Pemilu 2019

Aiman Witjaksono Bongkar 'Operasi Rahasia di Balik Rusuh 22 Mei', Ini 3 Kelompok yang Beraksi

Setidaknya per hari Minggu lalu, dari ketiga kelompok ini sudah ditahan 452 orang. Kelompok pertama dan kelompok ketiga jumlahnya terbanyak.

Editor: Duanto AS
Instagram/aimanwitjaksono
Aiman Witjaksono, Kompas TV 

Saya mendapat sebuah bukti berupa rekaman kamera pemantau alias CCTV di dekat salah satu gedung di Jalan MH. Thamrin, Jakarta.

Dalam CCTV yang akan ditayangkan lengkap di Program AIMAN, jelas terlihat sebuah ambulans yang berisi banyak pemuda.

Terekam dalam CCTV, amplop-amplop dibagikan setelah mereka turun dari ambulans.

Menariknya, saat amplop dibagikan, sejumlah pemuda lain yang berada di sekitar lokasi terlihat mendekat dan mendapat amplop juga.

Setelah menerima amplop, mereka langsung berlari menuju pusat demo di Kantor Bawaslu.

Jika kita kembali ke peristiwa 22 Mei, ada kerusuhan besar kedua di depan Gedung Bawaslu dan Jalan Wahid Hasyim sekitar pukul 02.00.

Lokasi itu berada dalam satu kawasan.

Peristiwa itu terjadi persis setelah pengerahan dan pemberian amplop ini.
Kedua massa ini masih diselidiki apakah hanya terkait dengan kelompok preman bayaran atau ada kaitan juga dengan kelompok radikal.
Konfirmasi polisi

Saya mengonfirmasi temuan ini ke Karopenmas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Ia membenarkan.

"Betul, mereka melakukan pengerahan massa menggunakan mobil ambulans. Ada pula dari kelompok massa yang menggunakan kereta api melalui stasiun Tanah Abang. Oleh karenanya, saat kerusuhan, Stasiun Tanah Abang sempat kami tutup untuk memblokade gerakan mereka," kata Dedi kepada saya.

Sementara, satu kelompok lainnya yang diduga menggunakan senjata api --beberapa di antaranya sudah ditahan-- memiliki tujuan berbeda yaitu mencari martir.

Skenarionya, informasi ini akan disebar melalui media sosial (whatsapp, instagram, facebook, dan lainnya).

Penyebaran informasi soal martir ini dibumbui dengan kalimat yang tak sesuai fakta (hoaks) disertai foto yang mengenaskan untuk memancing dan berpotensi membakar massa yang akan berdemo siang hari nantinya di depan kantor Bawaslu, Jakarta, pada 22 Mei 2019.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) disaksikan Menko Polhukam Wiranto (kiri) dan Kepala KSP Moeldoko (kanan) menunjukkan barang bukti senjata api saat menyampaikan konferensi pers perkembangan pascakerusuhan di Jakarta dini hari tadi, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved