Pilpres 2019

Apa Alasan SBY Singgung Oknum Intelijen yang Jadi Bukti Gugatan Prabowo-Sandi di MK

Sekian bukti yang dijadikan tim hukum BPN Prabowo-Sandi menggugat sengketa hasil Pilpres 2019 adalah ucapan Susilo Bambang Yudhoyono.

Editor: andika arnoldy
TRIBUNNEWS/ABRAHAMDAVID
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku 10 tahun tahan emosi akibat dicurigai terlibat kasus Bank Century, di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (11/11/2018). Tim investigasi pimpinan sekjen Hinca Pandjaitan terkait pemberitaan Asia Senintel memberikan kesimpulan bahwa hanya fitnah, media asing telah meminta maaf kepada SBY dan rakyat indonesia serta mencabut berita, sama hal nya dengan media yang mengutip berita itu. 

"Mengapa hanya pasangan ini? Mengapa pasangan yang lain tidak dilakukan? Malah sebagian dari mereka anggota legislatif sebelumnya. Terlalu banyak. Ini sebagian kecil dari apa yang rakyat ketahui, yang pasangan calon lain ketahui, yang saya dapatkan laporannnya," ungkap SBY.

Soal rumah dinasnya yang digeledah, Deddy Mizwar mengatakan hal tersebut terjadi empat bulan lalu.

"Saya kira biasa-biasa saja enggak ada masalah, ya enggak harus begitulah. Udah lama, 4 bulan yang lalu," ungkap Deddy dilansir TribunnewsBogor.com dalam artikel: SBY Bertanya-tanya Mengapa Hanya Rumah Deddy Mizwar yang Digeledah.

Ia tak mempersoalkan penggeledahan tersebut, namun jangan sampai menimbulkan ketakutan.

"Bentuk kehati-hatian sih boleh, apresiasi. Tapi jangan jadi paranoid, karena rumah juga gak akan bisa memenangkan apa apa. Hehehehe. Gak ada pengaruh ya, saya kira itu," tukas Deddy.

Terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Ketua tim kuasa hukum BPN Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto, menyebut proses Pilpres 2019 merupakan yang terburuk di Indonesia.

Hal itu terjadi lantaran banyak kecurangan yang mewarnai proses Pilpres 2019.

Tim BPN Prabowo-Sandi datang ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Gambir, Jakarta Pusat, untuk memasukkan gugatan sengketa Pilpres 2019.

"Ada hal penting, MK telah banyak memutuskan perkara sengketa pemilihan khususnya kepala daerah dengan prinsip terstrukur, sistematis dan masif," ujar Bambang Widjojanto saat jumpa pers di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019).

Pria yang akrab disapa BW itu mendapatkan laporan dari publik jika Pilpres 2019 merupakan yang terburuk yang pernah terjadi di Indonesia.

"Kami mendorong bukan hanya kalkulator, tapi memeriksa betapa kecurangan sudah semakin dahsyat. Dan itu sebabnya publik menjelaskan inilah pemilu terburuk selama Indonesia berdiri," terang Bambang.

Lebih lanjut, Tim BPN Prabowo-Sandi berharap mendapatkan keadilan dari MK agar bisa mengusut tuntas kecurangan yang terjadi di lapangan.

"Titik inilah permohonan penting. Kami usulkan sungguh-sungguh proses sengketa pemilihan yang berkaitan dengan presiden dan wakil presiden. MK bisa menempatkan dirinya kejujuran watak dan kekuasaan dan bukan jadi rejim yang korup," tutur BW. (TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved