Mengapa Hanya Megawati & Jusuf Kalla yang Disebut Bisa Pertemukan Jokowi-Prabowo Subianto?
Sampai saat ini, calon presiden nomor urut 01 Jokowi dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto belum bertemu.
Menurut Qodari, Megawati bisa mempertemukan Jokowi dan Prabowo Subianto karena bisa diterima oleh keduanya.
"Dari sisi Pak Jokowi, tentu karena Pak Jokowi adalah kader PDI-P," katanya.
Kemudian, keluarga Megawati rupanya memiliki peran dalam karier politik Prabowo Subianto.

Sebelum meninggal, suami Megawati, Taufik Kiemas sempat meminta Prabowo Subianto pulang dari Yordania.
"Mungkin tidak banyak yang tahu, waktu Prabowo Subianto di luar negeri, di Yordania, yang memintanya untuk pulang namanya Pak Taufik Kiemas, suami Bu Mega," ucapnya.
Taufik Kiemas meminta Prabowo Subianto untuk pulang ke Indonesia agar berpartisipasi dalam membangun Indonesia.
Berdasarkan penilaian Qodari, Megawati seharusnya bisa diterima dan dihormati oleh Prabowo Subianto.
Apalagi, keduanya pernah berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2009.
Baca: Tim Kuasa Hukum BPN vs TKN pada Gugatan Hasil Pilpres 2019 ke MK, Mana Tim yang Bawa Kemenangan?
Baca: Ratusan Kendaraan Dinas Tak Bayar Pajak, Bupati Al Hari Perintahkan Inspektorat Tarik Kendaraan
Selain Megawati, Jusuf Kalla juga bisa menjadi jembatan bagi keduanya untuk bertemu.
Selain sebagai tokoh senior dan usinya di atas Jokowi dan Prabowo, Jusuf Kalla merupakan representasi dari kalangan Islam.
Rekam jejak Jusuf Kalla sarat akan isu keislaman.
Selain itu, Jusuf Kalla juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2022.
"Sementara di sekitarnya Pak Prabowo selama ini, termasuk retorika yang muncul adalan retorika keagamaan sehingga Pak JK lebih mudah diterima Pak Prabowo, minimal oleh orang-orang di sekitarnya," ujarnya.

Jokowi dan Prabowo Ingatkan Persatuan Indonesia
Pada 22 Mei 2019 sekitar pukul 16.30 WIB, Jokowi dan Prabowo Subianto sama-sama melakukan konferensi pers.