "mengambil dan melarikan diri" sangat umum di Kirgizstan.
Di Kirgizstan, hampir 12 ribu wanita dan gadis muda diperkirakan diculik untuk menikah setiap tahun, kata Women's Support Centre.
Bagi para wanita muda yang mengalaminya, itu adalah cobaan yang benar-benar menakutkan.
Pengantin pria sering mengumpulkan teman-temannya untuk berkeliling mencari wanita muda yang disukai untuk menikahinya.
Para wanita dalam keluarga mempelai pria kemudian mencoba untuk menggertak wanita yang diculik ke dalam pernikahan.
Seperti diberitakan Newsweek, sekitar 84% dari wanita yang diculik akhirnya menyetujui pernikahan itu (sisanya berhasil melarikan diri ke rumah).
Kadang-kadang, pengantin pria memperkosa wanita itu untuk mempermalukannya agar tetap bersama si pria.
Dari 12 ribu kasus penculikan yang dilaporkan pada tahun 2013, 2.000 dari wanita yang diculik tersebut dilaporkan diperkosa.
Sebenarnya negara telah melarang penculikan pengantin pada tahun 2013, namun praktek itu terus terjadi.
Perkawinan yang dihasilkan dari penculikan pengantin juga dianggap menyebabkan tingkat penyiksaan dalam rumah tangga dan perceraian yang jauh lebih tinggi.
Bahkan, ada juga sejumlah wanita yang melakukan bunuh diri setelah penculikan.
(Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Editor: ridwan