Pilpres 2019
Perbedaan Pidato Jokowi dan Prabowo Soal Aksi 22 Mei Diungkap Yunarto Wijaya, Andre Rosiade Bereaksi
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan komentar terkait pernyataan calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto
Padahal, menurut Yunarto, harus dibedakan antara konflik aparat dengan perusuh atau pengunjuk rasa.
Lantaran pada Selasa (21/5/2019) siang hingga malam hari kondisi masih terbilang kondusif dan tidak terjadi konflik antara aparat dan pengunjuk rasa.
Tepat pukul 22.15 WIB, massa yang sebelumnya melakukan aksi damai kemudian mencoba merusak pagar besi.
Hingga, sekitar pukul 22.40 WIB, kericuhan antara perusuh dengan aparat tak terelekan lagi.
Menurut Yunarto hal itu tentu berbeda.
Ia menilai jika aparat tidak menindak tegas para perusuh maka hal itu salah besar.
"Salah narasi yang disebutkan karena seakan-akan mereka (perusuh) korban karena pada titik itu malah seharusnya negara bersikap tegas," pungkasnya.
Pernyataan Yunarto tersebut lantas ditanggapi oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.
Mulanya, Andre menyebut jika ucapan bela sungkawa yang disampaikan Prabowo adalah pernyataan yang seharusnya dikeluarkan.
"Yang disampaikan Pak Prabowo bela sungkawa itu benar adanya," kata Andre.
Lantas Andre menyampaikan bahwa Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon telah melakukan investigasi mengenai korban kerusuhan aksi.
Dikatakan oleh Andre, Fadli Zon mengaku telah menemukan informasi ada seseorang yang tidak terlibat aksi demo justru menjadi korban tembak.
Korban tersebut merupakan salah satu remaja masjid yang ada di Petamburan, berusia 15 tahun.
"Ada anak usia 15 tahun lagi duduk sama teman-teman sekitar jam 2 malam, jam 1 masih ketemu ibunya, lagi duduk tiba-tiba ada dua temannya, lagi duduk 'dor' jatuh, meninggal, namanya Raihan umurnya 15 tahun lagi duduk di gang, dia remaja masjid Al Istiqomah di Petamburan. Pertanyannya ada apa? dia ikut ditembak," terang Andre.
Ia lalu mempertanyakan mengapa tidak ada ucapan bela sungkawa dari Jokowi.