BEGINI Jawaban Polri Ketika Ditanya Siapa Tokoh yang Membayar Perusuh dalam Aksi 22 Mei
TRIBUNJAMBI. COM - Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memberikan keterangan terkait kerusuhan
TRIBUNJAMBI. COM - Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memberikan keterangan terkait kerusuhan dalam Aksi 22 Mei.
Dilansir oleh TribunWow.com, jawaban itu disampaikan Dedi saat menjadi narasumber acara 'Rosi' di Kompas TV, Jumat (24/5/2019).
Awalnya, pembawa acara Rosiana Silalahi membacakan pertanyaan dari seorang warganet untuk Dedi.
"Siapakah tokoh yang membayar perusuh? Akankah dibuka ke publik atau tidak dan atas dasar apa demo 22 Meo 2019 kemarin itu? Apakah kecurangan atau ingin memukul mundur Jokowi?" ujar Rosiana Silalahi.
Baca: Kabupaten Kerinci Raih Opini WTP Yang Kelima Kalinya Secara Berturut
"Siapa tokoh yang membayar perusuh itu?" tanya Rosiana Silalahi.
Mendengar pertanyaan itu, Dedi tidak menjawab secara spesifik siapa tokoh yang mendanai para perusuh dalam aksi 22 Mei itu.
Ia menjelaskan bahwa dari bukti-bukti yang sudah dikumpulkan, para pelaku telah mengakui jika kerusuhan tersebut diminta oleh pihak tertentu.
Baca: Media & Coorporate Gathering, Aston Sentul Kenalkan Daylight Meeting Room dan Kebun Hidroponik Mini
"Jadi apabila nanti pemeriksaan sudah selesai, karena bukti-bukti sudah sangat kuat," jawab Dedi.
"Ada uang dalam pecahan rupiah, ada uang dalam pecahan dolar, kemudian para tersangka yang sekarang sudah ditahan itu mengakui dia menerima order," sambungnya.
Kemudian Dedi menjelaskan tahapan penyidikan tersebut.
Baca: Kisah Pilu Anang Hermansyah Sebelum Nikahi Ashanty, Termasuk Duet dengan Syahrini dan Mantan Istri
"Ini kan baru pelaku lapangan, nanti akan disidik siapa koordinator lapangan," jelas Dedi.
"Habis koordinator lapangan, nanti siapa aktor intelektual. Semuanya akan dimintai keterangan," imbuhnya.
Dedi juga menegaskan bahwa nantinya proses kasus itu akan dibuka kepada publik secara transparan.
Baca: Kabupaten Tanjab Timur Kembali Terima WTP, BPK Perwakilan Jambi: Perlu Pembenahan Strategi Anggaran
"Kita akan buka secara transparan," tandas Dedi.
Simak videonya dari menit pertama.
Sementara dikutip dari Kompas.com, para tersangka pelaku aksi kerusuhan dibayar ratusan ribu rupiah.
Baca: Samsung dan Erajaya Group Gelar Galaxy Land Pertama di Indonesia
Hal itu dikemukakan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi, Kamis (23/5/2019).
Hengki mengungkapkan bahwa para tersangka pelaku kerusuhan mendapat bayaran mulai Rp 100 Ribu hingga Rp 250 ribu.
"Berdasarkan di BAP (berita acara pemeriksaan) itu jumlahnya bervariasi. Ini contohnya Rp 100.000," papar Hengki sambil membuka satu di antara amplop sebagai barang bukti.
Baca: Usai Pemilu 2019, Akun Instagram Nurhadi-Aldo Mendadak Hilang dan Berganti Nama Seperti Ini
Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus mendalami aksi kerusuhan yang terjadi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Pelan-pelan kami telusuri ke atas, siapa komandannya," jelas Hengki,
"Sementara kami temukan dari satu kelompok besar untuk mendapatkan sejumlah uang," sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa kepolisian berhasil mengamankan puluhan amplop dan uang tunai Rp 20 juta yang belum dibagikan kepada para perusuh.
Baca: BPN Sudah Miliki Pengacara Terbaik di Indonesia, Mahduf MD: Jangan Ribut Lagi kalau Sudah Diputuskan
Baca: KOPASSUS Pakai Baju Tagalog Nyamar jadi Paspampres Presiden Filipina, Pemberontak Ancam Kudeta
Baca: Jubir BPN Protes ke Jokowi soal Aksi 22 Mei, Andre Rosiade: Apa Susahnya Ucapkan Belasungkawa?
Selain itu, 184 tersangka juga berhasil ditangkap oleh aparat.
(TribunWow.com/Atri)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Jawaban Polri saat Ditanya Siapa Tokoh yang Membayar Perusuh dalam Aksi 22 Mei,